PURWOKERTO, Jowonews.com – Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin mengatakan perlu adanya sosialiasi yang masif kepada masyarakat tentang potensi dan pemanfaatan bioenergi di Tanah Air.
“Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman bahwa bioenergi dapat berkontribusi positif pada ketahanan dan kemandirian energi nasional,” katanya di Purwokerto, Rabu.
Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut menjelaskan bioenergi yang dimaksud adalah bioetanol, greendiesel, biogas, biobriket, biopellet dan lain sebagainya.
Pemerintah, kata dia, juga perlu meningkatkan sosialisasi bahwa bioenergi sangat aman dari sisi lingkungan.
“Menurut saya bioenergi sangat aman jika ditinjau dari aspek lingkungan,” katanya.
Karena itu, kata dia, untuk mengakselerasi pemanfaatan potensi bioenergi di Indonesia, perlu juga program akselerasi SDM bidang energi pada jenjang D3, S1, S2, S3.
“Juga perlu adanya penyisipan kurikulum nasional pendidikan dasar sampai menengah mengenai besarnya potensi energi biomassa dan konversi energi biomassa menjadi berbagai bioenergi seperti biodiesel, bioetanol, greendiesel, biogas, biobriket, biopellet, biomassa dan lainnya,” katanya.
Sebelumnya dia mengatakan implementasi B30 menunjukkan keseriusan pemerintah untuk meningkatkan porsi energi terbarukan.
“Implementasi B30 yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo menurut saya sangat positif dan patut diapresiasi,” katanya.
Dia menilai implementasi B30 akan mendukung upaya meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi dengan target 23 persen pada tahun 2025.
“Menurut saya, dengan adanya langkah ini maka target 23 persen pada tahun 2025 optimistis akan bisa tercapai atau bahkan terlampaui,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan senang implementasi Program B30 akan menghemat devisa negara hingga mencapai 4,8 miliar dolar AS atau Rp63 triliun.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai meresmikan implementasi Program B30 di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono Jakarta Selatan, Senin (23/12).
“Hari ini kita sampaikan bahwa Program B30 telah kita luncurkan dan ini bisa menghemat, yang saya paling senang ini bisa menghemat devisa Rp63 triliun,” katanya.
Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi kepada semua pihak karena implementasi Program B30 bisa dipercepat. (jwn5/ant)