Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Satu Desa Andalkan Satu Sumur Artetis untuk Hidup

KENDAL, Jowonews.com –Sebagian warga pesisir Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Kendal, tidak bisa menggunakan air sumur untuk memasak dan minum. Pasalnya, air sumur yang ada terasa asin/payau. Sehingga hanya digunakan untuk mandi cuci kakus (MCK).

Untuk kebutuhan memasak makanan dan minum, warga mengandalkan sumur artetis yang ada di daerah lain, yang jaraknya sekitar 1 kilometer (km) dari tempat tinggal warga.

Ironisnya, sumur artesis tersebut hanya ada satu, yang berada di Dukuh Umbulsari RT 1 RW 7, Desa Wonosari. Mau tidak mau warga yang ingin mendapatkan air bersih harus rela antri.

Maskanah (56) warga Desa Wonosari mengatakan, dirinya bersama warga lainnya memanfaatkan air sumur artesis sudah puluhan tahun. Air tersebut oleh warga digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, seperti masak dan minum. Sebab, jika menggunakan air sumur biasa, rasanya asin dan pahit.

“Kawasan sini air payau, warga yang memiliki sumur hanya sebatas digunakan untuk MCK saja. Sedangkan untuk kebutuhan memasak dan konsumsi minum, kami menggunakan air dari sumur artesis yang jaraknya 1 kilometer ini,” ujarnya, Selasa (22/3).

Dia mengungkapkan, hampir setiap hari ia kerap membawa galon sebanyak 20 liter untuk di isi air dari sumur artesis tersebut. Air tersebut, ia gunakan hanya untuk kebutuhan memasak dan konsumsi air minum.

“Setiap hari saya membawa dua galon berukuran 10 liter air bersih yang diperoleh dari sumur artesis ini. Menjelang musim kemarau seperti ini, kebutuhan airnya agak meningkat, sebab cuaca panas. Sehingga konsumsi minum bertambah,” ungkapnya.

Sementara itu, Jasiyem (62) salah seorang penjaga sumur artesis mengungkapkan, sumur artesis tersebut dibangun tahun 1979. Sempat rusak pada tahun 2008, namun sempat direnovasi oleh masyarakat setempat dengan biaya swadaya.

“Untuk pengisian air tersebut, warga dipungut biaya sebesar Rp 250,00/ 10 liternya. Hanya saja, pungutan diberlakukan bagi mereka yang bukan warga sekitar,” tuturnya.(jn01/jn16)

BACA JUGA  Penyuluh Swadaya Ikuti Pelatihan Budi Daya Lele

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...