Jowonews

Anggota DPR RI Sumbang APD Untuk Puskesmas di Banyumas

PURWOKERTO, Jowonews.com – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sunarna menyerahkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) untuk sejumlah puskesmas di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Saat ditemui di Puskesmas Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Sabtu siang, Sunarna mengatakan bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis dalam menangani COVID-19. “Kita perlu bergotong royong. Kami datang memberikan sedikit bantuan APD untuk para petugas medis, juga ada masker, semoga bermanfaat,” kata dia yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap). Menurut dia, bantuan tersebut disalurkan melalui Puskesmas Tambak II, Puskesmas Sokaraja I, dan Puskesmas Purwokerto Barat untuk diteruskan ke beberapa puskesmas lainnya. Ia mengatakan bantuan APD berupa baju hazmat yang diberikan untuk petugas medis tersebut sudah memenuhi standar organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO). “Kalau maskernya untuk (masyarakat) umum, nantinya bisa dipakai oleh pasien yang mau periksa,” kata dia menambahkan. Lebih lanjut, Sunarna mengajak masyarakat yang merasa mampu, sekarang merupakan saatnya untuk bergotong royong serta memberikan uluran tangan untuk bangsa dan negara. “Termasuk, lindungilah diri masing-masing dan keluarga, jaga diri, jaga keluarga, itu juga sudah ikut andil dalam rangka mempercepat pemberhentian penyebaran virus corona (COVID-19) ini. Kalau kita bareng-bareng, saya yakin ini akan cepat selesai,” katanya. Menurut dia, gotong royong dalam penanggulangan virus corona perlu dilakukan karena anggaran negara terbatas dan pandemi COVID-19 tersebut merupakan bencana nasional. Sementara itu, Kepala Puskesmas Purwokerto Barat Nur Ariawati Prasetyaningsih menyampaikan terima kasih atas bantuan APD tersebut. “Mudah-mudahan bisa menambah bekal kami dalam mengatasi COVID-19 ini karena memang APD-nya sangat terbatas. Mudah-mudahan dengan ini kami lebih percaya diri lagi di dalam menolong ataupun menangani COVID-19 di wilayah Puskesmas Purwokerto Barat. (jwn5/ant)

Polres Batang Sumbang APD untuk Dua Rumah Sakit Tangani COVID-19

BATANG, Jowonews.com – Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah menyumbangkan sejumlah alat pelindung diri kepada dua rumah sakit setempat sebagai upaya memberikan dukungan terhadap tenaga medis dalam penanganan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19). Kepala Polres Batang AKBP Abdul Waras di Batang, Sabtu, mengatakan kegiatan itu program Kapolda Jateng yang dilakukan serentak di seluruh jajaran polres di seluruh wilayah Jawa Tengah dengan tujuan memberikan semangat dan dukungan kepada para tenaga medis dalam memberikan pelayanan pengobatan pasien COVID-19. “Ini bentuk kepedulian kami pada paramedis RSUD Kalisari Batang dan Rumah Sakit QIM yang berada di garda terdepan penanganan pasien COVID-19,” katanya. Ia menjelaskan beberapa APD tersebut, antara lain coverall atau jas 50 potong, pelindung muka 25 buah, kaca mata 50 buah, dan sepatu boot 50 pasang, serta makanan kering 50 dus. Untuk mendukung pada tenaga medis dalam merawat dan mengobati pasien, kata dia, polres juga mengirimkan karangan bunga. “Kami mendoakan pada tenaga medis terus diberikan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik pada pasien,” kata Kapolres Abdul Waras. Pada kesempatan itu. ia mengimbau masyarakat menaati instruksi pemerintah agar menjaga jarak dan tidak berkerumun sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona. “Sekali lagi saya juga mengimbau masyarakat tidak ada penolakan pemakaman jenazah pasien ODP, PDP, dan pasien positif virus corona,” katanya. Pelaksana Tugas Direktur RSUD Kalisari Batang dr Tri Handoko mengapresiasi dukungan moral dan bantuan APD dari Polres Batang. “Dukungan dan bantuan ini merupakan suatu ‘support’ (dukungan) mental bagi tenaga medis dan paramedis yang sedang berjuang sehingga kami merasa terlindungi dan bisa bekerja lebih keras lagi. Tidak takut namun tetap waspada,” katanya. (jwn5/ant)

