Jowonews

Kemensos Telah Salurkan Bantuan Rp7,8 Miliar Untuk Korban Banjir Tiga Provinsi

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Sosial telah menyalurkan sebesar Rp7,8 miliar bantuan bagi korban banjir yang terdampak di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Provinsi Banten. “Itu sudah termasuk bantuan logistik darurat ke masing-masing provinsi yakni Rp2,1 miliar ke DKI Jakarta, Rp2,6 miliar untuk Jawa Barat dan Rp1,4 bagi Banten,” kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat di Jakarta, Selasa. Distribusi bantuan logistik tersebut meliputi beberapa item di antaranya makanan siap saji, makanan anak, lauk pauk, mi instan, peralatan dapur keluarga dan kotak makan atau “foodware”. Selanjutnya juga termasuk tenda gulung, tenda serbaguna, selimut, velbed atau tempat tidur lipat, paket sandang, kasur dan sebagainya. Di samping penyaluran logistik darurat, bantuan dari Kemensos juga meliputi beras reguler sebanyak 20.000 kilogram bagi korban banjir atau senilai Rp210 juta. Kemudian bantuan paket peralatan kebersihan sebanyak 300 paket dengan nilai total Rp135 juta serta 700 paket perlengkapan sekolah senilai Rp175 juta. Terakhir, Kemensos RI juga memberikan santunan kepada ahli waris dari 67 korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor. Besaran bantuan tersebut senilai Rp15 juta per jiwa. “Total sekitar Rp1 miliar dan saat ini dalam proses verifikasi ahli waris,” kata dia. Selain berbagai bantuan tersebut, Kemensos RI juga memfasilitasi dapur umum di 23 titik yang dikelola oleh taruna siaga bencana (Tagana) dan kelompok siaga bencana (KSB). Sebaran dapur umum tersebut meliputi 14 titik di DKI Jakarta, tujuh titik di Jawa Barat, dan dua titik di Banten. “Pelayanan dapur umum lapangan ini sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan dasar penyintas yang berada di lokasi pengungsian,” ujarnya. Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan secara umum pemerintah belum menghitung total bantuan yang disalurkan ke masyarakat. “Terkait bantuan dari pemerintah pusat belum dihitung tapi masing-masing kementerian dan lembaga turut memberikan bantuan finasial maupun nonfinansial,” katanya. (jwn5/ant)

Jateng Kirim 100 Sukarelawan Bantu Banjir Jakarta-Jabar

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberangkatkan 100 sukarelawan dari berbagai unsur untuk membantu penanganan pascabanjir di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Pemberangkatan sukarelawan gabungan ke dua provinsi yang dilanda banjir tersebut dilakukan Ganjar usai menggelar apel pagi bersama di halaman kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin. Sukarelawan gabungan itu juga terdiri atas unsur BPBD kabupaten/kota, PMI, Tagana, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah. “Kemarin kita sudah mengirimkan logistik, hari ini, kami kirimkan personel dengan harapan mereka dapat membantu menyelesaikan hal-hal yang ada di lokasi banjir itu. Mereka orang-orang hebat dan terlatih, pasti bisa mendayagunakan kemampuannya di lokasi bencana,” kata dia. Ia menjelaskan para sukarelawan tersebut akan ditugaskan ikut membantu penanganan pascabanjir di Jakarta dan Jabar selama satu minggu, namun apabila masih dibutuhkan, maka bisa saja diperpanjang waktu penugasan. “Mereka akan di sana selama seminggu, sambil kita evaluasi apakah harus diperpanjang atau tidak. Nanti akan terus kami komunikasikan,” ujarnya. Orang nomor satu di Jateng itu, menegaskan pengiriman bantuan, baik logistik maupun sukarelawan ke Jakarta dan Jabar, sebatas misi kemanusiaan karena saat Jateng dilanda tanah longsor besar di Banjarnegara beberapa tahun lalu, bantuan dari seluruh Indonesia juga mengalir. “Bencana ini mengasah kepekaan dan kesolidan kita bersama. Semoga, kemarahan rakyat dapat kita reduksi dengan pengiriman bantuan ini sehingga akan mengurangi orang mencaci, memaki atau membuli. Mari kita saling tolong menolong sebagai anak bangsa,” katanya. Kepada para sukarelawan yang berangkat, Ganjar berpesan agar dapat menjaga nama baik Jawa Tengah dan diminta tidak merepotkan pihak Jakarta dan Jabar serta harus siap lahir batin. “Saya percaya anda semua adalah orang yang terlatih. Segera membantu, jangan lupa laporkan perkembangan secara rutin. Ini tidak hanya cerita menolong, namun akan menjadi ibadah anda semuanya,” katanya. Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sudaryanto menambahkan 100 sukarelawan akan dibagi menjadi dua, yakni 50 personel diperbantukan di Jakarta, sedangkan sisanya di Jawa Barat. “Tidak menutup kemungkinan nanti mereka akan dipindahkan ke lokasi lain apabila memang dibutuhkan. Misalnya saat Jakarta sudah selesai, maka tim Jakarta akan dipindahkan untuk membantu yang ada di Jabar,” ujarnya. (jwn5/ant)

