Jowonews

Logo Jowonews Brown

Petani Ikan “Mina Ngremboko” Diikutkan BPJS Ketenagakerjaan

SLEMAN, Jowonews.com – Petani ikan kelompok “Mina Ngremboko” di Dusun Bokesan, Sindumartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diikutkan dalam BPJS Ketenagakerjaan guna jaminan hari tuanya.

“Rencananya seluruh petani anggota akan diberi kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan,” kata Ketua Pengelola Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MK) Mina Ngremboko Saptono di Sleman, Sabtu.

Rencananya, dalam waktu dekat pihaknya akan mengurus jaminan hari tua bagi seluruh petani ikan anggotanya agar memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

“Dengan adanya jaminan hari tua tersebut maka ketika memasuki masa tua mereka bisa menikmati dana pensiun. Petani ikanpun nantinya ada pensiunannya,” katanya.

Ia mengatakan dengan adanya jaminan tersebut para petani ikan diharapkan tidak terlalu risau ketika nantinya sudah tidak kuat lagi untuk bekerja.

“Meski pastinya para anggota selama ini juga sudah mempunyai tabungan sendiri berkat budi daya ikan yang dilakukan,” katanya.

Saptono mengatakan selain memberikan jaminan hari tua melalui BPJS, kepada anggotanya saat ini kelompok petani ikan yang berada di antara dua sungai berhulu Gunung Merapi, yakni Sungai Gendol dan Sungai Opak tersebu, juga dalam proses membangun wisata budi daya ikan.

“Konsep ekowisata ini ditargetkan bisa terwujud pada 2018. Nanti ada jalur lingkarnya, yang ada kolam-kolam ikan. Saat ini baru proses pembuatan lahan parkir saja yang agak luas,” katanya.

Ia mengatakan konsep ekowisata itu tidak hanya berkisar pada bagaimana cara melakukan budi daya ikan saja.

Namun, juga proses pembuatan makanan inovatif yang berbahan dasar ikan.

“Bagaimana hidup di desa itu. Nanti juga bisa bakar-bakar ikan sendiri,” katanya.

Kelompok petani ikan Mina Ngremboko mempunyai anggota lebih dari 45 orang yang aktif.

BACA JUGA  Presiden Lantik Pimpinan PBJS Kesehatan di Istana Negara

Lahan kolam yang digunakan untuk budi daya sekitar 25 hektare, dengan omzet kisaran Rp11 miliar per tahun, membuat kelompok itu ditunjuk oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai tempat untuk pelatihan budi daya ikan.   (Jn16/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...