SEMARANG, Jowonews.com – Komisi Pemilihan Umum perlu mewaspadai kesenyapan menjelang hari-H pemungutan suara pilkada serentak di 269 daerah, 9 Desember 2015, khususnya terkait dengan tingkat kehadiran pemilih, kata politikus PDI Perjuangan Hajah Dewi Aryani.
“Amat disayangkan jika keikutsertaan masyarakat dalam pilkada menurun persentasenya karena KPU tidak memeriahkannya dengan publikasi yang sedikit lebih ingar-bingar, baik di media massa cetak maupun elektronik,” kata Dr. Hj. Dewi Aryani, M.Si. kepada Antara di Semarang, Kamis.
Dewi yang juga pendiri Yayasan Kajian Administrasi Kebijakan Indonesia (KAKI) mengemukakan bahwa suasana pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di sejumlah daerah tidak adem ayem, tetapi hanya sepi publikasi.
“Di level ‘grassroots’ (akar rumput) saya yakin memanas karena para calon melakukan gerilya sosialisasi dan memang harus seperti itu yang mereka lakukan,” kata anggota DPR RI periode 2009–2014 itu.
Menurut Dewi yang juga Ketua Harian Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), ketatnya aturan KPU membuat para calon dituntut untuk sigap dan aktif turun langsung ke tengah masyarakat.
Sekretaris Badan Litbang DPP PDI Perjuangan itu lantas menyarankan sosialisasi dari KPU lebih meriah ketimbang sekarang ini agar suasana pilkada tidak terkesan adem ayem. (Jn16/ant)
