TEMANGGUNG, Jowonews.com – Para petani di kawasan lereng Gunung Perahu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai memetik daun tembakau meskipun pabrikan belum membeli tembakau.
Petani di Desa Sigedong, Kecamatan Tretep, Wahyudi, di Temanggung, Rabu (9/8), mengatakan masa tanam tembakau di lereng Gunung Perahu lebih awal dibandingkan dengan masa tanam di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing sehingga panen tembakau di daerahnya lebih awal dibanding daerah lainnya.
Selain alasan tersebut, katanya, berdasarkan “mongso” (cuaca berdasar hitungan kalender Jawa), tembakau petani di lereng Gunung Perahu cocok jika dipanen pada “mongso keloro” (kedua) atau bulan Agustus hingga pertengahan September.
“Jika penen raya mundur dari bulan tersebut, biasanya kualitas tembakaunya sudah tidak sebaik saat panen di bulan Agustus hingga awal September,” katanya.
Ia menuturkan beberapa daerah yang sudah memasuki masa panen tembakau, antara lain di Kecamatan Wonoboyo dan Tretep. Hampir semua desa yang berada di dua kecamatan ini sudah mulai panen.
Petani yang lain, Ismiyati mengatakan saat ini petani sudah mulai mengolah atau memproduksi tembakau rajangan kering, namun untuk sementara tembakau rajangan yang sudah kering dimasukan dalam keranjang dan ditimbun terlebih dahulu.
“Jika pabrikan sudah mulai melakukan pembelian tembakau baru dijual,” katanya.
Kepala Desa Sigedong Mujahidin mengatakan panen tembakau tahun ini lebih baik dibanding dengan panen tahun lalu.
“Jika cuacanya bisa seperti ini terus hingga akhir panen raya mendatang, saya yakin hasil panen akan lebih bagus,” katanya.
Ia berharap dengan kualitas tembakau yang bagus saat ini, juga diikuti dengan harga yang lebih baik dari tahun lalu.
“Cuaca memang menjadi penentu kualitas tembakau, semoga cuaca semakin membaik dan harga tembakau bisa lebih bagus dari tahun lalu,” katanya.
Ia menuturkan kualitas tembakau tahun lalu kurang bagus karena hujan terus dan harga tertinggi hanya Rp 75.000/kilogram.(jwn4/ant)
