Jowonews

Logo Jowonews Brown

Petani Bali Lebih Senang Panen Jagung Muda

DENPASAR, Jowonews.com – Petani di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, Bali lebih senang memanen jagung yang masih muda, jagung manis untuk dibakar atau direbus maupun untuk sayuran yang harganya lebih mahal dan cepat menerima uang dibandingkan jagung tua.

“Kami di wilayah Subak Abiansemal, Kabupaten Badung lebih senang memanen jagung dalam usia muda karena cepat laku dan harga lebih mahal,” kata petani asal Mambal Badung, Made Subama saat panen jagung di sawahnya, Kamis.

Ia mengakui tanaman jagung kurang bagus dalam tahun ini akibat musim kemarau sehingga banyak lahan tanaman jagung milik petani di sekitarnya berubah fungsi dan ditanami rumput gajah bahan pakan ternak sapi.

Musim kemarau yang dirasakan lebih lama di tahun 2015, menyebabkan petani enggan menanam jagung dan kondisi itu tidak saja dialami warga subak di Badung, namun juga terjadi hampir di seluruh Bali yakni di Buleleng, Bangli maupun Klungkung.

Petani di seputaran kawasan wisata yang lebih senang memanen tanaman jagung dalam usia muda ditambah musim kemarau panjang dapat dipastikan bahwa produksi jagung di Pulau wisata Bali berkurang periode tahun 2015.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, produksi jagung di Bali tahun 2015 berdasarkan angka ramalan II diperkirakan hanya 36.124 ton pipilan kering atau berkurang 4.489 ton pipilan kering (11,05 persen) jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 40.613 ton.

Penurunan produksi jagung di Bali 2015 diperkirakan karena berkurangnya luas panen sekitar 1.828 hektare (10,96 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 0,03 kwintal/hektare (0,12 persen).

Berkurang luas panen relatif paling tinggi diperkirakan terjadi di Kabupaten Buleleng seluas 1.138 hektare, sedangkan secara persentase, penurunan luas panen paling tinggi diperkirakan terjadi di Kabupaten Bangli sebesar 39,03 persen.

BPS Bali mencatat, ada beberapa faktor penyebab terjadinya penurunan luas panen jagung, antara lain faktor kekurangan air, pengalihan komoditas ke tanaman jeruk dan rumput gajah sebagai pakan ternak sapi seperti di Kabupaten Bangli.   (Jn16/ant)

BACA JUGA  Petani Ruwat Gedung PN

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...