Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pemprov Akan Beli Lagi Saham Tol SS

 

SEMARANG, Jowonews.com – Langkah mengejutkan dilakukan Pemprov Jateng dibawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo. Setelah menjual 25 persen saham tol Semarang-Solo (SS) seharga Rp 780 M pada akhir tahun 2015, pada tahun ini pemprov berencana membeli kembali 4,9 persen saham tol SS.

Adanya rencana itu diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PT.SPJT Ir.Krisdiyani Syamsi MM. “Sekarang belum kita beli. Tapi sesuai amanat RUPS, kita diminta membeli kembali 4,9 persen saham tol Semarang-Solo. Sehingga saham kita menjadi 5 persen,”ungkapnya usai rapat dengan Ketua DPRD Jateng, Asisten I Setda dan Bir Perekonomian di lantai 2 Gedung Berlian DPRD Jateng, Kamis (28/4).

Krisdiyani tidak mau mengungkapkan berapa nilai saham 4,9 persen yang akan dibeli lagi oleh Pemprov Jateng. Namun demikian, ia memastikan harganya lebih mahal bila dibanding saat dilepas/dijual dahulu. Kalau harganya lebih mahal, dipastikan tidak akan dibeli.

Kenapa tahun kemarin harus dijual 25 persen, kalau sekarang harus dibeli lagi 4,9 persen?. Krisdiyani beralasan pada saat itu investor yang mau membeli tidak mau kalau saham yang dijual kurang dari 25 persen. Sehingga saat itu dari 26 persen saham yang dimiliki, Pemprov Jateng menjual 25 persen.

Hal mengejutkan diungkapkan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi, saat dikonfirmasi wartawan. Menurutnya, berdasarkan penjelasan Krisdiyani memang ada rencana untuk membeli kembali 4,9 persen saham tol SS.

“Tadi disampaikan harganya pasti naik. Dan hasil penjualan 25 persen saham tol SS kepada PT Astra International Tbk melalui PT Astratel Nusantara, hanya cukup untuk membeli 5 persen saham,”paparnya.

Mendapat penjelasan tersebut, Rukma mengaku minta data lengkap rencana pembelian saham tol SS tersebut. Harapannya bisa dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Karena dirinya juga merasa janggal, kalau sekarang mau dibeli kembali, kenapa kemarin harus dijual 25 persen.

BACA JUGA  Jateng Inovasi Produksi Sendiri APD Untuk Tenaga Medis

Sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dipastikan tidak akan memiliki peran besar dalam pengelolaan ruas jalan tol Semarang-Solo (SS). Pasalnya, dari ruas tol SS sepanjang 72,64 kilometer (km), Pemprov Jateng yang sebelumnya memiliki saham 26,1%, sekarang tinggal 1,1%.

Kepastian itu setelah PT Astra International Tbk melalui PT Astratel Nusantara, anak perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dan logistic ternyata telah menuntaskan akuisisi 25% saham PT Trans Marga Jateng (TMJ), operator yang memiliki dan mengelola ruas jalan tol Semarang – Solo sepanjang 72,64 kilometer (km). Setelah proses akuisisi tuntas, maka kepemilikan jalan tol tersebut berubah menjadi PT Jasa Marga sebanyak 73,9%, PT Astratel Nusantara sebesar 25%, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) sejumlah 1,1%.

Untuk investasi di tol SS, PT Astratel Nusantara telah menyiapkan dana kurang lebih Rp900 miliar. Asal dana dari induk usahanya, yaitu Astra International.

Ruas tol Semarang – Solo terdiri dari lima seksi, dan saat ini seksi satu Semarang – Ungaran sepanjang 10,8 km dan seksi dua Ungaran – Bawen sepanjang 11,9 km sudah beroperasi. Sementara, seksi tiga yaitu ruas Bawen – Salatiga sepanjang 17,3 km masih dalam proses konstruksi. Terakhir seksi empat yang menghubungkan Salatiga – Boyolali sepanjang 24,1 km dan seksi lima dari Boyolali ke Kertosuro sepanjang 8,41 km masih dalam tahap pembebasan lahan. Diharapkan seluruh ruas ini dapat diselesaikan dan beroperasi pada 2017.

Ruas jalan tol Semarang – Solo merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang selain menghubungkan kedua kota tersebut juga akan menjadi penghubung berbagai kota di Jawa Tengah dan menjadi alternatif tambahan menuju Yogyakarta.

BACA JUGA  Hari Ketiga Pendaftaran, Pelamar CPNS di Jateng Baru 322 Orang

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu membenarkan penjualan saham tol SS. Uang hasik penjualan saham yang mencapai Rp780 miliar tersebut menurut Ganjar dimasukan ke SPJT sebagai holding untuk investasi seperti peternakan, logistik dan lainnya yang menguntungkan.

Langkah menjual saham jalan tol SS, karena terus terdelusi atau mengalami penurunan setiap tahun. ”Daripada saham Pemprov Jateng setiap tahun terdelusi lebih baik dijual. Tapi kemungkinan mempunyai opsi untuk bisa membeli kembali saham tersebut,” kata dia. (jn01/jn03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...