Jowonews

Sebagian KA Lintas Selatan Jawa Terlambat Karena Banjir Jakarta

PURWOKERTO, Jowonews.com – Perjalanan sejumlah kereta api lintas selatan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur mengalami keterlambatan akibat banjir, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Supriyanto. “Berdasarkan informasi yang kami terima, sejumlah titik jalur lintas kereta api di area PT KAI Daop 1 Jakarta terimbas banjir dengan ketinggian bervariasi di atas kop rel,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Selasa. Ia mengatakan area jalur rel yang terimbas di antaranya beberapa titik stasiun Daop 1 Jakarta dan Depo Lokomotif Jatinegara sehingga berdampak terhadap gangguan dan keterlambatan perjalanan kereta api jarak jauh, baik yang diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Stasiun Jakartakota maupun Stasiun Pasarsenen. Menurut dia, beberapa kereta api lintas selatan Jawa dari arah Jakarta yang mengalami keterlambatan di antaranya KA Argo Wilis relasi Gambir-Bandung-Kroya-Surabayagubeng yang seharusnya diberangkatkan dari Stasiun Gambir pada pukul 05.00 WIB, namun baru berangkat pukul 05.25 WIB sehingga lambat 25 menit. Selanjutnya, KA Kutojaya Utara relasi Jakarta Kota-Purwokerto-Kutoarjo yang seharusnya berangkat pada pukul 05.45 WIB namun baru diberangkatkan pukul 08.55 WIB sehingga lambat 190 menit, KA Bengawan relasi Pasarsenen-Purwokerto-Purwosari yang seharusnya berangkat pukul 06.30 WIB namun baru diberangkatkan pukul 08.40 WIB atau lambat 130 menit, KA Gajahwong relasi Pasarsenen-Purwokerto-Lempuyangan yang seharusnya diberangkatkan pukul 06.45 WIB namun baru diberangkatkan pukul 09.05 WIB sehingga terlambat 140 menit. “Selain itu, ada beberapa kereta api yang hingga pukul 11.55 belum diberangkatkan dari Gambir maupun Pasarsenen,” kata Supriyanto. Ia mengatakan sejumlah kereta api yang belum diberangkatkan hingga pukul 11.55 WIB di antaranya KA Fajar Utama Yogyakarta relasi Pasarsenen-Purwokerto-Yogyakarta yang seharusnya berangkat pukul 07.20 WIB, KA Argo Dwipangga relasi Gambir-Purwokerto-Solobalapan yang seharusnya berangkat pukul 08.00 WIB, KA Sawunggalih relasi Pasarsenen-Purwokerto-Kutoarjo yang seharusnya berangkat pukul 08.50 WIB. Selanjutnya, KA Serayu relasi Pasarsenen-Kiaracondong-Kroya-Purwokerto yang seharusnya berangkat pukul 09.15 WIB, KA Taksaka relasi Gambir-Purwokerto-Yogyakarta yang seharusnya berangkat pukul 09.30 WIB, dan KA Gaya Baru Malam relasi Pasarsenen-Purwokerto-Surabayagubeng yang seharusnya berangkat pukul 10.15 WIB. “Hingga kini seluruh tim PT KAI (Persero) terus melakukan pemantauan kondisi di lintas untuk dapat memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api di sejumlah area jalur rel yang terdampak banjir,” katanya. Ia mengatakan bagi calon penumpang yang hendak membatalkan perjalanan karena kereta apinya mengalami keterlambatan, PT KAI (Persero) akan mengembalikan bea sebesar 100 persen sesuai dengan harga tiket. “PT KAI (Persero) tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan KA beserta penumpang dan barang yang diangkutnya,” katanya. (jwn5/ant)

Antisipasi Banjir, Polres Batang Siagakan 2 Peleton

BATANG, Jowonews.com – Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, menyiagakan  2 peleton untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir di wilayah setempat seiring dengan meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir ini. “Kita sudah siapkan 2 peleton bergabung dengan anggota Kodim 0736/Batang dan petugas BPBD untuk membantu evakuasi para korban banjir,” kata Kapolres Batang AKBP Abdul Waras di Batang, Selasa. Menurut dia, polres juga ikut memetakan beberapa daerah yang berpotensi banjir seiring dengan melihat kondisi cuaca dan curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir ini. “Adapun, sementara ini kami masih fokus melakukan pengamanan dan evakuasi korban banjir di wilayah yang saat ini rumahnya masih terendam,” katanya. Komandan Kodim 0736/Batang Letkol. Kav Henry Napitupulu mengatakan bahwa sesuai tupoksi Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap melakukan perbantuan pada pemerintah daerah setempat termasuk dalam penanggulangan bencana alam. “Kami selama 1×24 jam senantiasa selalu standby. Saya sudah perintahkan pada personel yang berada di setiap koramil harus tampil membantu masyarakat saat sedang mengalami musibah atau bencana,” katanya. Sementara itu, Bupati Batang Wihaji menyampaikan ucapan terima kasih pada jajaran Polres dan Kodim 0736/Batang yang begitu cepat melakukan gerakan penanganan bencana di daerah. “Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolres dan Dandim bersinergi dengan pemkab yang begitu cepat melakukan penanganan bencana di daerah. Adapun beberapa wilayah desa/kelurahan yang terendam banjir yang mencapai sekitar 40 sentimeter hingga 50 sentimeter kini sudah mulai surut. (jwn5/ant)

