Jowonews

Sadranan Lepen Sendang Sengon Temanggung, Cara Masyarakat Bersyukur Atas Karunia Air Yang Melimpah

TEMANGGUNG – Ribuan warga Banjarsari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kembali menggelar tradisi Sadranan Lepen di Sumber Mata Air Sendang Sengon atau warga sekitar menyebutnya Tok Sendang Sengon, pada Senin (11/7/2022).

Grebeg Kirab ini rutin digelar setahun sekali, namun sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi. Dan baru tahun ini diselenggarakan kembali.

Sadranan Lepen merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang Desa Banjarsari. Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas mata air yang senantiasa mengalir jernih dan melimpah.

Sadranan Lepen diawali dengan kirab tujuh gunungan yang berisi tumpeng dan hasil bumi dari Pojok Desa Banjarsari menuju Mata Air Sendang Sengon yang berjarak sekitar 1 kilometer.



Sesampainya di Sendang, kemudian dilakukan ritual pelepasan ikan sebanyak tujuh ekor. Hal ini sebagai perlambang bahwa air merupakan simbol kehidupan bagi seluruh makhluk. Air yang keluar dari mata air tersebut senantiasa memberikan kebermanfaatan terhadap warga sekitar.

Selanjutnya warga bersama tokoh masyarakat setempat melakukan ritus basuh dan bersih diri di sendang. Seusai ritual tersebut dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng.

Bupati Temanggung. HM Al Khadziq mengungkapkan permohonan maaf kepada warga masyarakat karena tradisi ini sempat terhenti selama dua tahun karena pandemi. Ia juga berharap warga masyarakat agar tetap menjaga dan memelihara lingkungan hidup sebaik-baiknya.

“Mari kita jaga air ini dengan sebaik-baiknya. Lingkungan hidup juga perlu dipelihara dengan seksama agar sumber air kita tetap besar dan menghasilkan keberkahan buat kita semua,” katanya.

Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom

BACA JUGA  Tradisi Tawur Sego, Saling Lempar Nasi Sebagai Wujud Syukur Panen Berlimpah

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait