Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pelaku Kuliner Siasati Kenaikan Harga Cabai

PEKALONGAN, Jowonews.com – Para pelaku kuliner di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiasati terhadap kenaikan harga cabai yang kini menembus Rp100 ribu per kilogram agar usahanya tidak gulung tikar.

Pemilik usaha kuliner mie-bakso “Temperamen” Kota Pekalongan, Yayuk Taufik di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa kenaikan harga cabai memang relatif cukup mempengaruhi usaha para pelaku kuliner sehingga perlu adanya siasat berbisnis agar usahanya tetap berjalan.

“Kami harus berusaha tetap mempertahankan harga maupun rasa mi bakso terhadap konsumen. Akan tetapi, bagi penikmat mi dan bakso yang menyukai rasa lebih pedas kami menaikan harga Rp1000 untuk tingkat level tiga hingga level terakhir,” katanya.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai ini sedikit mengurangi omset maupun keuntungan yang diperoleh pelaku kuliner yang menyediakan makanan jenis rasa pedas.

“Jika sebelumnya, omset penjualan mi dan bakso mencapai Rp700 ribu per hari kini hanya sekitar Rp500 ribu hingga Rp600 ribu per hari. Keuntungan yang kami peroleh juga sedikit berkurang,” katanya.

Selain menimbulkan persoalan pada pelaku kuliner, kenaikan harga cabai juga menimbulkan masalah bagi ibu rumah tangga yang semula membeli cabai segar beralih ke cabai busuk sebagai alternatif bumbu masak dapur.

Pedagang bumbu di Pasar Grogolan, Nuramah mengatakan kenaikan harga cabai yang menembus Rp100 ribu per kilogram mengakibatkan konsumen lebih memilih cabai busuk yang harganya lebih murah.

“Saat ini, ibu rumah tangga memilih membeli cabai busuk untuk keperluan memasak meski harganya juga ikut naik. Jika sebelumnya harga cabai busuk hanya Rp7 ribu/ kilogram kini naik menjadi Rp15 ribu/kg,” katanya. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...