SLAWI, Jowonews.com – Langkah pembinaan dan sosialisasi kepada pengemudi angkutan barang sudah kerap kali ditempuh jajaran Satlantas Polres Tegal. Muaranya menekan terjadinya insiden laka lantas. Namun masih saja terjadi pelanggaran, pengemudi dump truk yang melanggar dimensi muatan. Langkah represif pun mau tidak mau harus ditempuh.
Kapolres AKBP R.H Wibowo SH SIK melalui Kasat Lantas AKP Adhytia Warman Gautama Putra melalui KBO Lantas Iptu Adhi Sucipto menegaskan bahwa penindakan tersebut ditempuh sebagai bukti nyata polisi sayang terhadap masyarakat. ” Bila tidak ditindak ini jelas akan membahayakan pengguna jalan yang ada di belakangnya. Selain tidak mematuhi ketentuan mengenai tata cara pemuatan dan daya angkut, pengemudi juga mengabaikan dimensi kendaraan,” cetusnya Kamis (8/10).
Diakuinya belakangan frekuensi pelanggaran angkutan truk pengangkut material sudah terbilang tinggi.
“Kami sebelumnya sempat mengeluarkan instruksi bagi truk pengangkut material agar menutup terpal atau deklit dari belakang kedepan. Hal ini demi mewujudkan keselamatan pengguna jalan lain. Banyak insiden laka lantas yang disebabkan penggunajalan terganggu dengan muatan material yang beterbangan ditengah jalan,” tegasnya.
Selebihnya pihaknya akan menggelar rasia bersama mitra kerjanya dalam hal ini Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo difokuskan menjaring angkutan ‘ bodong ‘ yang uji kir kendaraannya sudah tidak berlaku lagi. Diakuinya rasia angkutan ini digelar mengacu pada aturan UU nomor 22 tahun 2009.
Terpisah Kasi Lalu Lintas Suwondo mengaku rasia bakal terus dikembangan dengan merambah terminal bayangan seperti di Klonengan dan tempat pemberhentian angkutan tidak resmi lainnya. Dia juga mengaku payung hukum yang diugunakan untuk menggelar rasia kendaraan adalah Perbup nomor 551/II/2009 yang mengatur aspek aturan kendaraan laik jalan atau tidak. Termasuk didalamnya masih berlaku atau tidaknya ijin trayek yang dikantongi pengemudi. (JN01)