Pusat Studi Bencana LPPM UNS Tekankan Pentingnya Sistem Peringatan Dini Antisipasi Banjir

SOLO, Jowonews.com – Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menekankan pentingnya sistem peringatan dini banjir (Integrated Flood Early Warning System/iFEWS) untuk mengantisipasi risiko banjir di wilayah Indonesia. “Termasuk di DKI Jakarta. Dengan dipasangnya sistem iFEWS ini harapannya Pemprov DKI Jakarta dapat memantau tinggi muka air sungai hingga intensitas air hujan,” kata Sorja Koesuma, peneliti di Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNS, di Solo, Senin. Ia mengatakan bahwa iFEWS meliputi empat sensor, termasuk sensor untuk mengukur tinggi air sungai dan sensor pendeteksi tinggi air waduk atau embung penampung limpasan air dari hulu, alat pengukur curah hujan, dan sensor muka air tanah. Data-data dari keempat sensor tersebut, menurut dia, bisa digunakan untuk menakar tingkat bahaya. “Dengan demikian dapat ditentukan level bahaya dari seluruh daerah aliran sungai (DAS) yang mengalir dari hulu ke hilir di Jakarta. Level bahaya yang dapat digunakan dalam iFEWS ada empat level, yaitu normal, siaga, waspada, dan awas,” katanya. Pemerintah yang wilayahnya rawan menghadapi banjir pada musim penghujan seperti DKI Jakarta, menurut dia, bisa memasang iFEWS untuk menekan jumlah korban dan kerugian material akibat bencana banjir. Selain pemasangan iFEWS, Sorja menjelaskan, penyusunan rencana penanggulangan bencana (RPB) dan rencana kontijensi (Renkon) banjir juga sangat penting untuk sinergi daerah di sepanjang aliran sungai. “Terdapat 13 sungai yang melewati Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta. Setelah dokumen tersusun maka setiap kabupaten dan kota yang dilalui sungai harus komitmen untuk melaksanakan RPB dan Renkon bila terjadi banjir,” katanya. “Pada prinsipnya permasalahan banjir tidak bisa dilaksanakan di daerah hulu atau hilir saja tetapi juga harus terintegrasi dari hulu ke hilir,” ia menambahkan. (jwn5/ant)

Hari Ketiga, Banjir di Sejumlah Wilayah Jakarta Mulai Surut

JAKARTA, Jowonews.com – Memasuki hari ketiga setelah banjir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan peta sebaran wilayah yang sudah mulai surut sejak Jumat pagi di sejumlah titik wilayah Jakarta. Namun sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya masih tergenang akibat banjir yang terjadi sejak Rabu (1/1). Menurut data BNPB, ketinggian banjir di beberapa lokasi sudah tidak setinggi seperti dua hari lalu. Laporan dari BPBD per 3 Januari pukul 14.30 WIB menunjukkan bahwa genangan air di DKI Jakarta sudah surut. Di wilayah Jakarta Pusat yang pada dua hari kemarin melanda wilayah Pasar Baru, Bendungan Hilir, dan Gunung Sahari sudah tidak menyisakan genangan. Namun di sebagian wilayah lainnya seperti Jakarta Timur misalnya masih tergenang air. Jika ketinggian air pada dua hari lalu mencapai 310 cm, kini menjadi 20-25 cm. Ketinggian air di wilayah Jakarta Barat kini mencapai 20-70 cm, sedangkan di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara tinggi air bervariasi mulai dari 20-200 cm. Kini warga pun mulai kembali dan membersihkan rumah-rumahnya dan petugas mulai membersihkan jalan-jalan wilayah yang sudah surut. Rencananya, hari ini juga akan mulai dilakukan modifikasi cuaca untuk pengurangan curah hujan. (jwn5/ant)

Kapolri-Panglima TNI Tinjau Sejumlah Lokasi Terdampak Banjir

JAKARTA, Jowonews.com – Kapolri Jenderal Pol Idham Azis bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau tiga lokasi di Jakarta yang terdampak banjir untuk memberikan bantuan, Jumat. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Gardu Induk Listrik Kembangan, Jakarta Barat. “Gardu Kembangan melayani masyarakat. Selamat bertugas. Semangat untuk karyawan yang sudah bekerja, berdedikasi demi kesejahteraan masyarakat,” kata Panglima Hadi saat meninjau GIS Kembangan. Panglima dan Kapolri memberikan bantuan kepada para karyawan GIS Kembangan. “Buat beli nasi goreng ya,” ujar Kapolri Jenderal Idham Azis. Operasional GIS Kembangan sempat terhenti karena meluapnya Sungai Kali Angke yang membuat sejumlah alat operasional GIS terendam air. Lokasi kedua yang dikunjungi adalah Koramil 05/Tanah Abang, Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Lokasi ketiga, yakni Bantaran Sungai Ciliwung,Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Hujan mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1) malam dengan intensitas besar sehingga banjir pun melanda warga di sejumlah wilayah. Pada Kamis (2/1), banjir terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang hingga Bekasi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di Jabodetabek mencapai 30 orang. (jwn5/ant)

Kepala BNPB Minta Pemda Tegas Ungsikan Warga di Sepanjang DAS

JAKARTA, Jowonews.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta pemerintah daerah (pemda) untuk tegas memindahkan warga yang masih menempati rumah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS). “Kami minta pemda untuk tegas memindahkan warga. Mulai dari bupati, camat hingga lurahnya turun tangan memindahkan warga,” katanya saat mendampingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di pintu air Manggarai, Jakarta, Kamis. Dia menambahkan banyaknya korban jiwa akibat banjir juga diakibatkan ketidaktegasan pemda untuk mengevakuasi warganya yang berada di sepanjang aliran sungai. Hal itu, katanya, berbeda halnya dengan pemda yang tegas dan mengevakuasi warganya sehingga korban jiwa dapat diminimalisasi. “Kita juga harus mengingatkan seluruh masyarakat yang ada di sepanjang DAS karena sudah berulang kali BMKG mengingatkan curah hujan tinggi, maka kawasan itu harus dikosongkan,” katanya. Doni Monardo meminta pemda untuk tidak membiarkan masyarakat masih bertahan di daerah yang berada di sepanjang aliran sungai. Hal itu dikarenakan hujan bisa datang kapan saja dan tidak ada kesempatan untuk menyelamatkan diri. “Nah sebagian warga masih bertahan di rumah, karena takut harta bendanya dicuri dan sebagainya,” katanya. BNPB bekerja sama dengan pihak kepolisian dan TNI dalam melakukan pengamanan harta benda masyarakat yang tertimpa musibah banjir. “Kami juga menghimbau pada masyarakat bahwa nyawa lebih penting dari harta benda, karena harta benda bisa dicari lagi sementara nyawa tidak tergantikan,” katanya. Kepala BNPB bersama dengan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi pintu air Manggarai dan lokasi pengungsian di Kembangan Utara, Jakarta Barat. Menko PMK mengatakan pihaknya belum menetapkan status darurat bencana. Menurut Muhadjir hal itu tergantung kesiapan Pemprov DKI Jakarta. “Kalau tidak sanggup mungkin baru kita akan tetapkan status darurat bencana,” demikian Muhadjir Effendy. (jwn5/ant)

Pengungsi Teriak Keluh Kesah Saat Anies Inspeksi Banjir

JAKARTA, Jowonews.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis ini kembali melakukan inspeksi dampak bencana banjir yang direncanakan ke beberapa titik, namun di satu lokasi, Anies diteriaki oleh pengungsi. Saat itu Anies tengah mengunjungi lokasi konsentrasi pengungsian warga Kelurahan Semanan dan Duri Kosambi yang mengungsi karena banjir setinggi 30 cm hingga 2,2 meter, Masjid Hasyim Asy’ari, Daan Mogot, Jakarta Barat. Saat itu, Anies yang tengah memberi pernyataan pada awak media usai meninjau dan menelusuri lokasi yang tergenang air itu, tiba-tiba ada warga yang meneriaki Anies dengan menyampaikan keluh kesah nya dan warga sekitar. “Air mati barusan aja, air bersih enggak ada,” ujar salah satu warga setempat. “Belum ada makanan pak dari semalam listrik mati,” ujar warga lainnya. Mendengar hal itu, mantan Menteri Pendidikan tersebut dengan sabar membalas para warga yang berkeluh kesah tersebut. “Iya-iya saya mengerti,” kata Anies. Pada para awak media, Anies menyampaikan bahwa inspeksinya kali ini ke lokasi tersebut, salah satunya karena banyak warga terdampak belum mendapatkan bantuan dari Pemprov DKI Jakarta. “Karena itu, mereka kebanyakan membutuhkan makanan, minuman dan sekarang dalam perjalanan ke sini. Sehingga dipastikan, segera makanan dan minuman sampai ke mereka,” ujar Anies. Anies mengatakan alasan para warga berkeluh kesah seperti itu padanya, adalah karena terlambatnya proses pengiriman bantuan makanan. “Pasokan makanan, itu yang datang terlambat, saya sudah bicara dengan pak walikota Jakarta barat untuk segera percepat bantuan itu,” ujar Anies. Anies menyebut sebelumnya warga masih ada yang di rumah karena tidak mau ikut proses evakuasi, namun setelah diyakinkan Kamis ini, akhirnya semua bisa dievakuasi ke lokasi pengungsian yang salah satunya di Masjid Hasyim Asy’ari yang mampu menampung 1.000 orang pengungsi. Di Kelurahan Semanan dan Duri Kosambi tersebut, pemukiman warga hampir seluruhnya terendam banjir. Warga yang tinggal di Rumah Susun Pesakih juga ikut mengungsi di Masjid Hasyim Asy’ari tersebut. Kali Mookevart yang berada dekat pemukiman warga tersebut juga menunjukkan debit air yang tinggi. Hingga kini, warga masih menunggu bantuan datang dan surutnya banjir. (jwn5/ant)

Hindari Banjir, Polisi Izinkan Motor Masuk Tol Bintara-Tanjung Priok

JAKARTA, Jowonews.com – Anggota Ditlantas Polda Metro Jaya mengambil langkah diskresi untuk mengizinkan kendaraan sepeda motor masuk ke Tol Bintara-Tanjung Priok akibat genangan air yang masih melanda wilayah tersebut. “Kendaraan roda dua disiapkan lajur khusus pada bahu jalan,” kata Kasubdit Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis. Fahri menuturkan petugas mengalihkan seluruh kendaraan masuk jalur Tol Bintara-Tanjung Priok karena banjir di depan KBN Cakung, Jakarta Timur. Selain itu, petugas juga merekayasa jalur di Jalan Raya Daan Mogot menuju ke Jelambar dan Slipi, Jakarta Barat. Kemudian kendaraan yang melintasi Jalan Kemang Raya dialihkan lurus menuju Fatmawati atau putar balik arah Cipete, Jakarta Selatan. (jwn5/ant)