Perjalanan KA ke Semarang Terhambat Banjir Jakarta

SEMARANG, Jowonews.com – Perjalanan sejumlah kereta api dari Jakarta tujuan Semarang, Jawa Tengah, atau berbagai wilayah operasional PT KAI Daop 4 terganggu akibat banjir yang melanda sejumlah fasilitas KAI yang berada di Jakarta. Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro di Semarang, Selasa, mengatakan, setidaknya ada lima KA dari Jakarta dengan tujuan berbagai daerah di Daop 4 yang terganggu akibat banjir tersebut Menurut dia, hingga pukul 10.00 WIB ada beberapa kereta yang sudah diberangkatkan mundur dari jadwal yang sudah ditetapkan dan ada pula yang belum memungkinkan untuk diberangkatkan. “Kereta yang akan berangkat dari Stasiun Gambir maupun Pasar Senen mengalami keterlambatan akibat genangan banjir,” katanya. KA yang berangkat dari berbagai wilayah di Daop 4 menuju ke Jakarta masih sesuai jadwal yang ditentukan. Ia belum bisa memastikan kapan perjalanan KA tersebut akan kembali normal. Genangan banjir merendam sejumlah fasilitas PT KAI di wilayah Daop 1 Jakarta. Titik genangan antara lain terjadi di depo lokomotif Jatinegara, Stasiun Kampung Bandan, Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Pasar Senen, serta jalur antara Stasiun Manggarai dan Tanah Abang. Krisbiyantoro menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan penumpang. (jwn5/ant)

Dilanda Hujan Deras, Batang dan Pekalongan Dikepung Banjir

BATANG, Jowonews.com – Hujan deras yang terus menerus mengguyur Kabupaten Batang dan Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Ahad malam (23/2) hingga Senin siang (24/2) menyebabkan dua daerah tersebut dikepung banjir. Berdasar data yang dihimpun di Batang, Senin, sebanyak 10 desa/kelurahan di Kecamatan Batang yang terendam banjir dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter hingga 50 meter tersebut terjadi di Desa Denasri Kulon, Denasri Wetan, Watesalit, Kalipucang Kulon, Kalipucang Wetan, Kelurahan Karangasem Selatan, Karangasem Utara, Kasepuhan, Proyonangan Tengah, dan Proyonangan Utara. Akibatnya aktivitas masyarakat di 10 desa/kelurahan terganggu dan sejumlah sekolah diliburkan. Bupati Batang Wihaji bersama Kapolres Batang AKBP Abdul Waras dan Komandan Komando Distrik Militer 0736/Batang Letkol. Kav Henry Napitupulu langsung melakukan peninjauan ke sejumlah lokasi banjir sekaligus menampung keluhan para korban banjir. Bupati Batang Wihaji mengatakan Pemkab sudah melakukan langkah antisipasi dengan mengevakuasi dan menyiapkan kebutuhan logistik, serta obat-obatan yang dibutuhkan korban. Saat ini, fokus pada pendirian dapur umum di lokasi masing-masing desa atau kelurahan terdampak banjir dan menyiapkan sejumlah titik pengungsian seperti mushala, masjid, dan Pendopo Kantor Bupati. “Saya sudah perintahkan para camat dan kepala desa atau lurah untuk menyiapkan kebutuhan para korban banjir seperti beras, mie, dan obat-obatan. Adapun bagi rumahnya yang terendam banjir, saya minta warga mengungsi ke tempat yang telah disediakan,” katanya. Menurut dia, banjir yang melanda sejumlah desa/kelurahan ini karena selain dampak curah hujan yang cukup tinggi, juga meluapnya sungai Gabus ke lokasi permukiman penduduk. “Kita sudah mengajukan permohonan normalisasi pada Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat. Kami berharap normalisasi sungai itu bisa secepatnya dilakukan sehingga saat hujan, banjir tidak terlalu menggenangi permukiman penduduk,” katanya. Korban banjir, Santi (40) mengatakan banjir yang melanda di Desa Denasri Kulon ini mulai terjadi sekitar pukul 03.00 WIB hingga Senin siang ini akibat meluapnya sungai Gabus. “Kami sejak semalam tidak tidur dan waspada pada kemungkinan yang bisa terjadi akibat banjir ini. Saat ini, warga masih bertahan di rumahnya masing-masing meski kami tidak bisa beraktivitas seperti memasak atau yang lainnya,” katanya. Banjir yang melanda sejumlah desa Kecamatan Tirto dan Siwalan menyebabkan 470 warga mengungsi ke lokasi yang aman seperti mushala, masjid, dan balai desa. Selain itu, pemkab juga mendirikan dapur umum untuk membantu ratusan korban banjir yang mengungsi di sejumlah lokasi seperti mushala dan masjid.. “Para korban kini sedang menghadapi dampak banjir seperti kesulitan beribadah dan memasak. Oleh karena, saya ingin memastikan dapur umum untuk para korban banjir berfungsi dengan baik atau tidak,” kata Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti. (jwn5/ant)

Mulai Surut, Sebagian Warga Kudus Korban Banjir Mulai Pulang

KUDUS, Jowonews.com – Warga Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengungsi akibat banjir sebagian mulai pulang ke rumah masing-masing setelah air yang menggenangi perkampungan mereka surut. Wanto, warga Desa Kesambi, sudah pulang ke rumah namun anak dan orang tuanya masih bertahan di tempat pengungsian. “Genangan banjir di dalam rumah saat ini mulai surut, sedangkan di jalan masih ada genangan,” katanya di Kudus, Jumat. Kepala Desa Kesambi Mokhamad Masri mengatakan bahwa warganya yang mengungsi ke rumah kerabat maupun tempat ibadah sudah pulang ke rumah mereka. Sementara warga yang mengungsi di aula balai Desa Kesambi, katanya, sebagian besar masih bertahan, terutama warga lanjut usia dan anak-anak. Jumlah warga yang mengungsi di aula balai desa pada Kamis (21/2) malam 68 orang dan pada Jumat tersisa 55 orang. Sedangkan 56 warga yang sebelumnya mengungsi di masjid semuanya sudah pulang. Tanggul Sungai Piji, yang pada 12 Januari jebol, pada Kamis (20/2) jebol lagi sehingga luapan airnya membanjiri permukiman warga. Kepala Desa Kosambi menjelaskan bahwa tanggul kanan dan kiri Sungai Piji sudah dipasangi karung plastik isi tanah yang diharapkan bisa menghadang air sungai masuk ke permukiman. Perbaikan tanggung dilanjutkan Jumat. (jwn5/ant)

Debit Air Meningkat, Bendung Wilalung Kudus Siaga III Banjir

KUDUS, Jowonews.com – Debit air yang melintasi Bendung Wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL) yang ada di Desa Kalirejo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai meningkat dan saat ini berstatus siaga tiga terhadap kemungkinan terjadi bencana banjir. Salah seorang penjaga BPBWL di perbatasan Kudus-Demak Noor Ali, di Kudus, Jumat mengungkapkan berdasarkan hasil pantauan pada Jumat, debit air kiriman dari Bendung Klambu yang melalui pintu wilalung yang ada di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kudus, mencapai 833 meter kubik per detik. Debit air tersebut, lanjut dia, sama dengan hasil pantauan Kamis (20/1) yang mencapai 833 meter kubik per detik. Berdasarkan ketentuan, katanya, kiriman air yang melampaui batas 550 meter kubik per detik merupakan kategori status siaga tiga terhadap bahaya banjir. Sedangkan debit air antara 500-550 meter kubik per detik berstatus siaga II, sedangkan antara 400-500 meter kubik per detik berstatus siaga I. Meskipun debit airnya saat ini sudah memasuki siaga tiga, lanjut dia, cuaca di wilayah atas cerah, sedangkan air dari kawasan Blora dan Sidorejo yang menuju Bendung Dumpil juga mulai menurun sehingga debit yang menuju Wilalung diperkirakan akan menurun. “Mudah-mudahan debit air yang masuk ke Bendung Wilalung juga menurun, seiring menurunnya debit air dari atas,” ujarnya. Untuk memastikan naik turunnya debit air, pemantauan tetap dilakukan secara berkala karena ketika debit air mencapai 800 meter kubik per detik berpotensi limpas pada pintu yang mengarah ke Sungai Juwana. Permasalahan sampah dari tahun ke tahun masih saja terjadi, seperti saat ini sampah dalam jumlah besar yang didominasi batang pohon pisang terlihat ikut terbawa arus air menuju pintu wilalung. Beberapa sampah, tampak tertahan di pintu bendung wilalung sehingga berpotensi menghambat arus air. (jwn5/ant)

Pemkot Pekalongan Tetapkan Status Tanggap Darurat Sepekan

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menetapkan status tanggap darurat selama  sepekan terkait  kembali terjadinya banjir yang merendam ratusan rumah penduduk di wilayah empat kecamatan pada Kamis (20/2). Wakil Wali kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Kamis mengatakan bahwa penetapan status tanggap bencana ini diberlakukan mulai 20 Februari 2020 hingga 27 Februari 2020. “Kita baru saja selesai rapat koordinasi penanganan banjir bersama OPD, TNI, dan Polri dengan hasil penetapan status tanggap darurat selama sepekan. Oleh karena, mulai hari ini, kami sudah menyiapkan dapur umum,” katanya. Pada kesempatan itu, Afzan juga menyampaikan pada para lurah agar selalu mengaktifkan telepon seluler dan melaporkan data penanganan banjir, pengungsi dan wilayah terdampak banjir. “Kami sudah menginstruksikan kepada camat dan lurah yang wilayahnya rawan banjir selalu siaga agar pada saat terjadi bencana bisa secepatnya dilakukan koordinasi dan penanganan cepat,” katanya. Berdasarkan data yang dihimpun, saat ini ada sekitar 1.100 warga yang mengungsi di beberapa titik lokasi pengungsian akibat banjir. Ia mengatakan adapun wilayah kelurahan yang terdampak banjir parah yaitu Tirto, Pasirkratonkramat, Banyurip, Jenggot, Poncol, Klego, dan Bandengan. “Pemkot juga membuka posko tanggap darurat yang berada di Stadion Hoegeng Kraton. Oleh karena, bagi masyarakat yang akan menyalurkan bantuan logistik bisa langsung ke posko itu,” katanya. Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan, Saminta mengatakan pihaknya sudah melakukan monitoring sejak Rabu (19/2) malam seiring dengan adanya banjir yang melanda di daerah setempat. “Kami sudah siapkan titik pengungsian dan deteksi kebutuhan pengungsian, dan berkoordinasi dengan seluruh elemen kebencanaan untuk membagi tugas,” katanya. (jwn5/ant)

Pekalongan Kembali Banjir, Satu Meninggal dan Ratusan Orang Mengungsi

PEKALONGAN, Jowonews.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sejak Rabu (19/2) petang hingga Kamis pagi menyebabkan sebanyak 818 orang mengungsi ke sejumlah tempat yang aman dan satu korban dikabarkan meninggal dunia. Berdasar data yang dihimpun di Pekalongan, Kamis, jumlah korban yang dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, antara lain di Kelurahan Kergon sebanyak 43 orang, masjid Al Karomah Kelurahan Tirto (393 orang), musala/tempat pendidikan Alquran Al Hikmah (172 orang), Musala Al Ihsan (62 orang), aula Kelurahan Tirto (44 orang), aula Kecamatan Barat (79 orang), dan masjid Muhajirin (25 orang). Hingga Kamis pukul 09.00 WIB kondisi cuaca di Kota Pekalongan masih gerimis dan awan cukup tebal. Adapun beberapa wilayah banjir dengan ketinggian mencapai 20 sentimeter hingga 50 sentimeter itu, antara lain Kecamatan Tirto, Kelurahan Sampangan, Kauman Ledok, Krapyak, Bugisan, Kali Loji, Bandengan, Poncol, dan Kelurahan Kraton. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan Saminta mengatakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan sebagian besar wilayah di daerah itu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 10 sentimeter hingga 50 sentimeter. Selain itu, kata dia, banjir yang melanda Kota Pekalongan juga karena meluapnya Sungai Bremi dan Sungai Meduri yang menerjang Kelurahan Tirto dan wilayah lainnya. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah penanganan bencana banjir antara lain menyiapkan posko pengungsian dan mengevakuasi warga yang terdampak banjir. “Distribusi logistik pengungsian akan segera dilakukan setelah ada assesmen dan data valid di setiap lokasi pengungsian. Saat ini, kami sedang melakukan rapat koordinasi untuk langkah penanganan banjir,” katanya. BPBD juga melaporkan banjir yang melanda Kota Pekalongan ini menyebabkan seorang korban Alwi Yahya (59) warga Kelurahan Poncol meninggal dunia karena terjatuh saat dirinya akan mengambil gayung untuk membersihkan sisa kotoran banjir yang masuk ke dalam ruangan rumah. (jwn5/ant)