KUDUS, Jowonews.com – Puluhan santri asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah yang diberangkatkan ke pondok pesantrennya dengan difasilitasi pemerintah daerah setempat terlebih dahulu menjalani tes cepat COVID-19 dengan hasil nonreaktif virus corona jenis baru itu.
“Alhamdulillah dari 26 santri yang hendak diberangkatkan menuju pondok pesantrennya di Magelang, tidak ada yang reaktif corona,” kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo di sela-sela pemberangkatan 26 santri ke pondok pesantrennya di halaman Pendopo Kabupaten Kudus, Sabtu.
Ia mengakui sebelum difasilitasi balik ke pondok pesantrenya, mereka juga dilakukan pemilahan untuk memastikan mereka bebas dari virus tersebut.
Surat keterangan bebas COVID-19 tersebut, tentunya menjadi bekal bagi mereka untuk kembali ke pondoknya.
Ia berharap dari pihak pondok pesantren juga menerapkan protokol kesehatan, sehingga lingkungan ponpes dapat tetap steril dari virus.
“Para santri kami ingatkan untuk selalu disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan dengan diikuti penerapan pola hidup sehat,” ujarnya.
Ia mengakui sejak awal memang berencana memfasilitasi para santri balik ke pondok pesantrennya.
Bahkan, lanjut dia, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, juga turut dilibatkan terkait dengan proses pemberangkatan dan pengecekan kesehatan.
Terkait dengan santri-santri dari luar daerah yang masuk Kabupaten Kudus diharapkan kerja sama dari pemerintah setempat untuk memfasilitasi tes cepat corona agar dinyatakan bebas dari COVID-19.
“Ketika sudah masuk ke ponpes di Kudus, tentunya pihak pengurus pondok juga akan menerapkan protokol kesehatan dengan terlebih dahulu dilakukan pengecekan suhu tubuh. Jika ditemukan gejala, pihak pondok agar segera berkoordinasi dengan tim kesehatan kabupaten,” ujarnya.
Dia mengatakan sudah seharusnya pemerintah setempat memfasilitasi masalah kesehatan warganya yang hendak kembali menimba ilmu di daerah lain.
“Kami menginginkan, warga luar kota yang hendak kembali masuk pondok pesantren di Kudus harus sudah bebas dari COVID-19,” ujarnya. (jwn5/ant)