Jowonews

Sinergitas Tripusat Pendidikan dalam Membumikan Nilai Pancasila

Oleh Lukmi Maulana

Globalisasi tidak mungkin dihindari oleh masyarakat dunia khususnya pada masyarakat Indonesia. Globalisasi banyak berdampak secara langsung terhadap perubahan kehidupan di setiap negara. Salah satu dampak globalisasi di Indonesia yaitu tergerusnya nilai-nilai Pancasila. Karakter yang jauh dari nilai-nilai pancasila semakin terlihat seperti kenakalan anak dan remaja, dekadensi moral, intoleransi, free sex, korupsi, vandalis, dan lainnya. Hampir semua tingkatan pendidikan terjadi dekadensi moral baik pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi (Cahyo, 2017). Tindakan siswa sekolah dasar juga sangat miris seperti tindakan bulying, pemalakan hingga perkelahian siswa.

Hal tersebut menjadi tanggung jawab bagi kita semua. Globalisasi menciptakan generasi muda yang hilang jati diri dan karakter sebagai negara Indonesia. Fenomena ini telah nampak dengan adanya dekadensi atau kemerosotan moral serta yang terjadi pada generasi saat ini. Tergerusnya nilai-nilai Pancasila akan sangat mempengaruhi pembangunan bangsa (Padilah & Dewi, 2021). Kita kurang dapat mengolah budaya dari luar ke Indonesia. Pada dasarnya bangsa ini mempunyai pancasila sebagai karakter bangsa yang saat ini mulai memudar semangatnya dalam kesadaran untuk menghayatinya. Pesatnya arus globalisasi menyebabkan semakin besar kemungkinan lunturnya nilai Pancasila pada generasi masa depan. Pancasila terdiri dari berbagai aspek kehidupan manusia, sudah seharusnya kita meneguhkan kembali pancasila sebagai jati diri bangsa ini.

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk menuju kesuksesan pembangunan bangsa. Peran utama pendidikan suatu bangsa dalam membentuk manusia yang berkarakter akan berbanding lurus dalam memajukan bangsa. Peran strategis dunia pendidikan sangat dibutuhkan dalam tahap ini, salah satu caranya yaitu membumikan nilai pancasila pada berbagai tingkatan pendidikan, sehingga akan lebih optimal dalam melaksanakan fungsi pendidikan dan pengajarannya.

Pancasila sebagai ideologi bangsa sangat berguna bagi generasi muda sebagai panduan moral pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga dapat mencegah dekadensi moral. Hal tersebut menunjukan pentingnya membumikan nilai-nilai pancasila melalui sinergitas 3 ranah lingkungan pendidikan yaitu pendidikan keluarga (informal), sekolah (formal) dan masyarakat (non formal).

Lingkungan akan terus berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Ki Hajar Dewantara (1990) menyebutkan proses pembelajaran dipengaruhi oleh lingkungan yang disebut Tripusat Pendidikan meliputi keluarga, pendidikan, dan masyarakat. Sejalan dengan UU No 20 Tahun 2003 pada pasal 13 ayat 1 tentang sistem pendidikan Nasional menjelaskan bahwa jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non formal dan informal yang mampu untuk saling memperkaya dan melengkapi.

Ki Hajar Dewantara menjelaskan ketiga lingkungan tersebut mempunyai peran penting ditempatnya masing-masing. Sinergitas ketiga lingkungan tersebut yaitu orang tua yang mempunyai peranan untuk memberikan pendidikan anak dalam lingkungan keluarga, karena orang tua memiliki keterbatasan dalam memberikan pendidikan anak di keluarga, maka kemudian proses pendidikan diberikankan kepada sekolah dan juga masyarakat mempunyai peranan dalam memfasilitasi anak untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya

Ketiga lingkungan berpengaruh satu sama lain dalam memberikan nilai yang baik. Peran utama dalam membumikan nilai Pancasila yaitu didalam keluarga, keluarga merupakan bimbingan dan pendidikan pertama yang diperoleh anak. Pendidikan di keluarga akan terlaksana dengan sendirinya sesuai karakteristik didalamnya sehingga mempunyai pengaruh besar kepada perkembangan anak. Pendidikan dasar seperti kasih sayang, kewibawaan, dan nilai-nilai kepatuhan terdapat dalam pendidikan keluarga. Walaupun dengan cara sederhana, pendidikan keluarga mempuyai peranan paling penting yang sifatnya pribadi, berasal dari manusia itu sendiri yang memiliki keinginan untuk melakukan pendidikan terbaik bagi anak keturunannya secara jasmani dan rohani.

Lingkungan kedua yaitu sekolah yang terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik meliputi fasilitas dalam kegiatan membumikan nilai pancasila seperti gedung dan alat pendukung lainnya. Sedangkan lingkungan non fisik meliputi lingkungan yang berpengaruh kepada peserta didik melalui proses pembelajaran. Desain lingkungan non fisik berperan sebagai tempat membumikan nilai-nilai warisan bangsa Indonesia yang berkembang di masyarakat untuk ditanamkan kepada peserta didik terutama membumikan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Lingkungan ketiga yaitu masyarakat mempunyai pengaruh dan peranan yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Membumikan nilai pancasila di sekolah harus sejalan dengan nilai yang berkembang di masyarakat. (Untari et al., 2020)

Proses sinergitas antar ketiga lingkungan tersebut dapat dilakukan dengan (a) menciptakan dialog, (b) menciptakan visi bersama, (c) menumbuhkan kepercayaan, (d) menumbuhkan komitmen dan (e) berbagi wawasan. Proses sinergitas ketiga pihak dapat dilakukan dengan menciptakan kondisi yang baik dalam memperkenalkan dan mengamalkan nilai Pancasila. Hakekat sinergitas adalah proses bersama yang memiliki tujuan untuk mencari perubahan lebih baik dan mejalankan berbagai program yang telah disusun bersama. Peserta didik merupakan pusat dari sinergitas antara tripusat pendidikan. Hal tersebut berarti bahwa kepentingan peserta didik menjadi tujuan utama dalam kegiatan sinergitas ketiga pilar pendidikan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyo, E. D. (2017). Pendidikan Karakter Guna Menanggulangi Dekadensi Moral Yang Terjadi Pada Siswa Sekolah Dasar. EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 9(1), 16. https://doi.org/10.17509/eh.v9i1.6150

Padilah, A. N., & Dewi, D. A. (2021). Nilai moral Pancasila untuk membangun bangsa di era globalisasi. Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(2), 82. https://doi.org/10.12928/citizenship.v4i2.20536

Untari, S., Maisyaroh, Chusniyah, T., Saputra, M., Nurcahyo, H., & Choiri, I. (2020). Kolaborasi Terpusat Pendidikan Dalam Penataan Budaya Sekolah Berbasis Pembudayaan Nilai Pancasila Untuk Membangun Siswa Berkarakter. Magetan: CV. AE MEDIA GRAFIKA.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait