Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Polres Cilacap Tingkatkan Cipta Kondisi Pasca Teror Sarinah

CILACAP, Jowonews.com – Kepolisan Resor Cilacap, Jawa Tengah, meningkatkan kegiatan cipta kondisi pascateror di kawasan Sarinah, Jakarta, kata Kepala Polres Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Ulung Sampurna Jaya.

“Kalau di Cilacap, pengamanan memang sudah kami tingkatkan dari sebelum sidang ABB (Abu Bakar Ba’ayir) kemarin. Jadi, paling kami tingkatkan kegiatan cipta kondisinya,” kata Kapolres Cilacap kepada Antara di Cilacap, Jumat.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya sudah meningkatkan pengamanan sejumlah objek vital di Cilacap khususnya Pulau Nusakambangan.

Menurut dia, pengamanan sejumlah objek vital dilakukan dengan menambah personel keamanan serta meminta perusahan-perusahaan yang ada di Cilacap untuk meningkatkan pengamanan internal mereka.

Khusus untuk Pulau Nusakambangan, lanjut dia, pihaknya juga sudah memperkuat petugas keamanan khususnya di Dermaga Wijayapura (tempat penyeberangan menuju Nusakambangan, red.) Cilacap untuk membantu pemeriksaan pembesuk yang akan berkunjung ke sejumlah lembaga pemasyarakatan di pulau penjara itu.

Disinggung mengenai teror Sarinah yang diduga didalangi oleh Bahrun Naim yang merupakan simpatisan Abdullah Sonata yang saat ini menghuni LP Permisan Nusakambangan dan akan diajukan sebagai saksi dalam sidang peninjauan kembali terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir, Kapolres mengatakan bahwa pengamanan di dalam Pulau Nusakambangan juga sudah ditingkatkan.

“Sampai sekarang kita lakukan pengamanan juga, pengamanan ke saksi-saksi, pengamanan tempat sidangnya termasuk hakim dan jaksa. Sampai sekarang Nusakambangan kita lakukan pengamanan juga, frekuensi patrolinya mungkin yang tadinya sehari dua kali, jadi tiga kali,” tegasnya.

Saat ditanya kemungkinan peningkatkan pengamanan itu terkait video ancaman “Islamic State in Iraq and Syria” (ISIS) menyerang Nusakambangan yang sempat beredar beberapa bulan lalu, dia mengiyakannya.

“Itu (video) pernah enam bulan yang lalu, kalau enggak salah. Itu perlu diantisipasi juga dengan ‘menanam’ orang, masyarakat, di wilayah barat (Nusakambangan bagian barat, red.), di perbatasan juga,” katanya.

BACA JUGA  BPBD: Cilacap Masih Siaga Bencana Kekeringan

Sebelumnya, Kapolres mengatakan bahwa pengamanan sidang lanjutan terhadap PK yang diajukan Abu Bakar Ba’asyir pada 26 Januari 2016 akan ditingkatkan.

“Untuk sidang selanjutnya, pengamanan akan lebih diperketat dan kemungkinan besar akan ada tambahan personel pengamanan. Kita akan tetap mengantisipasi dan akan lebih ketat, teknisnya seperti apa, nanti,” katanya usai memantau pengamanan sidang di PN Cilacap, Selasa (12/1).

Dalam sejumlah pemberitaan, pelaku teror di kawasan Sarinah, Jakarta, pada Kamis (14/1), terkait dengan Jamaah Anshor Khilafah Nusantara (JAKN) yang dipimpin seorang warga negara Indonesia di Suriah, yakni Bahrun Naim.

JAKN merupakan sebuah kelompok baru yang dibentuk oleh orang-orang yang berbaiat kepada ISIS, sedangkan Bahrun Naim merupakan mantan terpidana kasus terorisme yang ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada 9 November 2010 di Solo atas tuduhan kepemilikan senjata api dan bahan peledak ilegal.

Setelah menjalani vonis selama dua tahun enam bulan penjara, Bahrun Naim hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Bahrun Naim juga diketahui sebagai simpatisan kelompok Abdullah Sonata yang saat ini menghuni LP Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap.

Abdullah Sonata yang terlibat dalam pelatihan militer di Janto, Aceh, akan dihadirkan sebagai saksi pada sidang lanjutan terkait PK Abu Bakar Ba’asyir di Pengadilan Negeri Cilacap.

Sementara itu, pada April 2015 sempat beredar sebuah video berjudul “News Salim Mubarok Abu Jandal Daulah Islamiyyah” yang berisi orasi seorang anggota ISIS asal Indonesia yang menggunakan sebo (penutup kepala) warna hitam dan berpakaian loreng serta berlatar belakang pantai.

Dalam orasinya, anggota ISIS itu mengancam akan membebaskan Abu Bakar Ba’asyir dan Aman Abdulrahman yang berada di Nusakambangan.

Video berdurasi tiga menit lima detik yang sempat beredar di situs “Youtube” itu tidak dapat diakses lagi sejak 9 April 2015.  (Jn16/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...