Demak, Jowonews.com – Istilah ‘Kamar Mandi Terpanjang didunia’ yang melekat bagi masyarakat pinggiran sungai Pelayaran, tepatnya di sepanjang wilayah Kecamatan Sayung dan Karangtengah menjadi perhatian serius Pemkab Demak. Untuk mengurangi kebiasaan mandi, cuci, dan buang air di sungai tersebut, p

emkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membangunkan sumur artetis bagi warga sekitar.
Sumur yang dibangun di Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah tersebut sekaligus mengatasi kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, sumur serupa dibangun di Desa Karangrowo, Kecamatan Wonosalam.
Kepala Pelaksana BPBD Demak, Anjar Gunadi mengatakan, bantuan sumur artetis itu peresmiannya diserahkan bersamaan dengan pemberian santunan bagi korban kebakaran maupun puting beliung.
Menurutnya, BPBD mendapatkan kucuran dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat sebesar Rp 851 juta dan Rp 205 juta dari gubernur. Bantuan dari gubernur tersebut hanya khusus bagi korban kebakaran. Meski demikian, tidak semua korban kebakaran bisa menerima bantuan tersebut.
“Yang dapat bantuan itu kriterianya minimal 6 rumah yang terbakar dalam sehari,”katanya. Karena itu, yang memenuhi syarat hanya kebakaran yang sebelumnya terjadi Desa Tlogodowo, Kecamatan Wonosalam dan di Desa Wonosekar, Kecamatan Karangawen.
Yakni, terdapat 6 dan 7 kepala keluarga (KK) yang berhak menerima bantuan tersebut. Masing-masing Rp 15 juta per-KK. Sedangkan, untuk korban putting beliung hanya satu KK, yaitu warga Desa Tlogorejo, Kecamatan Guntur senilai Rp 10 juta.
Bupati Dachirin Said mengungkapkan, dengan dibangunnya sumur artetis itu, warga sekitar tidak boleh lagi mandi disungai. Mereka juga tidak boleh buang sampah sembarangan di sungai. Selama ini, kata bupati, sampah banyak menumpuk justru disungai yang sekitarnya terdapat rumah warga.
“Itu berarti, yang tidak bisa menjaga kebersihan itu ya warga sekitar sungai tersebut. Jadi, kebiasaan membuang sampah disungai harus dihentikan. Jangan sampai ada istilah lagi WC terpanjang didunia atau sungai Mekong sebutan bagi warga sekitar sungai mulai dari Sayung hingga Karangtengah,
”ingatnya. Menurut bupati, adanya sumur artetis tersebut juga diharapkan bisa membantu kekurangan air ketika musim kemarau. (JN01)