BATANG, Jowonews.com – Penyelenggaraan peringatan Hari Jadi ke-51 Kabupaten Batang, Jawa Tengah, digelar secara sederhana sebagai upaya menghemat anggaran.
Pelaksana Tugas Bupati Batang, Nasikhin di Batang, Jumat, mengatakan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Batang pada tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya karena terkait dengan anggaran dan faktor lainnya.
“Jika peringatan Hari Jadi Kabupaten Batang pada tahun sebelumnya pemkab mampu mengundang para tokoh terkenal dan sejumlah raja nusantara tetapi pada tahun ini dilaksanakan secera sederhana meski tetap meriah,” katanya.
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Batang, kata dia, dimulai dengan melakukan ziarah ke Makam Bupati Batang pertama, Kiai Pangeran Adipati (KPA) Mandurorejo di Pemakaman Protowetan, Desa Protomulyan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Kemudian dilanjutkan ke Makam Astana Pasekaran Kecamatan Batang yang merupakan makam leluhur Bupati Batang serta tokoh berjasa membangun Kabupaten Batang.
Ia mengatakan sejumlah bupati yang dimakamkan di Astana Pasekaran, antara lain Kanjeng Raden Toemenggung Soerokadiningrati (Kanjeng Sedorawuh), Kanjeng Pangeran Ariosoero Adiningrat II, Toemenggung Tjokro Djojo KA II, Toemenggung Poespo Negoro, Adipati Ario Soerjodiningrat, dan Djoko Poernomo.
“Setelah sampai ke makam bupati, kami juga menyerahkan bantuan pada juru kunci makam KPA Mandurorejo dan juru kunci makam Astana Pasekaran Batang,” katanya.
Ia mengatakan kegiatan ziarah merupakan hal yang rutin dan salah satu bentuk menghargai para leluhur dalam setiap menyambut Hari Jadi Kabupaten Batang.
Kabupaten Batang, kata dia, sebelumnya ikut bergabung di bawah Pekalongan dan setelah melalui pemekaran daerah pada 8 April 1966, Batang berdiri sendiri menjadi kabupaten.
“Akan tetapi, karena Kabupaten Batang masih dalam masa transisi kepemimpinan maka peringatan Hari Jadi Batang dilaksanakan dalam suasana sederhana,” katanya. (JWN3/Ant)
