BOYOLALI, Jowonews.com – Embung di Desa Suboto Kecamatan Boyolali yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tampak kering, hanya sedikit sekali genangan air. Embung yang tujuan pembangunannya untuk pengairan, penyimpanan air bersih dan bisa untuk pariwisata ini akhirnya tak dapat memberikan manfaat apa-apa untuk warga.
Sekertaris Komisi D DPRD Jateng, Jayus, yang melakukan pantauan pada Rabu (20/1) ke lokasi embung Suboto menyatakan, kesalahan pada perencanaan dan pengkajian proyek lah yang menjadi penyebabnya.
“Harusnya analisanya komperhensif, kebutuhan air di masyarakat di titik ini ini misalnya, pengkajiannya apa saja sehingga ditetapkan di sebuah titik, tidak ujug ujug menetapkan sebuah titik,” jelas Jayus.
Anggota Fraksi PAN ini juga menambahkan hal-hal yang mungkin lemah dalam kajiannya, “AMDAL, curah hujan, kontur tanah, titik air dan kebutuhan masyarakat, ini pasti lemah pengkajiannya, kurang komperhensif sehingga bisa terjadi seperti ini” pungkasnya.
Sementara itu warga yang tinggal di sekitar desa Suboto, Paiman, mengaku sejak selesai Agustus 2015 lalu, embung ini tidak pernah terisi banyak air, hanya sedikit sekali. “Saya juga tidak tahu ini sebenarnya untuk apa” terangnya.
Untuk diketahui, proyek pembangunan dengan jenis kegiatan Perbaikan dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Baku ini menghabiskan anggaran APBD tahun 2015 sebanyak Rp 2 milyar. (JN17/JN03)