Indonesia Akan Produksi 16 Ribu APD Berstandar WHO per Hari

JAKARTA, Jowonews.com – Pelaku industri domestik dalam waktu dekat akan memproduksi 16.000 alat pelindung diri (APD) setiap harinya dengan kriteria yang sesuai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam konferensi pers secara virtual usai rapat terbatas di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya melalui Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian sudah bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Kemudian kerja sama itu juga diperluas dengan melibatkan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). “Maka sudah mampu kita produksi APD yang sesuai standar WHO. Sudah disesuaikan standar WHO. Dalam waktu dekat bisa produksi 16 ribu per hari.” katanya usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo melalui konferensi video mengenai optimalisasi industri dalam negeri untuk penanganan COVID-19. Di tengah situasi pandemi, APD menjadi fasilitas pelindung utama bagi para dokter tenaga medis yang merupakan garda terdepan dalam menangani COVID-19. APD layanya kebutuhan utama bagi paramedis. Indonesia sempat mengalami kekurangan stok APD dan memicu dampak buruk pada keselamatan dokter dan tenaga medis. Banyak tenaga medis dan dokter yang menggunakan alat pelindung seadanya dan tidak layak seperti halnya penggunaan jasa hujan. Hal itu karena kurangnya pasokan APD saat situasi pandemi COVID-19 sudah terjadi. Saat membuka rapat terbatas, Presiden menyampaikan ketersediaan alat kesehatan, obat-obatan dan bahan baku farmasi di tengah situasi pandemi COVID-19 ini harus dipastikan cukup untuk saat ini, dan untuk beberapa waktu ke depan. Hal itu juga menyangkut ketersediaan APD bagi dokter dan tenaga medis. Pasalnya, saat ini terdapat 213 negara di dunia yang terdampak pandemi COVID-19. Banyak negara di dunia saling memperebutkan pasokan alat kesehatan dan barang farmasi guna mengatasi wabah penyakit yang menyerang saluran pernafasan itu. Kepala Negara meminta jajaran menteri dan pimpinan lembaga untuk mengevaluasi kembali seluruh potensi sumber daya industri domestik seperti industri bahan baku obat farmasi, industri Alat Perlindungan Diri (APD), masker, ventilator dan lainnya. “Kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negara kita terutama industri dalam negeri kita,” kata Jokowi. Presiden juga mengingatkan bahwa ekspor barang terkait penanganan COVID-19 harus dilakukan selektif karena perlu mengutamakan kebutuhan domestik terlebih dahulu. Selain itu impor bahan baku untuk membuat alat kesehatan dan barang farmasi untuk menangani COVID-19 harus dipermudah. (jwn5/ant)

Gugus Tugas Kirimkan 650.000 APD Hazmat ke Seluruh Provinsi

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan sebanyak 650 ribu set alat pelindung diri (APD) tipe hazmat telah didistribusikan ke seluruh Indonesia. “Hingga hari ini tanggal 11 April 2020, tercatat ada 650 ribu set APD hazmat yang sudah didistribusikan,” kata Doni saat dihubungi ANTARA, di Jakarta, Sabtu. Dia merinci pendistribusian APD tersebut yakni Aceh 13 ribu APD, Sumatera Utara 24.500 APD, Sumatera Barat 16 ribu APD, Riau 12.500 APD, Kepri 22.350 APD, Jambi 9.350 APD, Sumatera Selatan 15 ribu APD, Bangka Belitung 9.050 APD, Bengkulu 9.400 APD, Lampung 11 ribu APD. Kemudian DKI Jakarta 121.950 APD, Banten 29.500 APD, Jawa Barat 62 ribu APD, Jawa Tengah 40 ribu APD, DIY 15.500 APD, Jawa Timur 42 ribu APD, Bali 15.500 APD, Nusa Tenggara Barat 7 ribu APD, Nusa Tenggara Timur 6 ribu APD. Selanjutnya Kalimantan Barat 20.900 APD, Kalimantan Tengah 19 ribu APD, Kalimantan Selatan 19.600 APD, Kalimantan Timur 17.700 APD dan Kalimantan Utara 11.250 APD. Sulawesi Utara 13.950 APD, Gorontalo 7.950 APD, Sulawesi Tengah 10 ribu APD, Sulawesi Barat 8 ribu APD, Sulawesi Tenggara 8.500 APD, Sulawesi Selatan 24 ribu APD. Maluku Utara 8.200 APD, Maluku 8.500 APD, Papua Barat 9 ribu APD dan Papua 18.500 APD. Pengadaan alat kesehatan termasuk alat pelindung diri menjadi tugas prioritas Gugus Tugas guna memenuhi kebutuhan para petugas medis. Doni Monardo pun meminta semua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) agar berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi setempat jika membutuhkan alat pelindung diri (APD) dan alat kesehatan lainnya. “RSUD-RSUD kalau ada masalah, langsung bicara dengan Dinkes Provinsi. Nanti Dinkes Provinsi yang berhubungan dengan Gugus Tugas,” kata Doni. Terkait hal itu, Gugus Tugas telah membentuk tim khusus yang dibantu TNI untuk mendistribusikan alat kesehatan ke seluruh Indonesia. “Gugus Tugas memiliki unit yang khusus menangani distribusi alat kesehatan ke seluruh ibu kota provinsi, yang dipimpin Waasops Panglima TNI Marsekal Pertama Jorry Koloay,” kata Kepala BNPB ini. Doni memastikan TNI akan menyiapkan semua transportasi udara sehingga alat kesehatan yang dibutuhkan bisa sampai ke ibu kota provinsi dalam satu hari. Selanjutnya Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Daerah yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan alat kesehatan ke RSUD-RSUD di kabupaten dan kota. (jwn5/ant)

