Jowonews

Cegah Krisis Pangan, Manfaatkan Pekarangan untuk Berkebun

KUDUS, Jowonews- Cegah krisis pangan saat pandemi, warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, didorong manfaatkan pekarangan untuk berkebun sayur. “Apalagi, beberapa kelompok masyarakat sudah mendapatkan bantuan bibit maupun benih sayur mayur serta sarana dan prasarana pendukungnya,” kata Kepala Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Ahmad Muttaqim di Kudus, Jumat (4/9). Ia mengungkapkan bantuan yang diterima dari Pemerintah Provinsi, yakni mulai dari media tanam, plastik polybag, pupuk serta benih sayuran mulai dari kangkung, cabai, daun bawang, sawi, pare, seledri, selada, serta bayam hijau, kacang panjang, tomat, ketimun, hingga terong. Bantuan tersebut, lanjut dia, diterima lima kelompok masyarakat pembudidaya tanaman yang tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kaliwungu, Jati, Dawe, Kota dan Bae. Dari kelima kelompok tersebut, ada yang langsung dibagikan kepada anggotanya masing-masing untuk ditanam di pekarangan rumahnya. “Sementara kelompok lainnya, dikelola bersama dan tanamannya dimanfaatkan untuk kepentingan bersama,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ia berharap adanya bantuan terhadap lima kelompok tersebut, akan menjadi pemicu setiap rumah tangga mampu memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan. Yakni untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, pemanfaatan, serta pendapatannya. Selain untuk mencukupi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, kata dia, menanam sayur sayuran di pekarangan juga bisa meningkatkan pendapatan rumah tangga, terlebih pada kondisi pandemi. Dengan adanya bantuan tersebut, diharapkan masyarakat juga tidak akan menciptakan kerumunan yang lebih besar di pasar tradisional karena kebutuhan sayur sayuran sudah bisa dipenuhi sendiri. Apalagi, lanjut dia, Pemkab Kudus juga menyarankan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan. 

Cara Praktis Menyemai Benih Hingga Jadi Bibit Siap Tanam

Ingin bercocok tanam sayur di rumah, tapi sering kali bingung mulai darimana? Belajarlah mulai dari menyemai benih. Menumbuhkan bijih benih menjadi bibit yang siap tanam. Inilah pertamakali tahap pertumbuhan tanaman dimulai. Namun, saat sudah mendapatkan benih, baik beli di toko ataupun membuatnya sendiri, kadang kita bingung sendiri. Benihnya mau diolah seperti apa? Tapi Anda tak perlu risau, karena artikel ini akan membantu Anda menyemai benih secara praktis. 1. Siapkan benih yang baik Benih yang baik antara lain bercirikan: bersih (tak tercampur gulma), bernas (padat berisi), ukuran normal, tidak kadaluwarsa, daya tumbuh minimal 80 %. Benih bisa Anda buat sendiri. Atau kalau mau tidak repot, tinggal beli saja benih yang diproduksi pabrikan-pabrikan yang sudah teruji kualitasnya. Di pasaran banyak dijual benih-benih bermutu dengan beragam varietas. Tinggal beli saja mana benih yang Anda suka dan cocok dengan kondisi lingkungan kita bercocok tanam. 2. Siapkan media semai Selanjutnya siapkan metan (metan) untuk persemaian. Atau kita sebut dengan media semai. Praktisnya, kita bisa membuat metan benih dengan bahan dan cara berikut: Pertama, siapkan bahan yang terdiri atas sekam bekar, cocopeat dan pupuk kandang, dengan perbandingan volume 1:1:1. Ingat, perbandingan volume ya, bukan berat. Kedua, campurkan semua bahan tersebut, beri air secukupnya sehingga menjadi satu. Hingga akhirnya terbentuk metan benih yang baik dengan tingkat kelembapan air sekitar 80 %. Cara mudah mengecek kelembapan adalah dengan menggegam metan tersebut. Jika setelah digenggam metan tidak keluar air, dan tidak pecah, maka tingkat kelembapan dianggap cukup. Ketiga, masukan metan tersebut ke baki penyemaian. Kita bisa dapatkan baki penyemaian tersebut di toko-toko pertanian. Atau bisa juga menggunakan barang-barang bekas, seperti wadah air mineal gelas, yang dasarnya sudah dilubangi menyerupai pot tanaman. 3. Masukan benih ke media penyemaian Selanjutnya lubangi permukaan metan di baki tersebut dengan tusuk sate. Kedalamannya 0,5 hingga 2 cm tergantung ukuran benih atau biji. Jika benihnya berukuran kecil , seperti bayam, kedalaman 0,5 cm sudah cukup. Masukan dua atau tiga butir benih ke dalam lubang di media semai. Tutup kembali dengan atasnya dengan metan.Kemudian siram tipis-tipis dengan sprayer. Atau bisa juga dengan cukup dicipratkan saja dengan air. Yang penting cukup lembab saja permukaannya. Sebagai catatan, sebaiknya satu baki penyemaian untuk satu jenis benih tanaman. Karena kebutuhan waktu semai setiap tanaman berbeda-beda. 4. Tutup baki penyemaian Lalu tutup baki penyemaian dengan kardus, kain hitam, atau karung goni. Pastikan, selama kecambah belum tumbuh, baki penyemaian kita tidak terpapar sinar matahari. Munculnya kecambah bisa sampai tiga hari. Atau bisa juga kurang, tergantung jenis tanamannya. Karenanya, baki semai perlu dicek tiap hari untuk memantau kecambah yang muncul. Juga untuk memastikan permukaan metan cukup lembab.Jika kurang lembab permukaanya, metan kita bisa kembali dikepret dengan air. 5. Rawat benih hingga menjadi bibit siap tanam Ketika sebagian besar sudah muncul kecambah kecil dari permukaan metan, maka baki semai harus segera dikeluarkan. Karena kecambah harus segera berkenalan dengan sinar.matahari.Lepaskan kardus,kain hitam atau karung goni dari atas baki semai dan biarkan terpapar sinar matahari. Cukup 2-3 jam saja setiap pagi. Selanjutnya, tunggu benih tumbuh menjadi bibit. Inilah yang disebut dengan masa semai. Selamat Mencoba yah CGrower!