SALATIGA, Jowonews.com- Penataan Jalan Jenderal Sudirman ( Jensud), Salatiga dinilai sangat mendesak. Karena jalan protokol itu semakin bertambah semrawut. Perubahan menjadi jalan searah pun tidak berpengaruh apa-apa.
“Perlu dikaji dan ditata ulang kembali Jalan Jenderal Sudirman, karena semakin semrawut. Terlebih pada hari-hari tertentu ( libur), tambah parah,” ujar Ketua KNPI Salatiga Fauzi Arkan SAg,Mag, Rabu (11/11).
Menurut dia, para pengguna jalan sudah merasa tidak nyaman lagi bila melintas di jalan utama itu. Mulai dari kendaran yang parkir di kiri-kanan jalan, akhirnya jalan menjadi sempit, hingga lalu lalang orang di pasar.
Menurut Fauzi, pentingnya Pemkot Salatiga membuat kantong-kantong parkir baru, sehingga bisa menampung kendaraan dan tidak memenuhi jalan. “ Penting sekali ini membuat kantong-kantong parkir baru, dengan memanfaatkan areal yang belum ditata,” imbuhnya.
Fauzi berharap Pemkot Salatiga juga menata kawasan parkiran di Pasar Raya 1 dan 2. Karena bila ditata dengan baik dan rapi, maka orang akan nyaman parkir di lokasi itu dan bisa dimaksimalkan areanya.
“Bila parkirakan di Pasar Raya ditata dengan baik, pengunjung akan nyaman dan tentunya akan lebih banyak yang datang,” imbuhnya.
Terlebih lagi bila jalan tol sudah jadi, lanjut Fauzi, bila Jalan Jendsud masih semrawut, maka orang akan enggan mampir masuk ke Salatiga karena jalan tidak nyaman.
Sementara, anggota DPRD Salatiga Drs. H. Bambang Riantoko mengatakan, kesemrawutan di Jalan Jendsud dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Diantaranya adanya pembatas jalan yang memisahkan jalan utama dan jalan untuk sepeda. Karena dengan adanya pembatas jalan itu, mempersempit jalan.
“Mestinya pembatas jalan itu dihilangkan saja, diloske jalan semua, jadi lebih lebar. Dan bisa untuk parkir motor,” ujar politisi partai Nasdem ini.
Kemudian yang menjadi faktor utama kesemrawutan adalah penataan lahan parkir. Menurut Bambang, sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, minim lahan parkir, sebagian besar menggunakan pinggir jalan. (JN01/JN03)