Gugus Tugas COVID-19: RSUD Lapor Dinkes Bila Butuh APD

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta semua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) di provinsi setempat jika membutuhkan alat pelindung diri (APD) dan alat kesehatan lainnya. “RSUD-RSUD kalau ada masalah, seperti kekurangan APD langsung bicara dengan Dinkes provinsi. Nanti Dinkes provinsi yang berhubungan dengan Gugus Tugas Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ,” kata Doni Monardo saat dihubungi di Jakarta, Sabtu. Terkait hal itu, Gugus Tugas telah membentuk tim khusus yang dibantu jajaran TNI untuk mendistribusikan alat kesehatan ke seluruh Indonesia. “Gugus Tugas COVID-19 pusat memiliki unit yang khusus menangani distribusi alat kesehatan ke seluruh ibu kota provinsi, yang dipimpin Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Marsekal Pertama Jorry Koloay,” katanya. Ia memastikan TNI akan menyiapkan semua transportasi udara sehingga alat kesehatan yang dibutuhkan bisa sampai ke ibu kota provinsi dalam satu hari. Selanjutnya, kata dia, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 daerah yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan alat kesehatan ke RSUD-RSUD di kabupaten dan kota. Dia menegaskan Gugus Tugas sangat memerhatikan kebutuhan para petugas medis yang berada di garis terdepan penanganan COVID-19. “Kami sangat ‘concern’ kepada petugas medis yang berada di garis terdepan karena mereka adalah pahlawan kemanusiaan, pahlawan sejati,” kata Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini. Untuk itu, pengadaan alat kesehatan termasuk APD menjadi tugas prioritas Gugus Tugas guna memenuhi kebutuhan para petugas medis. “Gugus Tugas tidak ingin para petugas medis menjadi korban karena persoalan APD,” katanya. Dia menyebutkan bahwa sejauh ini sudah 650 ribu set APD tipe hazmat yang didistribusikan ke seluruh Indonesia. “DKI Jakarta misalnya, sudah mendapat pasokan 121.950 APD, Jawa Barat 62.000 APD. Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing sekitar 40.000 APD. Seluruh provinsi di Indonesia mendapat pasokan APD,” katanya. Setiap pekannya, APD terus didistribusikan ke seluruh Indonesia. Gugus Tugas terus berupaya agar pasokan APD selalu tersedia karena saat ini barang tersebut juga dibutuhkan oleh seluruh negara di dunia, demikian Doni Monardo. (jwn5/ant)

