Efek Pandemi
Perdebatan pascapemungutan suara itu merupakan puncak dari rangkaian kampanye sengit di tengah pandemi, yang telah membunuh lebih dari 233.000 orang di Amerika Serikat dan membuat jutaan orang menganggur.
Negara itu juga bergulat dengan kerusuhan berbulan-bulan melalui aksi-aksi protes atas rasisme dan kebrutalan polisi.
Para pendukung kedua kandidat mengungkapkan kemarahan, frustrasi, dan ketakutan karena tidak melihat kejelasan soal kapan pemilu akan diselesaikan.
Trump memimpin di Georgia dan North Carolina, sementara keunggulannya menyusut di Pennsylvania. Tanpa Wisconsin dan Michigan, dia harus menang di ketiga negara bagian tersebut, ditambah Arizona atau Nevada, tempat Biden memimpin dalam penghitungan terbaru suara.
Biden akan menjadi calon presiden Demokrat kedua yang memenangi Arizona dalam 72 tahun. Trump menang di negara bagian itu pada 2016.
Di Pennsylvania, keunggulan Trump turun menjadi sekitar 320.000 suara pada saat para petugas secara bertahap menyelesaikan penghitungan jutaan surat suara yang masuk, yang tampaknya akan menguntungkan Biden.
Manajer kampanye Trump, Bill Stepien, menyebut presiden sebagai pemenang di Pennsylvania, meskipun pejabat di negara bagian tersebut belum menyelesaikan penghitungan. Biden mengatakan dia merasa “sangat baik” tentang peluangnya di Pennsylvania.
Menyangkut perolehan suara keseluruhan secara nasional, posisi Biden pada Rabu berada di depan Trump, dengan memperoleh sekitar tiga juta lebih suara.
Trump pada pilpres 2016 menang atas kandidat Demokrat, Hillary Clinton, setelah mencatat keunggulan di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran penting. Meskipun Hillary memperoleh sekitar tiga juta suara lebih banyak dibandingkan Trump secara nasional.