Oleh: M. Sukron
Pendidikan adalah hal mendasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya. Kegiatan pembelajaran IPAS pada kurikulum merdeka di sekolah dasar seorang guru harus menerapkan keterampilan proses untuk mendukung dan memudahkan peserta didik dalam belajar. Dalam suatu kelas terdapat peserta didik dengan beragam karakteristik dan keunikannya sehingga perlu diterapkan pembelajaran berdiferensiasi sehingga semua potensi dan kemampuan peserta didik dapat dikembangkan secara optimal.
Hasil asesmen diagnosis terhadap 28 peserta didik di Kelas IV A SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, peserta didik memiliki berbagai macam gaya belajar yang didominasi gaya belajar kinestetik sebesar 71%, gaya belajar visual 18%, dan gaya belajar auditori sebesar 11%. Peserta didik lebih mudah memahami materi pelajaran dengan learning by doing. Melalui kegiatan PPL 1 PPG Prajabatan Gelombang 1 Prodi PGSD (23/11/2023) dilaksanakan pembelajaran berdiferensiasi berbasis Project Based Learning di kelas IV A. Selain itu untuk meningkatkan kemandirian dan berpikir kritis peserta didik maka dalam kegiatan pembelajaran ini menggunakan bantuan media Kartu Energi (kartu bergambar) yang berisikan contoh benda, dan macam-macam energi yang disertai dengan penjelasan di dalamnya.
Pembelajaran berdiferensiasi berbasis Project Based Learning berbantuan Kartu Energi menjadi salah satu solusi untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang ada di dalam kelas sehingga menciptakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan keleluasan kepada peserta didik untuk meningkatkan potensi sesuai dengan kesiapan belajar (readiness), minat dan profil belajar. Pada awal proses pembelajaran guru menanyakan kesiapan belajar peserta didik melalui kegiatan tanya jawab. Kemudian pada aspek gaya belajar peserta didik penerapan Project Based Learning berbantuan Kartu Energi memperhatikan gaya belajar auditori, visual dan kinestetik. Selain itu, untuk mengakomodasi minat dari peserta didik, guru memberikan ilustrasi pada Kartu Energi sesuai dengan hobi dari peserta didik.
Peserta didik yang memiliki gaya belajar visual dapat lebih fokus belajar dengan mengamati gambar dan penjelasan di Kartu Energi yang dibagikan kepada semua peserta didik dan menuliskannya dalam laporan yang disertai gambar, kemudian peserta didik dengan gaya belajar auditori diberikan kesempatan untuk saling menjelaskan materi yang ada di Kartu Energi. Peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik melakukan kegiatan praktikum perubahan energi yang ada di sekitar kita seperti percobaan kertas spiral yang bergerak, kotak yang bersuara, dan permainan menggunakan Kartu Energi secara berkelompok.
Peserta didik bersemangat saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dan juga sering bertanya dan merespon pertanyaan guru dengan cepat ketika guru memberikan beberapa kuis. Peserta didik antusias dalam melaksanakan praktek kertas spiral yang bergerak dan melakukan permainan dengan Kartu Energi karena sesuai dengan gaya belajar mereka dan permainan yang pernah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhir pembelajaran hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari rata-rata hasil belajar 65.53 sebelum melaksanakan pembelajaran menjadi 82.64 setelah pembelajaran berdiferensiasi dilakukan berbasis Project Based Learning berbantuan Kartu Energi. Hal ini dikarenakan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi berbasis Project Based Learning berbantuan Kartu Energi dapat mengakomodasi semua gaya belajar peserta didik yang ada di kelas IV A.