Mayoritas SD di Batang Sudah Pembelajaran Tatap Muka
BATANG, Jowonews- Mayoritas sekolah dasar (SD) di Batang sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Dari 454 SD di kabupaten tersebut, 309 diantaranya sudah melakukan pembelajaran tatap muka seiring dengan bertambahnya wilayah berstatus zona hijau. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batang Achmad Taufik di Batang, Senin (29/3), mengatakan bahwa saat ini dari 15 kecamatan hanya sekolah SD di wilayah Kecamatan Batang yang belum mendapat izin untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka. “Hanya Kecamatan Batang saja yang belum mendapat izin. Akan tetapi 14 kecamatan lainnya sudah mendapat izin melenyelanggarakan pembelajaran tatap muka meski harus mengikuti protokol kesehatan secara ketat,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia yang didampingi Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batang Sumanto mengatakan sekolah harus mematuhi persyaratan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun, dan menjaga jarak karena apabila sampai melanggar maka pihaknya akan menghentikan proses belajar mengajar. “Jika ada sekolah yang melanggar maka kami langsung menghentikan proses pembelajaran tatap muka. Hal ini sudah ada SD yang melakukan pembiaran protokol kesehatan sehingga pihak sekolah kami minta melakukan pembelajaran jarak jauh,” katanya. Menurut dia, kegiatan pembelajaran tatap muka sudah menjadi kerinduan dari siswa maupun wali murid, serta para guru sehingga banyak pihak yang mendesak menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. “Akan tetapi, sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19, kami tetap akan mematuhi aturan untuk persyaratan bagi sekolah yang bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Jika, di wilayah itu masih berzona merah maka siswa akan melakukan pembelajaran jarak jauh,” katanya. Adapun untuk jumlah sekolah menengah pertama (SMP) yang sudah mendapat izin menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka, kata dia, sebanyak 50 SMP. “Per 26 Maret 2021, sudah ada 50 SMP yang mendapat izin menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka sedang 21 SMP masih dilakukan secara daring,” demikian Achmad Taufik.