Jowonews

Petani Lereng Gunung Sumbing Lakukan Kirab Puji Jagat

Dua gunungan hasil bumi yang belum diolah dibawa mengelilingi desa dan berakhir di mata air tuk ringin, pada Rabu 13/7/2022). Foto : Antara/Heru Suyitno

TEMANGGUNG – Petani di lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, melakukan Kirab Puji Jagat. Kirab ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena masyarakat telah diberikan kehidupan makmur, mata air yang melimpah, dan alam yang subur, Selasa (12/7/2022) malam.

Kirab yang dilaksanakan di Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo itu juga diikuti perangkat desa, pelaku seni, yang dijamasi oleh pemangku adat setempat.

Ketua Panitia, Lukman Sutopo menjelaskan, Kirab Puji Jagat merupakan ritual selamatan dusun, yang terdiri dari berbagai rangkaian acara.

Pertama, upacara pembukaan yang dihadiri sesepuh desa, seniman, tokoh masyarakat dan lain-lain. Seusai pembukaan dilanjutkan kirab keliling desa sampai dengan mata air Tuk Ringin. Peserta kirab, antara lain seniman jaran kepang, topeng ireng, dan reog,” katanya.

Selain kelompok kesenian, kirab juga membawa dua gunungan hasil bumi yang belum diolah dan tiga tumpeng nasi. Selain itu juga terdapat tumpeng berupa olahan kue, tumpeng, dan ingkung ayam.



Selanjutnya, tumpeng dikirab mengelilingi desa dipimpun sesepuh adat sampai Tuk Ringin. Sesampainya di lokasi kemudian dilakukan doa permohonan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai bentuk syukur dan permohonan keselamatan.

Di penghujung acara, kelompok kesenian yang mengikuti kirab melakukan pementasan dan ritual. Acara diakhiri perebutan gunungan hasil bumi oleh masyarakat.

Bupati Temanggung, M. Al Khadziq mengatakan, Legoksari merupakan salah satu desa di wilayah Temanggung Selatan yang masih kental memegang adat dan tradisi.

“Desa ini termasuk yang paling setia memegang tradisi nenek moyang, bisa dilihat dari upacara-upacara adat yang diselenggarakan setiap tahun, juga bisa dilihat dari kesenian dan kebudayaan yang ada,” ungkapnya, dikutip dari laman Antara.

BACA JUGA  Asparagus, Tanaman Budidaya yang Menjanjikan

Ia berharap tradisi tersebut dapat dipertahankan dan bisa jadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Temanggung. Menurutnya ketika suatu desa memegang tradisi adat istiadat nenek moyang, maka dapat dipastikan silaturahmi, persaudaraan, dan guyub rukun masyarakat akan tetap terjaga.

Foto : Antara/Heru Suyitno

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait