Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Realisasi Proyek Infrastuktur Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

SEMARANG, Jowonews.com – Realisasi proyek infrastruktur Pemerintah di akhir tahun lalu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari 5 persen di triwulan III menjadi 6,1 persen di triwulan IV tahun 2015.

“Realisasi proyek infrastruktur ini bukan menjadi satu-satunya faktor yang memacu pertumbuhan ekonomi. Faktor lain yang juga berperan adalah tingginya konsumsi rumah tangga dalam rangka hari raya Natal dan tahun baru,” kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah Iskandar Simorangkir di Semarang, Rabu.

Secara akumulasi, pada 2015 perekonomian Jateng tumbuh sebesar 5,4 persen atau lebih tinggi dibandingkan capaian 2014 yang tercatat sebesar 5,3 persen.

Dilihat dari sisi sektoral, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi pada 2015 adalah sektor industri pengolahan, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, serta sektor konstruksi.

Sementara itu, peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut juga tercermin dari meningkatnya transaksi sistem pembayaran yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia baik tunai maupun nontunai.

Untuk sistem pembayaran tunai, berupa arus keluar pada Desember 2015 tercatat tumbuh sebesar 37,81 persen secara “year on year” (yoy) atau tahunan. Angka tersebut jaug lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,84 persen.

Bersamaan dengan itu, transaksi sistem pembayaran nontunai berupa kliring tumbuh 30,00 persen yoy atau lebih tinggi dibandingkan Desember 2014 yang tercatat tumbuh sebesar 9,92 persen.

Seiring dengan kondisi ekonomi yang membaik, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17 dan 18 Februari lalu memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI atau “BI rate” sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen dari 7,25 persen menjadi 7 persen.

Sedangkan suku bunga “deposit facility” menjadi sebesar 5 persen dan “lending facility” menjadi sebesar 7,5 persen.

BACA JUGA  Pansus Pelindo II Diminta Undang Pakar Ekonomi

“Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam rupiah sebesar 1 persen dari 7,5 persen ke level 6,5 persen,” katanya.

Kebijakan penurunan GWM ini berlaku efektif mulai 16 Maret 2016 mendatang. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...