PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, akan mengoptimalkan pengerukan sedimentasi Sungai Loji sebagai upaya memperlancar aliran air sungai.
Kepala Dnas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Pekalongan, Marsudi Ismanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pengerukan sedimentasi Sungai Loji ini akan menggunakan dana swakelola senilai Rp500 juta.
“Pengerukan sedimentasi sungai ini menggunakan dana swakelola Rp500 juta. Rencana proses pengerukan akan kita lakukan terus sampai dananya habis,” katanya.
Menurut dia, dan senilai Rp500 juta ini digunakan untuk operasional selama pengerukan, yaitu mulai dari biaya bahan bakar minyak (BBM) dan tenaga pekerja.
“Akan tetapi, jika masih ada sisa dana, akan kami gunakan untuk mengeruk sungai lain dan sebaliknya kalau kurang nanti akan diajukan lagi pada APBD-Perubahan,” katanya.
Ia mengatakan pengerukan sedimentasi Sungai Loji sudah mulai dilakukan pada Senin (18/4) pukul 08.00 WIB hingga menjelang sore hari.
Adapun alat yang digunakan untuk pengerukan sedimentasi ini, kata dia, pemkab telah menyiapkan satu kapal tarik (tugboat), dua kapal tongkang lumpur, dan satu unit eskavator amfibi.
“Armada tersebut dioperasikan oleh delapan orang operator. Semua armada tersebut adalah milik pemkot. Setiap kapal tongkang bisa menampung sekitar 40 kubik lumpur,” katanya.
Menurut dia, pengerukan sedimentasi dengan menggunakan kapal tugboat serta tongkang hanya bisa dilakukan sampai mendekati Jembatan Sungai Loji sedangkan ke arah selatan akan memakai eskavator amfibi.
“Untuk kapalnya hanya bisa sampai Jembatan Loji. Kami berharap pengerukan sedimentasi ini bisa mengurangi pendangkalan. sedimentasi yang ada di dasar sungai dikeruk, sehingga kedalaman sungai akan bertambah,” katanya. (jn03/ant)
