Oleh: Zhahira Mulkiyatillah
Tantangan semakin besar yang dialami pada zaman yang semakin maju. Salah satu tantangannya adalah para orang tua dan guru yang masih menuntut anak untuk unggul dalam segi pengetahuan/kognitifnya an mengejar nilai yang bagus tanpa memahami rahasia atau anugerah potensi apa yang diberikan pada anak dari sang Pencipta. Orang tua atau pun guru yang mendidik anak dengan baik sekarang, belum tentu anak tersebut dimasa mendatang akan selalu terjaga fitrahnya dengan baik. Padahal semua bayi yang dilahirkan ke bumi memiliki fitrah untuk belajar dan mereka adalah pembelajar yang tangguh.
Lihatlah bayi yang tidak menyerah belajar merangkah, lalu berjalan kemudian berlari yang bebas untuk mencoba tanpa peduli berapa kali dia terjatuh, tetapi kenapa semakin lama belajar bisa jadi membosankan, merasa ketidaknyamanan serta mengantisipasi waktu pulang belajar. Begitupun kendala terhadap guru yang sering kali masih menggunakan metode konvensional tanpa memberikan kesempatan kepada siswanya untuk berpartisipasi aktif dalam belajar sehingga mucul kurang minatnya siswa pada pelajaran yang sedang diajarkan. Pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi salah satu solusi ketika guru dihadapkan masalah tersebut.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu rangkaian pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar dan karakteristik setiap siswa yang bertujuan memberikan kesempatan siswa untuk berkembang lebih optimal sesuai fitrah tumbuh kembangnya. Sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap pembelajaran berdiferensiasi yaitu adanya sistem among, guru harus dapat mendampingi siswa untuk berkembang sesuai dengan fitrah manusia. Pembelajaran berdiferensiasi adalah fitrahnya pembelajaran sejak dulu yang terus diupayakan.
Ada 5 karakteristik pembelajaran berdiferensiasi yaitu: 1) lingkungan belajar menumbuhkan ketertarikan untuk belajar; 2) kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas; 3) kebutuhan siswa direspon dengan tanggap oleh guru; 4) manajemen kelas yang efektif; 5) berkelanjutannya dalam penilaian atau evalauasi pembelajaran.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru akan memulai mengajar berdasarkan kebutuhan, kesiapan, dan gaya belajar siswa sesuai pemetaan yang telah dilakukan. Karena yang menjadi tujuan utama pembelajaran berdiferensiasi adalah membantu siswa memenuhi kebutuhannya melalui gaya belajar yang berbeda dengan mencapai tujuan pembelajaran yang bermakna. Tidak hanya itu pembelajaran berdiferensiasi juga dapat memaksmimalkan potensi siswa, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempelajari nilai-nilai kehidupan yang penting dan mencapai kebahagian setinggi-tingginya.
Pada hakikatnya guru perlu melakukan pembelajaran berdiferensiasi menginat betapa heterogennya siswa yang ada di kelas. Strategi pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan oleh guru antara lain: 1) diferensiasi konten, berkaitan materi yang akan diajarkan kepada siswa dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar baik dari segi kesiapan belajar, minat siswa, profil belajar ataupun kombinasi dari ketiganya; 2) diferensiasi proses, berkaitan dengan proses belajar yang dilaksanakan oleh guru. Guru harus memahami apakah siswanya akan belajar secara berkelompok atau mandiri berdasarkan LKPD yang telah dirancang yang mencakup kegiatan yang bervariasi; 3) diferensiasi produk, berkaitan produk yang akan dihasilkan oleh siswa dari proses belajarnya. Paling utama dari produk tersebut yang mencerminkan keterkaitan antara pemahaman siswa dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan,
Pembelajaran berdiferensiasi akan memberikan dampak yang besar bagi sekolah, bagi skelas maupun siswa yaitu tercermin pada setiap orang merasa disambut dengan baik, saling menghargai, peluang harapan untuk tumbuh, merasa aman, keadilan dalam bentuk nyata, tercapainya tujuan pembelajaran yang diajarkan oleh guru secara optimal.