UNGARAN, Jowonews.com – Pengelolaan keuangan Puskesmas di seluruh Kabupaten Semarang rencananya akan diterapkan model Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Penerapan sistem BLUD tersebut diharapkan akan dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan.
“Selama ini pengelolaan keuangannya masih mengikuti mekanisme APBD seperti. Sehingga alurnya sangat panjang. Sehingga untuk mengoptimalkan pelayanan akan dibuat sistem BLUD untuk Puskesmas,” tutur Sekda Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, Rabu (16/12).
Gunawan Wibisono yang akrab disapa Soni mengatakan, pengelolaan keuangan puskesmas dengan sistem BLUD outputnya lebih jelas dalam satu akuntansi. Selama ini kebutuhan Puskesmas diatur oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), sehingga mekanisme anggaran terlalu panjang karena harus lewat APBD terlebih dahulu.
Dengan sistem BLUD akan lebih akuntabel dan transparan. Sebab akan mudah diketahui berapa pasien yang dilayani dan dibiayai, serta berapa klaim BPJS. Apalagi sumber pendanaan kesehatan berasal dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, dan BPJS kesehatan.
“Saat ini kita masih melakukan kajian penerapan sistem BLUD. Harapan kami pertengahan 2016 sudah ada konsep matang, sehingga awal 2017 sistem BLUD sudah bisa diterapkan,” imbuhnya.
Rencana penerapan sistem BLUD disejumlah Puskesmas didukung Komisi D DRPD Kabupaten Semarang. Namun di Kabupaten Semarang belum bisa semuanya diterapkan menggunakan sistem BLUD. Sebab sistem BLUD hanya dapat dilakukan di puskesmas yang nilai akreditasinya di atas angka 80. Sementara di Kabupaten Semarang belum semua Puskesmas punya nilai akreditasi diatas angka 80.
“Sesuai anjuran Kemendagri pelayanan umum sebaiknya dijadikan BLUD. Tapi untuk Puskesmas harus menunggu akreditasi. Kalau akreditasinya di bawah angka 80 ya tentu tidak ideal,”tutur Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening.(JN01/JN03)
