SEMARANG, Jowonews.com – Hingga Kamis (23/6) mendatang, para pendaftar sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Semarang, Jawa Tengah masih akan terus memperhatikan menu jurnal pendaftaran. Bahkan, SMP negeri yang tergolong favorit, pada Penerimaan Peserta Didik (PPD) Kota Semarang 2016, dipadati pendaftar.
Seperti diungkapkan Kepala SMP Negeri 2 Semarang Teguh Waluyo, pada Selasa, sudah ada 270 pendaftar yang melakukan verifikasi berkas setelah melakukan pendaftaran secara “online”.
Ia menyebutkan sebanyak 270 pendaftar yang sudah melakukan verifikasi, terdiri atas 143 pendaftar untuk kategori dalam rayon, 101 pendaftar luar rayon, dan 26 pendaftar dari luar kota.
Menurut dia, pendaftar memang dibedakan dalam tiga kategori, yakni dalam rayon atau masih dalam rayon sekolah, luar rayon, dan luar kota, yakni pendaftar dari luar kota Semarang.
“Pada hari kedua pendaftaran (21/6) ini, sudah banyak yang melakukan verifikasi. Sementara ini, pendaftar dengan nilai tertinggi mencapai angka 36,70, sementara terendah 25,15,” katanya.
Pendaftar dengan nilai tertinggi sementara, lanjut dia, adalah Arya Nandhana Syariendrar dari SD Islam Al Azhar 14 Semarang yang kebetulan putra Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Teguh mengatakan putra Wali kota Semarang itu mendapatkan tambahan poin kejuaraan internasional, yakni World Creativity Festival 2015 yang diikutinya dengan memperoleh juara ketiga.
“Rincian nilainya, yakni Bahasa Indonesia 9,2, Matematika 10, dan IPA 9,50. Totalnya adala 28,7, kemudian ditambah nilai prestasi sebesar 8 poin sehingga diperoleh nilai 36,7,” katanya.
Ia memastikan seluruh pendaftar yang mengajukan nilai tambahan, termasuk prestasi akan diverifikasi secara ketat dan akan ditelusuri berdasarkan tingkat kejuaraan yang diikutinya.
Tak hanya SMP Negeri 2 Semarang yang dipadati pendaftar, di SMP Negeri 3 Semarang juga sudah banyak pendaftar yang melakukan verifikasi berkas dengan jumlah sebanyak 268 siswa.
“Sudah ada 268 pendaftar yang melakukan verifikasi berkas. Kuota siswa baru kami tahun ini ada 287 kursi karena ada satu siswa yang tidak naik kelas,” kata Kepala SMP Negeri 3 Semarang Eko Djatmiko. jn16-ant
