Fikri menjelaskan bahwa dunia pariwisata susah untuk berkembang dikarenakan minimnya inovasi dalam pengembangan konsep kesejahtearaan rakyat melalui pariwisata. Ia mencontohkan bahwa ada salah satu pemimpin dari daerah yang memiliki potensi wisata luar biasa dan sudah dipertemukan dengan beberapa instansi tetapi masih belum memiki konsep yang jelas.
“Kita tanya, Konsepnya mana? ngga bisa kasih. Ditanya datanya, jawabnya banyak, banyak apa? enthok, bebek, githu kali banyak (bebek).” Terang Fikri dengan kelakar dihadapan peserta koordinasi dan konsolidasi pengembangan pariwisata Kabupaten Brebes, Sabtu (05/11/16).
Fikri merasa bahwa ketika pemerintah tidak memiliki konsep yang jelas dalam membangun kesejahteraan masyarakat, maka akan diikuti permasalahan lain. Sumber Daya Alam yang melimpah dan Kebudayaan yang kaya tidak akan berguna menjadi Destinasi Wisata yang menarik dan banyak dikunjungi ketika pemimpinnya tidak punya konsep.
“Penguasaan dan kematangan konsep merupakan sebuah keharusan bagi pemimpin untuk mengambil sebuah keputusan. Contohnya, di Brebes ini mulai dari laut sampai gunung itu ada, ini potensi. tapi IPM Masih terendah.” Kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Selain Konsep dalam membangun Pariwisata, beberapa hal menjadi penunjang dalam mengembangkan pariwisata diantaranya Kompetensi dan Koordinasi. Kompetensi pariwisata di Brebes tidak diragukan lagi mulai dari Laut, Pantai, landscape, sampai pegunungan mendukung.
Senada dengan Fikri, Ketua Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esti Reko Astuti menjelaskan bahwa kementerian pariwisata sangat terbuka untuk siapapun yang ingin silaturahim dan koordinasi. Akan tetapi Esti memberikan garis bawah mengenai apa yang dibawa dan kemauan untuk koordinasi.
“Untuk pengembangan Pariwisata Kita itu terbuka, tapi pertanyaanya biasanya apa yang akan kita obrolkan? Kalau kita dimintai tolong tanpa diberitahu apa yang harus dibantu, itukan tidak mudah.” Terang Esti.