SEMARANG – Festival Pedasnesia kembali digelar di Kota Lama Semarang. Berbagai kuliner rasa pedas mulai dari tradisional hingga kekinian tersedia di lokasi festival ini.
Tak hanya kuliner dari Jawa Tengah, Festival Pedasnesia juga menyajikan kuliner tradisional dari daerah lain seperto Nasi Tenpong Banyuwangi, Nasi Goreng Babat khas Welahan, Kepala Manyung khas pesisir, dan lain sebagainya.
Selain kuliner tradisional, berbagai street food kekinian dan makanan khas dari luar negeri juga dapat ditemukan di sini. Sebut saja seperti Corn Dog, baby crab, takoyaki, aneka bakaran, dan lainnya. Ada pula takoyaki unik berukuran sebesar bola tenis dengan harga Rp 25 ribu per porsi.
Penyelenggara dari Komunitas Kuliner Semarang, Firdaus mengatakan, festival ini akan digelar hingga hari Minggu (4/9) mendatang dan mulai buka setiap pukul 12.00 WIB hingga 22.00 WIB.
“Digelar sampai hari Minggu. Ada sekitar 50 stand baik makanan maupun minuman,” kata Firdaus di lokasi Pedasnesia, Rabu (31/8/2022) malam, dikutip dari Detik Jateng.
Firdaus mengungkapkan sekitar 70 persen kuliner yang dijajakan merupakan kuliner pedas. Namun ada juga yang bisa disajikan tidak pedas untuk pendamping atau pengunjung yang tidak kuat pedas. Contohnya ada soft cake dengan berbagai macam toping seperti vanilla, green tea, dan oreo.
“70 persen harus punya menu pedas. Tapi untuk pendamping ada pilihan makanan tidak pedas,” jelasnya.
Untuk minuman, ada banyak pilihan, mulai Thai tea, mango thai, berbagai jus, alpukat kocok, es durian, boba tea, dan lainnya. Tidak hanya seru berburu kuliner, panitia juga menggelar lomba makan pedas dengan hadiah uang tunai setiap hari.
“Setiap jam 19.00 ada lomba makan pedas,” ujar Firdaus.
Ini menjadi ke-empat kalinya festival bernama Pedasnesia digelar meski sempat vakum di awal pandemi. Kali ini kegiatan digelar di Kota Lama Semarang tepatnya di parkir Metro Point atau dekat Mapolsek Semarang Utara.
Foto: doc. Detik Jateng