Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Pendirian Hotel di Semarang Jangan Abaikan Amdal

SEMARANG,Jowonews.com – Pembangunan Apartemen dan Hotel Tentrem di Jalan Gajah Mada Semarang bakal menjadi ikon baru Kota Semarang. Pasalnya hotel bintang lima tersebut akan dibangun dengan 18 lantai, sehingga termasuk yang tertinggi di Jalan Gajahmada dan sekitarnya.

Namun dalam pembangunan hotel tersebut harus memperhatikan aspek kenyamanan dan analisis dampak lingkungan masyarakat sekitar. Di antaranya harus memperhatikan jalan umum yang akan masuk ke dalam rencana bangunan tersebut,.

Begitu juga dampak penyusutan air tanah warga, dan lokasi parkir kendaraan serta adanya tempat ibadah berupa klenteng bagi umat Budha di sekitar lokasi hotel.

Hal tersebut, mengemuka dalam acara publik hearing rencana pembangunan Apartement dan Hotel Tentrem di lantai 8, Gedung Moch Ichsan Balai Kota Semarang, Selasa (29/3). Kegiatan ini dihadiri  pakar lingkungan, PHRI Jawa Tengah dan Bappeda Kota Semarang serta warga sekitar proyek.

Pihak PHRI yang diwakili Benk Mintosih menyampaikan pendirian Hotel Tentrem ini akan memacu pengusaha perhotelan untuk meningkatkan pelayanan jasa hotel di Kota Semarang. Selain itu, dia meminta kepada pihak hotel untuk menyasar segmen baru, misalnya yang belum ada di Kota Semarang, seperti mengembangkan Meeting, Insentiv, Convention dan Exhibition (MICE).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Apartement dan Hotel Tentrem David Hidayat mengatakan, akan tetap menyediakan jalan untuk umum dengan memperlebar jalan umum yang sudah ada di lokasi tersebut menjadi 10 meter yang sebelumnya hanya seluas 6 meter. Dalam pengeboran, pihaknya akan menggunakan boor pail yang aman tidak membuat roboh bangunan yang ada disampingnya.

“Kami akan tetap membuat jalan 8 meter kiri dan kanan 8 meter di bagian hotel tersebut, bagi warga sekitar. Sedangkan untuk mencegah terjadinya penyusutan air tanah, maka dijanjikan akan membelikan air bersih dari PDAM. Nilai investasi untuk lahan bangunan hotel sebesar Rp 450 miliar, dan nilai bangunannya mencapai Rp 1 triliun,” kata David.

M Farchan Kabid Perencanaan Pembangunan Bappeda Kota Semarang mengatakan, pembangunan hotel ini bisa menjadi ikon baru di kota Semarang untuk memajukan pusat jasa dan dagang. Dan akan menjadi landmark baru di Kota Semarang yang dapat mendorong dalam menumbuhkan, iklim bisnis dan ekonomi di Kota Semarang.

Salah satu warga Pekunden, Abin menyampaikan, pihak hotel harus memperhatikan lingkungan sekitar tempat peribadatan. Pasalnya tiap hari kelenteng masih digunakan untuk beribadah bagi umat Budha. Sehingga harus dijaga baik itu dari segi kenyamanan sehingga dapat khusyuk beribadah, dampak dari keramaian adanya pembangunan hotel tersebut.(jn01/jn16)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...