Apa Perbedaan Ace dan Rambutan?
SEMARANG – Musim rambutan telah tiba, dan di mana-mana kamu dapat menemukan banyak penjual rambutan, baik di pasar maupun di pinggir jalan. Namun, terkadang di antara penjual-penjual tersebut, kamu akan menemui yang menawarkan “ace” sebagai dagangannya, bukan rambutan. Tapi, apa sebenarnya perbedaan ace dan rambutan? Pada pandangan pertama, ace dan rambutan memang terlihat serupa. Beberapa orang menyebutkan bahwa istilah “ace” hanya dikenal di sekitar Semarang dan Jawa Tengah. Konon, asal-usul penyebutan “ace” berasal dari cara orang Semarang menyebut rambutan Aceh dengan sebutan “ace,” mirip dengan menyebut rambutan Binjai sebagai “binje.” Namun, kebenaran asal-usul istilah ini masih belum dapat dipastikan. “Di luar kota, kita mengenal jenis-jenis rambutan seperti rambutan rapiah, rambutan binjai, rambutan lebak bulus, dan lain-lain. Di Semarang, hanya disebut ace saja,” ungkap Sunardi, seorang penjual rambutan dari Pasar Ace Mijen, Kota Semarang, seperti yang dilaporkan oleh Tvonenews. Namun, ada juga pedagang yang mengatakan bahwa ace adalah rambutan dengan bulu yang cenderung lebih pendek dari rambutan biasa. Di Kota Semarang dan sekitarnya, seperti di Kecamatan Gunungpati, Mijen, Boja di Kendal, dan Ungaran, terdapat beberapa varietas ace yang cukup populer, seperti ace merah atau ace gading. “Ace merah memiliki ukuran besar dengan bulu pendek dan kaku. Rasanya manis, buahnya tebal dan padat. Saat matang, kulitnya berwarna merah tua. Sedangkan ace gading memiliki ukuran besar dan bentuknya agak memanjang. Buahnya sangat padat saat dipisahkan dari bijinya,” lanjut Sunardi. Karena buah ace begitu padat, kabarnya cukup dengan menekannya saja, buahnya akan lepas dari bijinya. Hal ini tentu memudahkan siapa pun yang ingin menikmati buah dengan rasa manis ini. Sebagai informasi tambahan, musim rambutan di Indonesia berlangsung pada bulan November, Desember, Januari, dan Februari, bersamaan dengan musim panen buah lokal lainnya seperti durian, manggis, kedondong, sawo, alpukat, dan salak. Pada bulan Februari, Anda juga dapat menemukan buah-buah lain seperti nangka, pepaya, pisang, duku, jeruk bali, jeruk nipis, dan jambu biji. Harga rambutan atau ace di pasar bervariasi, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp12.500 per ikat. Pastikan untuk memilih buah dengan penampilan terbaik agar dapat menikmatinya dengan puas.