Jowonews

Sate Laler Rembang, Satenya Mungil Rasanya Nendang

Sate Laler Rembang merupakan salah satu makanan khas kabupaten yang terletak di ujung timur Jawa Tengah ini. Berbeda dengan sate Pamekasan, Sate Laler Rembang dibuat dengan daging kambing yang dipotong kecil-kecil.

Dalam bahasa Jawa, laler berarti lalat. Namun jangan khawatir, masakan ini tidak terbuat dari daging lalat.

Sate laler ini adalah sate kambing. Sebenarnya sate ini sama dengan sate pada umumnya. Yakni menggunakan kecap, tambahan irisan bawang merah dan tomat.

Uniknya, saat disajikan, nasi dibungkus dengan daun jati agar aroma dan panas nasi tetap terjaga. Daerah Rembang dan Blora terkenal dengan hutan jatinya sehingga mudah untuk mendapatkan daun jati muda.

Jika kamu sedang berlibur di Rembang dan berencana untuk bermalam di sana, tidak ada salahnya mencoba kuliner malam yang satu ini. Sate Laler merupakan menu makan malam relatif mudah ditemukan di pusat kota Kabupaten Rembang.



Penjual sate laler ini bisa dengan mudah ditemui di kawasan perkotaan Rembang, tepatnya di sepanjang trotoar Jalan Kartini Rembang. Biasanya mereka mulai berjualan sore hari sesaat sebelum gelap dan baru tutup pada dini hari.

Para penjual Sate Laler biasanya menjajakan satenya menggunakan pikulan. Sebagian dari mereka juga ada yang menggunakan lampu uplik sebagai penerangannya. Di sampingnya, terdapat tikar yang digelar untuk duduk lesehan. Konsep dan layanannya memang benar-benar masih tradisional.

Meski hanya lesehan dan hanya memanfaatkan ruang trotoar di sisi jalan, Sate Laler ini tak pernah sepi pembeli setiap malamnya. Bahkan konsep lesehan yang terkadang juga hanya memanfaatkan emperan toko ini, justru dianggap unik dan menghadirkan nuansa tersendiri.

Dinamakan Sate Laler Karena Dagingnya Kecil-kecil

Pada umumnya Sate Laler dibumbui seperti halnya sate kambing. Namun, ukuran potongan daging yang digunakan baik ayam maupun kambing relatif lebih kecil. Inilah mengapa sate ini disebut sate laler.

BACA JUGA  Es Puter Conglik Semarang, Legendaris dan Rasanya Eksotis

Pembeli dapat duduk di atas tikar menikmati lezatnya sate sembari menikmati lalu lintas dan kehidupan malam di Kota Rembang. Makanan khas Rembang ini biasanya berisi 10 tusuk sate. Setiap tusuk sate terdiri atas daging, lemak atau hati.

Keunikan lain dari kuliner khas Rembang ini adalah nasinya dibungkus satu per satu menggunakan daun jati. Nasi biasanya sudah terlebih dahulu disajikan di atas piring yang dibentangkan di atas tikar lesehan. Ukuran satu porsi nasi ini biasanya dua kali lebih besar dari porsi nasi kucing.



Kehangatan dan aroma daging kambing langsung mewarnai suapan pertama. Apalagi saat mendapati tusuk sate yang berisi lemak. Rasa manis dan pedas dari cabai dalam kecap juga menambah kelezatan kuliner malam ini. Apalagi ditambahkan irisan tomat, rasanya akan lebih segar, karena ada asam-asamnya.

Harga sate laler juga cukup murah dan terjangkau. Kuliner lezat ini bisa disantap panas-panas sambil menikmati sejuknya angin malam sembari lesehan di atas tikar.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait