SEMARANG, Jowonews.com – Universitas Negeri Semarang (Unnes) hingga akhir tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk mendanai riset dan penelitian para dosen dalam berbagai disiplin ilmu.
“Dana riset memang cukup besar sekitar Rp 9 miliar per tahun. Itu pun dari Unnes saja,” kata Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unnes, Prof Etty Soesilowati di Kampus Sekaran, Rabu (18/11).
Menurutnya, pendanaan untuk riset yang didapatkan juga dari pemerintah melalui Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan besaran bervariasi untuk setiap perguruan tinggi. “Nilai besarannya memang bervariasi,” ujarnya.
Guru Besar Kebijakan Publik Unnes itu mengatakan, perusahaan atau lembaga swasta selama ini juga turut menyumbangkan dana corporate social responsibility (CSR) untuk membantu penelitian perguruan tinggi.
Meski demikian, hasil riset perguruan tinggi selama ini kurang terpublikasi, terutama untuk kalangan industry.Ppadahal hasil riset harus dihilirisasi kepada industri dan dikomersialisasi.
“Ya memang publikasi itu sangat penting. Kurangnya publikasi itu salah satu kendala hilirisasi hasil riset ke kalangan industri. Padahal, hasil riset perguruan tinggi banyak sekali untuk diketahui publik,” katanya.
Berkaitan dengan publikasi hasil riset itu, Etty menjelaskan, LP2M Unnes berencana akan menggelar seminar nasional untuk mempublikasi hasil-hasil riset perguruan tinggi, baik dari dalam dan luar negeri.
Seminar nasional itu penting untuk mempublikasi hasil riset ke masyarakat, sekaligus mensinergikan kekuatan riset yang dimiliki masing-masing perguruan tinggi agar terintegrasi menjadi kekuatan besar.
Peserta seminar ini bukan hanya dari perguruan-perguruan tinggi di Indonesia, tetapi juga perguruan tinggi dari luar negeri, seperti Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia, dan Belanda.
Selain itu,ada pula peserta dari India, Selandia Baru, dan Libya yang akan mempresentasikan hasil-hasil riset yang dihasilkannya, sehingga bisa saling bersinergi untuk hilirisasi ke industri. Penelitian-penelitian itu biasanya tidak hanya dilakukan satu peneliti, melainkan “dikeroyok” oleh banyak peneliti dari disiplin ilmu , sehingga riset yang dihasilkan lebih komprehensif.
Rencananya, seminar nasional itu akan digelar pada 27-29 November 2015 di Hotel Patra Jasa Semarang. Total ada sebanyak 70 paper hasil penelitian yang akan dipresentasikan.mi siap mendukung mereka,” tandasnya. (JN01/JN03)