Jowonews

Whatsapp Segera Hadirkan Fitur “Mute” Selamanya

JAKARTA, Jowonews- WhatsApp dikabarkan akan segera memberikan fitur membisukan atau mute untuk selamanya, bukan hanya beberapa saat seperti yang ada sekarang ini. Laman Neowins dan Phone Arena,seperti dikutip Ahad (25/10) menuliskan fitur ini akan hadir di WhatsApp, menggantikan durasi satu tahun, periode paling lama fitur mute di aplikasi pesan instan tersebut. Fitur ini akan tersedia jika pengguna memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terkini. Pantauan Antara, pembaruan WhatsApp saat ini belum tersedia untuk versi Android. Untuk membisukan obrolan di WhatsApp, buka jendela obrolan, kemudian pergi menu titik tiga di kanan atas. Pilih mute atau membisukan dan ketuk di opsi always atau selamanya. Jika membisukan selamanya, notifikasi obrolan tersebut tidak akan otomatis menyala ketika jangka waktu sudah habis. Menurut laman Phone Arena, fitur baru membisukan selamanya berlaku untuk obrolan personal dan grup. Fitur ini disebut akan hadir untuk aplikasi versi Android, iOS maupun desktop.

Google Hapus Ratusan Aplikasi Mengganggu dari Play Store

JAKARTA, Jowonews.com – Google telah menghapus hampir 600 aplikasi Android yang “mengganggu” di Play Store dalam upaya terbaru untuk mengendalikan penipuan iklan di perangkat seluler. Kebijakan Google tidak mengizinkan iklan tampil ketika aplikasi tidak digunakan atau mengelabui pengguna untuk mengklik iklan secara tidak sengaja. Dikutip dari The Verge, Jumat, Google mengatakan mendefinisikan iklan “pengganggu” sebagai ” iklan yang ditampilkan kepada pengguna dengan cara yang tidak terduga, termasuk merusak atau mengganggu kegunaan fungsi perangkat.” Misalnya, iklan yang muncul memenuhi layar selama panggilan telepon atau saat menggunakan aplikasi navigasi, menurut Senior Product Manager Ad Traffic Quality Google, Per Bjorke. Bjorke juga mengatakan bahwa Google telah mengembangkan “pendekatan berbasis pembelajaran mesin” untuk membantu mendeteksi iklan di luar konteks aplikasi. “Pengembang jahat terus menjadi lebih cerdas dalam menyebarkan dan menutupi iklan yang mengganggu, tetapi kami telah mengembangkan teknologi baru kami sendiri untuk melindungi pengguna dari perilaku ini,” kata Bjorke. Menurut laporan BuzzFeed News, sebagian besar aplikasi yang ditemukan melanggar aturan tersebut dibuat oleh pengembang yang berbasis di China, India, dan Singapura, dan mayoritas ditujukan untuk pengguna yang berbahasa Inggris. Menurut Bjorke, pengembang yang melanggar aturan tersebut telah menggunakan teknik serupa untuk menghindari deteksi, tetapi dia tidak mengetahui apakah hal itu merupakan upaya yang terkoordinasi. Bjorke menambahkan bahwa Google akan menawarkan pengembalian uang kepada merek yang iklannya kemungkinan terpengaruhi oleh pop-up yang mengganggu. Ini bukan kali pertama Google melakukan tindakan keras kepada pengembang. Pada bulan Juli, Google melarang pengembang China, CooTek, yang menggunakan plug-in adware untuk mengirim iklan secara agresif kepada pengguna, bahkan ketika sebuah aplikasi tidak digunakan. (jwn5/ant)