SURAKARTA, Jowonews.com – Pelican Crossing atau penyeberangan bagi pejalan kaki dengan kontrol lampu lalu lintas yang dioperasikan oleh pejalan kaki dinilai sangat penting untuk lalu lintas penyebrangan yang padat. Dengan menekan tombol maka penyebrang meminta “waktu hijau” pada pengendara kendaraan sehingga pengendara kendaraan berhenti dan pejalan kaki dapat menyebrangi jalan.
Salah satu yang dinilai padat penyebrangan di Kota Surakarta adalah di depan SD Al-Islam 1 Surakarta Jalan KH. Agus Salim, yang juga depan Universitas Islam Batik (UNIBA). Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Muhammad Rodhi sempat menyampaikan kondisi terakhir mengenai pengajuan Pelican Cross depan sekolah ini.
“Yang mengajukan surat permohonan justru dari UNIBA, karena cukup padat kan ada sekolah sekaligus universitas, cukup berbahaya kalau tidak ada pelican cross” ujar dewan yang berasal dari daerah pemilihan V melingkupi Surakarta baru-baru ini.
Rodhi menjelaskan surat sudah dilayangkan UNIBA kepada Gubernur Jateng untuk ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informasi (Dishubkominfo) Jateng. “Itu kan jalan provinsi, jadi memang kewenangan Gubernur untuk ditindaklanjuti dishubkominfo,” katanya.
Lebih lanjut anggota komisi yang membidangi pekerjaan umum, tata ruang, pengawasan dan penertiban bangunan,pengelolaan lingkungan hidup daerah ini menyampaikan bahwa sepengetahuannya permohonan ini belum disetujui. Saat ini Dishubkominfo baru memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) di Jl.Dr Radjiman – Jl. KH Agus Salim – Jl.Perintis kemerdekaan pada 17 Maret 2016 lalu.
Nama PELICAN berasal dari singkatan untuk ‘PEdestrian LIght CONtrolled’, dengan ‘o’ diubah menjadi ‘a’ untuk kemudahan dan menyerupakan dengan burung PELICAN.
Dengan lampu penyeberang jalan 2 (dua) warna, merah dan hijau, serta zebra cross dan rambu-rambu pendukung lainnya, dibutuhkan pengertian dan toleransi yang tinggi dari pengendara kendaraan guna memprioritaskan pejalan kaki menyeberang, terutama di pelican crossing ketika lampu traffic light menyala merah. (jn17/jn03)
