SALATIGA, Jowonews.com- Penyaluran bantuan siswa miskin (BSM) tingkat SD – SMP di Salatiga diduga melenceng alias tidak tepat sasaran. Pasalnya, ditemukan sejumlah siswa dari kalangan ekonomi menengah yang menerima bantuan tersebut. Pada saat yang sama, banyak siswa miskin yang tidak mendapatkan bantuan.
Salah seorang warga Masal Guru Singa (40) warga dukuh Sembir, Kelurahan Bugel, Salatiga mengeluhkan ketidakadilan itu. Dia kecewa banyak siswa miskin yang belum tersentuh BSM.
“Contohnya di kampung saya, anak pegawai PTPN IX Jateng tiap tahun malah menerima BSM. Padahal setiap bulan, hidupnya sudah ditanggung oleh PTPN IX. Sementara siswa yang benar-benar miskin malah tidak dapat bantuan,” kata tokoh masyarakat Sembir itu kepada wartawan, Minggu (28/12).
Melihat hal itu, Masal meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Salatiga untuk lebih selektif dalam memberikan bantuan pendidikan dalam bentuk apapun, termasuk BSM. Adanya siswa mampu yang menerima bantuan bisa memicu kecemburuan sosial di masyarakat.
“Saat validasi data siswa calon penerima BSM ada pengecekkan hingga ke rumah. Sehingga bisa diketahui kondisi riilnya. Kalau penyaluran bantuan hanya didasarkan pada pengajuan usulan tanpa ada pengecekan di lapangan, ya bantuan tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Dia berharap, ke depan penyaluran BSM lebih baik dan tidak ada siswa mampu yang menerima bantuan. “Penerimanya utamakan siswa yang benar-benar miskin. Sehingga tidak ada lagi siswa miskin yang tidak tersentuh program BSM,” tandasnya.
Kepala Disdikpora Kota Tedjo Supriyanto menjelaskan, penyaluran BSM didasarkan pada pengajuan oleh sekolah. Dasar pemberian bantuan adalah surat keterangan miskin dari RT, RW dan keluarahan.
“Secara regulasi penyaluran BSM sudah benar. Namun sejauh ini memang tidak ada kroscek di lapangan, sehingga tidak ada kepastian apakah siswa yang mengajukan bantuan benar-benar miskin atau tidak,” ujarnya.
Tedjo menandaskan, pada penyaluran BSM 2015 nanti, pihaknya akan lebih selektif. Di sisi lain, Disdikpora juga akan meminta semua sekolah untuk melakukan pengecekan di semua rumah siswa yang mengajukan bantuan guna memastikan kondisi riil sosial ekonominya.
“Kami sudah memerintahkan semua kepala sekolah untuk mengecek kondisi riil ekonomi siswa yang mengajukan BSM. Dengan demikian akan diketahui secara pasti kondisinya. Siswa yang mampu akan dicoret dari daftar penerima BSM,” pungkasnya(JN01)