Jowonews

PENTINGNYA PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PERENCANANNYA

Oleh: Devi Asinta

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembalajaran yang sedang digalakkan pada era paradigma baru dan pembelajaran merdeka saat ini. Pembelajaran berdiferensiasi penting untuk dilakukan karena memandang peserta didik sebagai individu yang berbeda dan memiliki caranya sendiri dalam belajar. Menurut Tomlinson (2001) Pembelajaran berdiferensiasiadalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu. Atau bisa dikatakan juga bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda.

Pembelajaran berdiferensiasi perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu Pendidikan serta mengambil peluang untuk membebaskan anak dalam belajar sehingga anak dapat belajar dengan nyaman sesuai dengan capaian yang seharusnya dari diri mereka. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan peserta didik. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang” peserta didik untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian terkait dengan Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga peserta didiknya. Dalam Penilaian berkelanjutan guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan peserta didik mana yang masih ketinggalan, atau sebaliknya, peserta didik mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.  guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar peserta didiknya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik tersebut. Manajemen kelas yang efektif Bagaimana guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas.

Pembelajaran berdiferensiasi memiliki ciri tersendiri yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanannya. Menurut Tomlinson (2001) pembelajaran berdiferensiasi memiliki empat ciri, yaitu 1) Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Harus berfokus pada kompetensi dasar pembelajaran. 2) Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke dalam kurikulum; Di sini perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik kemudian dimasukan kedalam strategi pembelajaran. 3) Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; misalnya, bisa secara mandiri, berkelompok berdasarkan tingkat kecerdasan, berkelompok berdasarkan modalitas belajar, dll. 4) Siswa secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru. Pembelajaran berdiferensiasi ini berpusat kepada siswa.

Perencanaan pembelajran berdiferensiasi penting dilakukan agar pelaksanaannya optimal. Sebagai upaya penerapan pembelajaran berdiferensiasi, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan asesmen atau pemetaan kebutuhan peserta didik. Kemudian menyusun rencana pelaksaan pembelajaran yang sesuai. Menurut Tomlinson (2001), ada tiga cara untuk memetakan kebutuhan belajar peserta didik, 1) Kesiapan belajar peserta didik (readiness), 2) minat peserta didik, 3) Profil belajar peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi memandang gaya belajar peserta didik yang berbeda serta cara mereka dalam memahami pengetahuan. Adanya perbedaan tersebut maka start dan garis finish pun sebenarnya berbeda. Dalam upaya perwujudkan kebutuhan setiap anak tersebut, maka penggunaan strategi serta metode pembelajaran yang berdiferensiasi sangat perlu untuk diterapkan. Selain itu, konten atau isi dalam pembelajran setiap peserta didik juga dapat dibedakan sesuai diferensiasinya namun masih memegang garis besar dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Misalnya dengan menggunakan judul bacaan yang berbeda, namun tetap berada pada konteks mencari unsur intrinsik. Kemudian lingkungan belajar juga turut mempengaruhi diferensiasi peserta didik, sehingga pengaturan tempat duduk dan posisinya perlu diperhatikan.

Beberapa strategi dapat diterapkan dalam pembelajaran berdiferensiasi dengan menyesuaikan langkah berdasarkan sintak. Langkah pembelajaran haruslah Nampak diferensiasinya. Contoh model pembelajaran berdiferensiasi adalah Project Based Learning, Small Group Discussion, Jigsaw Reading, dan Strategi Problem-Based Instruction. Model pembelajaran berdiferensiasi perlu memperhatikan prinsip berdiferensiasi terkait konten/isi, produk, lingkungan belajar, gaya belajar, dan motivasi. Dengan perencanaan dan asesmen yang baik, maka pembelajaran berdiferensiasi dapat terlaksana secara optimal.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait