Isolasi Mandiri Dilarang di Provinsi Ini
PANGKAL PINANG, Jowonews- Langkah berani dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung. Pemprov setempat menerbitkan kebijakan larangan isolasi mandiri bagi masyarakat terkonfirmasi Covid-19, guna menekan penyebaran di klaster keluarga. “Dalam waktu dekat ini, kita tidak lagi memperkenankan masyarakat terpapar Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin (28/9). Ia mengatakan kebijakan larangan bagi masyarakat terkonfirmasi Covid-19 sedang disusun, sebagai langkah pemerintah untuk menekan dan memutus penyebaran virus corona di negeri serumpun sebalai ini. “Mudah-mudahan dalam pekan ini kebijakan larangan isolasi mandiri sudah selesai dan diberlakukan di masyarakat,” ujarnya. Asrama Haji Tempat Isolasi Menurut dia untuk mengatasi lonjakan pasien Covid-19, Pemprov Kepulauan Babel telah mempersiapkan asrama haji sebagai isolasi masyarakat terpapar virus berbahaya ini. “Jika kami memberlakukan larangan isolasi mandiri ini, tentunya Wisma Isolasi di BKPSDMD Provinsi Kepulauan Babel tidak akan mampu menampung pasien terpapar virus berbahaya ini,” katanya. Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Babel akan menjadikan wisma asrama haji ini sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 agar penanganan virus corona ini lebih optimal. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, asrama haji ini sudah dapat dimanfaatkan untuk menampung pasien Covid-19,” katanya. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa mengatakan kasus Covid-19 di Babel didominasi dari klaster keluarga dan lingkungan perkantoran. “Kami sangat menyambut baik kebijakan larangan isolasi mandiri ini, untuk menekan kasus Covid-19 yang dalam bulan ini mengalami peningkatan,” katanya. Ia mengatakan berdasarkan data terbaru, jumlah kumulatif warga terpapar Covid-19 sudah mencapai 337 kasus. Pasien yang selesai jalani isolasi 278 pasien, sedangkan yang meninggal dunia sebanyak empat orang. Sementara itu, jumlah kumulatif data suspek mencapai 1.612 orang atau bertambah 5 orang. Sementara data orang dalam pemantauan yang melakukan kontak erat dengan pasien Covid-19 ini sebanyak 4.477 orang. Jumlah ini bertambah 89 orang dibandingkan hari sebelumnya. “Mudah-mudahan dengan tidak ada lagi isolasi mandiri ini dapat mengoptimalkan penanganan virus corona ini di masyarakat khususnya kluster rumah tangga,” katanya.