KENDAL, Jowonews.com – Guna memastikan kondisi hewan kurban siap jual dan layak konsumsi, Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kendal turun ke lapangan. Mereka melakukan pengecekan terhadap hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha, Senin (14/9).
Seperti yang dilakukan di pasar hewan atau di tempat para pedagang yang menyediakan penjualan hewan kurban. Salah satunya di Desa Sekopek Kecamatan Kaliwungu, petugas dinas menemukan beberapa ekor kambing yang mengidap skabies atau kudisan.
Kepala DP3K Sri Purwati mengatakan, penyakit hewan kurban tahun ini banyak disebabkan oleh kemarau panjang. Akibatnya, beberapa ternak mengalami kekurangan mineral serta mata merah akibat debu.
“Kami harap masyarakat mampu memilih hewan kurban yang sehat. Ini pekan-pekan yang sulit, kemarau panjang mempengaruhi kesehatan hewan kurban,” katanya. Dia menambahkan, jika hewan yang tidak sehat akan dipantau dan diberi obat agar bisa sembuh.
Untuk yang mengalami diare diberi suntikan, sedangkan yang berpenyakit kulit atau skabies diberi salep serta obat agar lukanya kering. “Selama musim kemarau yang berkepanjangan ini menjadikan hewan kurban rentan dan mudah terkena penyakit seperti batuk, skabies hingga diare dan sakit mata,” terangnya.
Guna menjaga kesehatan hewan kurban, petugas menyuntikkan vitamin serta berpesan kepada pedagang agar selalu menyediakan minum untuk hewan kurban. Kambing yang terkena skabies sendiri dipisahkan dari gerombolannya agar tidak menjangkiti hewan lain.
“Penyakit mata bisa disembuhkan dalam sehari, sedangkan skabies bisa sepekan asal pengobatannya rutin dan tepat,” imbuhnya. Berdasarkan data DP3K, terdapat 9895 ekor kambing dalam transaksi Hari Raya Kurban tahun ini. Sementara untuk hewan kurban jenis sapi ada 2542, dan domba sejumlah 13456.
Seorang pedagang hewan kurban di Sekopek, Nazar, mengatakan omzetnya tahun ini menurun. Menurutnya, kenaikan harga hewan kurban perekornya turut mempengaruhi penjualan. “Tahun kemarin di waktu yang sama terjual 230 ekor kambing, sekarang baru 100 ekor,” timpalnya. (JN01)