Jowonews

BAZNAS Sebut Zakat Dihimpun Meningkat Dua Kali Lipat Ramadhan Tahun Lalu

JAKARTA, Jowonews.com – Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Arifin Purwakananta mengatakan dana zakat yang dihimpun pada Ramadhan 1441 H meningkat dua kali lipat dibandingkan Ramadhan tahun sebelumnya. “BAZNAS mendorong berbagai saluran digital untuk memudahkan masyarakat membayar zakat. Kami kira kenaikan ini karena kemudahan yang diberikan,” kata Arifin dalam acara bincang-bincang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipantau dari akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Jumat. Arifin mengatakan Ramadhan 1441 H berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena berada pada masa pandemi COVID-19 yang berdampak pada perekonomian masyarakat. Banyak usaha yang terdampak sehingga jumlah donatur menjadi berkurang, hampir sama dengan penambahan jumlah yang perlu dibantu oleh BAZNAS. “Yang berderma menurun secara signifikan, tetapi jumlah zakat dan sedekah yang dihimpun naik dua kali lipat. Orang-orang yang masih bisa menyumbang memberikan lebih banyak karena melihat memang banyak yang membutuhkan,” tuturnya. Arifin meyakini orang-orang yang menyalurkan zakat dan sedekahnya melalui BAZNAS dan lembaga amil zakat lain juga masih tetap memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak COVID-19 yang membutuhkan. Pada masa pandemi COVID-19 ini, Arifin mengatakan pengelolaan dana di BAZNAS sebanyak 98 persen memang diarahkan untuk membantu penanganan COVID-19, dan hanya dua persen yang dialokasikan di luar itu. “Apa yang terjadi di masyarakat kita ini adalah kekayaan yang luar biasa. Ini bisa menjadi teladan bagi dunia dalam penanganan COVID-19,” katanya. Apalagi, potensi zakat di Indonesia sangatlah besar. Secara formal, berdasarkan data yang dihimpun dari lembaga-lembaga amil zakat, zakat yang terhimpun pada 2019 mencapai Rp10,2 triliun dari seluruh Indonesia. (jwn5/ant)

Baznas Salurkan Bantuan ke 1.335 Guru Ngaji di Boyolali

BOYOLALI, Jowonews.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Boyolali telah menyalurkan bantuan dana untuk 1.335 guru ngaji yang tersebar di 267 desa dan kelurahan di tengah pandemi COVID-19 di daerahnya. Penyaluran bantuan dana tersebut sudah diserahkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, Fahrudin untuk dilanjutkan dan dibagikan kepada 1.335 guru ngaji, kata Ketua Baznas Boyolali, Jamal Yazid, di Boyolali, Rabu. “Dana bantuan bagi guru ngaji itu, masing-masing sebesar Rp200 ribu dan Baznas Boyolali menyiapkan anggaran sebesar Rp333.750.000,” kata Jamal. Menurut Jamal penyaluran dana bantuan untuk guru ngaji tersebut dipercepat dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah penanganan warga terdampak pandemi COVID-19. Tidak hanya masyarakat miskin, tetapi juga guru ngaji yang mengalami hal yang sama. Kegiatan penyaluran dana bantuan tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian Baznas Boyolali yang telah menjalin kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam melakukan penanganan pandemi COVID-19. Pihaknya berharap dengan bantuan ini, sedikit memenuhi kebutuhan para guru ngaji di Boyolali. Selain itu, Baznas Boyolali sebelumnya juga telah melakukan berbagai agenda dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, di antaranya penyemprotan disinfektan di tempat-tempat ibadah dan penyerahan bantuan untuk warga miskin serta pedagang asongan. “Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, RSUD Pandan Arang yang intinya, Baznas mendapat bagian untuk melakukan penyemprotan terhadap rumah-rumah ibadah yang hingga dengan saat ini, telah dilakukan di 338 tempat ibadah masjid dan mushola,” katanya. Selain itu, Baznas Boyolali juga menyerahkan bantuan logistik bagi pedagang asongan untuk 1.100 orang senilai Rp153.450.000. Penyaluran bantuan logistik melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan senilai Rp152.900.000 bagi 1.100 orang. Jadi total anggaran yang disalurkan Baznas Boyolali mencapai sekitar Rp638 juta. “Total bantuan atau dana yang disalurkan selama pandemi COVID-19 di Boyolali mencapai Rp638.917.500 dengan jumlah penerima sebanyak 3.875 orang,” katanya. Pihaknya berharap paling tidak masyarakat terdampak dapat tertolong untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sehari-hari yang selama ini tidak didapatkan karena kehilangan mata pencaharian. (jwn5/ant)

Ustadz-Ustadzah Terima Bantuan Baznas Kota Magelang

MAGELANG, Jowonews.com – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Magelang menyerahkan bantuan kepada 391 ustadz dan ustadzah masing-masing Rp250.000 bertepatan dengan Ramadhan 1441 Hijriah di tengah pandemi virus corona jenis baru (COVID-19). Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Sabtu, mengatakan pada Ramadhan tahun ini, bantuan Baznas setempat dialihkan menjadi bantuan tanggap COVID-19. Biasanya, kata dia, penyerahan bantuan diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan tarawih keliling dan buka puasa bersama. “Mengingat kondisi dan situasi adanya pandemi COVID-19, maka pada tahun ini dialihkan menjadi bantuan tanggap COVID-19 dan diselenggarakan dengan cara sederhana,” kata dia. Dia menjelaskan bantuan itu sebagai wujud rasa kepedulian Pemerintah Kota Magelang dan Baznas Kota Magelang kepada beberapa sasaran, antara lain para alim ulama dan ustadz, serta ustadzah. Mereka, katanya, terdampak larangan kegiatan keagamaan yang mengumpulkan banyak jamaah akibat pandemi virus itu. Bantuan juga dengan sasaran para tenaga kebersihan di mana mereka tetap membutuhkan tambahan penghasilan selama pandemi, para siswa SD dan SMP yang memerlukan dukungan tambahan biaya untuk pembelian kuota internet guna memfasilitasi kegiatan belajar dari rumah secara daring. “Bantuan juga untuk masyarakat kurang mampu, guna menambah pemenuhan kebutuhan pokok dengan diberikan paket sembako,” katanya. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Magelang Hadi Sutopo mengatakan kegiatan keagamaan yang mengundang kerumunan, seperti tarawih keliling ditiadakan pada Ramadhan tahun ini karena pandemi COVID-19. Oleh karena itu, bantuan dari Baznas untuk masjid, alim ulama, ustadsz, dan ustadzah dilakukan secara simbolis di Pendopo Pengabdian Kompleks Rumah Dinas Wali Kota Magelang pada Jumat (8/5). Ia menjelaskan bentuk bantuan berupa bingkisan yang bersumber dari zakat dan infaq dengan total Rp326.150.000. Rinciannya, bantuan untuk 391 ustadz dan ustadzah, masing-masing Rp250.000, 80 alim ulama, masing-masing Rp500.000, 1.417 paket sembako, masing-masing senilai Rp100.000, dan 56 tenaga kebersihan, masing-masing Rp 500.000. Kemudian, bantuan pendidikan dengan sasaran 61 siswa SD, masing-masing Rp200.000 dan 26 siswa SMP, masing-masing Rp250.000. (jwn5/ant)