
SEMARANG, Jowonews.com – Pasangan calon Walikota/Wakil Walikota Semarang nomor urut 2, Hendrar Prihadi dan Hevearita GR (Hendi-Ita) memiliki perhatian besar terhadap kehidupan ‘wong cilik’. Sebagai bukti, keduanya ternyata memiliki komitmen besar untuk melakukan penataan pemukiman kumuh.
Diamping itu juga ketersediaan hunian murah bagi warga di Kota Semarang. Komitmen itu setidaknya terlihat saat Heni meresmikan Groundbreaking Program Sejuta Rumah (www.SejutaRumah.id) di Kota Semarang, Minggu (27/9). Program sejuta rumah, bertujuan untuk mengurangi tingkat kekumuhan permukiman di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi mengaku optimis bahwa program ini dapat menjadi solusi dari backlog (kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat,red) di Kota Semarang.
“Kami menargetkan untuk melakukan bedah rumah tuntas dan pemukiman kumuh selambatnya-lambatnya pada tahun 2019,”ungkap Hendi.
Seperti diketahui, terkait rehab rumah miskin, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang pada tahun 2012 sampai 2014 telah berhasil melakukan rehab rumah miskin sebanyak 982 unit. Angka tersebut naik sangat tajam dibanding periode sebelumnya yang rata-rata merehab 131 unit per tahunnya.
Program Sejuta Rumah sendiri direncanakan akan dijual pada kisaran harga Rp 105 juta/unit. Diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non MBR.
Di sisi lain, komitmen terhadap realisasi program sejuta rumah juga ditunjukkan oleh Pemerintah dengan memangkas perizinan pembangunan rumah bagi pengembang yang semula berjumlah 44 perizinan menjadi hanya 8 perizinan. Diharapkan, ini akan berpengaruh pada harga rumah menjadi sekitar 20% lebih murah.
Hendi juga mengatakan, program sejuta rumah akan mendukung peningkatan jumlah nilai investasi di Kota Semarang. Tercatat pada tahun 2014, nilai investasi di Kota Semarang di bawah kepemimpinan Hendrar Prihadi berada pada kisaran 7,924 triliun. Angka tersebut naik tajam dari periode sebelumnya yang pada tahun 2010 mencatatkan 357 miliar. (JN01)