Pemerintah Serahkan 7.000 APD ke Dokter Gigi dan Dokter Spesialis THT

JAKARTA, Jowonews.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Selasa, menyerahkan bantuan total 7.000 alat pelindung diri (APD) dan perlengkapan kesehatan lainnya ke dokter gigi dan spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) demi mencegah penularan virus ke tenaga kesehatan. “Pada kesempatan ini gugus tugas ingin memastikan semua dokter, bukan hanya dokter yang berjaga di rumah sakit rujukan COVID-19, tetapi semua dokter, mulai saat ini kita berikan upaya maksimal melindungi para dokter, baik dokter di rumah sakit maupun tempat lainnya,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana sekaligus ketua gugus tugas, Doni Monardo, saat sesi jumpa pers di Graha BNPB. Ia menjelaskan dari total jumlah bantuan APD, 5.000 di antaranya diserahkan ke Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), sementara 2.000 unit alat pelindung diri lainnya diberikan ke Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan, Bedah Kepala, Leher, Indonesia (Perhati KL). Bantuan itu diberikan saat dua perhimpunan dokter tersebut berkunjung ke markas Gugus Tugas yang berada di Graha BNPB untuk berdiskusi mengenai penguatan perlindungan kepada para dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama pandemi. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Besar PDGI drg Hananto Seno mengucapkan terima kasih atas bantuan APD yang diberikan gugus tugas ke dokter gigi di seluruh Indonesia. “Bantuan ini akan kami distribusikan ke daerah merah atau merah sekali dan daerah tertentu yang telah terjangkit wabah di mana sejawat kita telah gugur di sana,” kata drg Hananto. Menurut dia, dokter gigi merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan rentan tertular wabah. Dari catatan PDGI, ada enam dokter gigi yang telah meninggal dunia akibat COVID-19. “Dokter gigi paling dekat dengan masyarakat sehingga (risiko, red) menjadi tertular sangat tinggi,” tambah dia. Sementara itu, Ketua Perhati KL Prof Jenny Bashiruddin turut mengapresiasi bantuan APD dari Gugus Tugas. Menurut dia, bantuan APD itu akan menambah semangat bekerja para spesialis THT yang berada di garda terdepan merawat pasien COVID-19. “Kita tahu dalam praktiknya ahli THT sangat close contact dengan pasien, sehingga kami sudah membuat beberapa pedoman dan contoh, harus pakai APD lengkap setidaknya level 2, masker N95. Kami sudah mendengar jeritan seluruh cabang bahwa masker N95 sangat kurang. Kami sudah membeli tetapi baru ada sedikit. Alhamdulilah gayung bersambut, BNPB mendengar (keluhan kami, red),” kata Jenny dalam sesi jumpa pers usai beraudiensi dengan Gugus Tugas. Ia menjelaskan bantuan itu akan diserahkan ke ahli THT di seluruh Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, asosiasi dokter gigi dan perhimpunan ahli THT di Indonesia itu berharap agar bantuan tersebut dapat diberikan secara berkala sesuai dengan kebutuhan para tenaga kesehatan di lapangan. Ikatan Dokter Indonesia melaporkan per Senin (6/4) ada 19 dokter yang meninggal akibat COVID-19. Jumlah itu belum menghitung jumlah dokter dengan status PDP (Pasien dalam Pengawasan) yang wafat dalam beberapa minggu terakhir. Ke-19 dokter yang wafat itu, di antaranya, Prof Dr dr Iwan Dwi Prahasto (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta); Prof Dr dr Bambang Sutrisna (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia); dr Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat); dr Exsenveny Lalopua (Dinas Kesehatan Kota Bandung); dr Hadio Ali K (Perdossi DKI Jakarta/IDI Jakarta Selatan); dr Djoko Judodjoko (IDI Bogor); dr Adi Mirsa Putra (IDI Bekasi); dr Laurentius Panggabean (RSJ dr Soeharto Herdjan/IDI Jakarta Timur). Korban lainnya, antara lain dr Ucok Martin (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/IDI Medan); dr Efrizal Syansudin (RSUD Prabumulih Sumatera Selatan/IDI Prabumulih); dr Ratih Purwarini (IDI Jakarta Timur); Laksma (Purn) dr Jeanne PMR Winaktu (RSAL Mintohardjo/IDI Jakarta Pusat); Prof Dr dr Nasrin Kodim (Guru Besar Epidemiologi FKM UI); Dr Bernadetta Tuwsnakotta (IDI Makassar); Dr dr Lukman Shebubakar (IDI Jakarta Selatan); Dr Ketty (IDI Tangerang Selatan); Dr Heru S (IDI Jakarta Selatan); Dr Wahyu Hidayat (IDI Kabupaten Bekasi); dan Dr Naek L Tobing (IDI Jakarta Selatan). (jwn5/ant)

