Semarang, Jowonews.com – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) APBD TA 2014 Pemprov Jateng sebesar Rp 1,688 triliun. Pasalnya, silpa sebesar itu , diklaim karena keberhasilan melakukan efisiensi anggaran.
Hal itu disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai menyampaikan pengantar mengenai Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jateng TA 2014 dalam Rapar Paripurna DPRD Jateng, Rabu (10/6).
“Silpa kita tinggi karena kita melakukan efisiensi. Diantaranya adalah dari dana bansos yang tidak kita cairkan. Karena tidak jelas siapa yang mengajukan,”ungkapnya.
Menurutnya. Raperda tentang Pelaksanaan APBD TA 2014 yang disampaikannya berupa Laporan Keuangan Pemda. Yaitu meliputi laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Secara ringkas Gubernur menyampaikan realisasi APBD Jateng TA 2014 jumlah pendapatan Rp 15,157 triliun, belanja Rp 15,086 triliun. Mengalami surplus Rp 71,39 miliar. Untuk pembiayaan terdiri dari penerimaan daerah Rp 1,689 triliun, pengeluaran daerah Rp 72 miliar. Total pembiayaan netto Rp 1,617 triliun. Sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) Rp 1,688 triliun.
Silpa anggaran yang mencapai Rp 1,688 triliun dan Gubernur Ganjar Pranowo juga mengklaim karena keberhasilan melakukan efisiensi mendapat tanggapan miring dari kalangan anggpta DPRD Jateng. Anggota Komisi C Wahyudin Noor Aly mengungkapkan, jumlah Silpa itu menggambarkan kinerja pemerintahan. Sebab, anggaran itu sudah melalui RAPBD dan APBD. Kalau sudah digedok bersama dengan DPRD, maka menjadi kewajiban untuk dilaksanakan.
“Tapi kalau Silpa mencapai Rp 1,688 triliun, itu menunjukkan kalau pemprov selama ini tidak bisa bekerja. Bahkan kalau jumlahnya sebesar itu, itu namanya ngawur,”tegasnya.
Politisi dari PAN ini juga mengaku heran dengan dinas-dinas di Pemprov Jateng. Saat dilakukan pembahasan, selalu bilang tidak ada anggarannya. Tapi nyatanya sekarang ini silpanya sangat tinggi sekali. Kondisi itu sangat disayangkan sekali. Apalagi faktanya sekarang masih banyak jalan dan saluran irigasi yang rusak parah dan tidak diperbaiki.(JN01)