Ganjar Borong 10 Ribu APD Murah dari Perusahaan Garmen di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memborong 10.000 produk alat pelindung diri (APD) kesehatan dari sebuah perusahaan garmen di Kawasan Industri Candi Kota Semarang, Jumat. Ganjar sengaja berkunjung ke PT Arindo Garmentama untuk melihat proses produksi secara langsung setelah mendapat kabar bahwa perusahaan garmen itu membuat APD dari bahan sisa. Meski kain sisa, namun produk yang dihasilkan tetap mengutamakan standar yang telah ditetapkan pemerintah. “Ada pabrik garmen menarik di Ngaliyan karena mereka menggunakan kain sisa dijahit menjadi masker dan APD. Tadi mereka mengatakan siap memproduksi 10.000 APD dan mau dijual murah. Langsung saya borong semuanya,” katanya. APD dan masker itu, lanjut Ganjar, akan dibagikan kepada pegawai puskesmas atau layanan kesehatan lainnya yang berada di garda terdepan dalam penanganan wabah COVID-19. “Karena mereka tidak pernah tahu, bahwa pasien yang datang berobat itu sakit atau tidak sehingga mereka membutuhkan bantuan agar tetap terlindungi,” ujarnya. Usai melihat proses produksi APD itu, Ganjar kemudian menerima bantuan 200 APD dari perusahaan garmen Dunia Tex yang diterima di Gedung Bappeda Jateng sebelum memimpin rapat soal penanggulangan COVID-19. “Saya senang sekali karena ‘grengseng’ gotong royong sekarang mulai berjalan. Semangat kebersamaan mulai nampak dan menimbulkan kesadaran. Tidak hanya pemerintah, masyarakat, tokoh agama, ulama, perusahaan dan lainnya sekarang peduli,” katanya. (jwn5/ant)

Djarum Foundation Berikan Bantuan APD Senilai Rp1,5 M untuk Tenaga Medis di Kudus

KUDUS, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menerima bantuan alat pelindung diri (APD) senilai Rp1,5 miliar dari Bakti Sosial Djarum Foundation untuk tenaga medis di Kabupaten Kudus yang bertugas melakukan penanganan pasien yang diduga terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19. Bantuan APD tersebut diserahkan oleh  Vice President Director Djarum Foundation F.X Supanji didampingi Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation Purwono Nugroho kepada Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo di Pendopo Kabupaten Kudus, Rabu. Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation Purwono Nugroho mengemukakan bantuan ini merupakan langkah nyata Djarum Foundation untuk turut berkolaborasi dan bersatu padu, bergotong royong dalam sebuah gerakan memerangi COVID-19, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo. Selain itu, kata dia, hal itu juga sebagai wujud kepedulian untuk masyarakat dan lingkungan dalam mencegah penyebaran COVID-19. Dengan adanya bantuan APD tersebut, diharapkan dapat melindungi tenaga medis dalam menangani pasien baik yang terduga maupun positif COVID-19. “Semoga para pahlawan kesehatan yang berada di garda terdepan dapat terlindungi dan lebih percaya diri dalam menangani pasien dengan adanya tambahan APD ini,” katanya. Bantuan alat perlindungan diri yang diberikan itu meliputi baju “coverall” sebanyak 500 potong, kaca mata goggle sebanyak 400 buah, “dental protective face” 300 buah, masker N95 sebanyak 4.000 buah, masker bedah sebanyak 1.000 boks, sepatu boot sebanyak 400 pasang, sarung tangan sebanyak 1.000 boks, dan penutup kepala sebanyak 5.000 buah. Djarum Foundation juga membantu alat viral transport media (VTM) atau pengangkut sampel spesimen sebanyak 5.000 buah. Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan tersebut, terlebih para petugas medis kesulitan untuk mendapatkan APD lantaran tingginya kebutuhan. “Perlengkapan APD itu akan dibagikan ke sejumlah rumah sakit mulai dari lini pertama, kedua hingga ketiga yang memiliki pelayanan perawatan pasien COVID-19, termasuk puskesmas yang dalam pelaksanaannya juga akan berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus. Ia juga berharap masyarakat turut berperan aktif dalam menanggulangi penyebaran wabah tersebut, baik melalui langkah preventif di lingkungan kerja maupun pemberian bantuan dari berbagai pihak salah satunya Djarum Foundation. “Mari bersama-sama berjuang mengatasi COVID-19 dan berdoa agar kondisi ini segera berlalu dan kembali kondusif,” kata M Hartopo.  Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh Djarum Foundation. Apalagi ada penambahan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP), belum termasuk dengan adanya warga Kudus yang kembali dari perantauan, demikian Sam’ani Intakoris yang juga menjabat Sekda Kudus. (jwn5/ant)