Jowonews

653 Warga di Kudus Penerima BLT Dicoret dari Daftar

KUDUS, Jowonews.com –Sebanyak 653 penerima bantuan langsung tunai (BLT) dana desa di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah dicoret karena ada yang sudah menerima dari program lain dan ada yang mengundurkan diri karena mampu. “Alasan pencoretan tersebut memang berbeda-beda karena tercatat ada nama yang ganda sebagai penerima bantuan sosial dari program lain, meninggal dunia, dan tergolong warga mampu,” kata Kasi Pemerintahan Desa dan Permusyawaratan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kudus Dian Noor Tamzis di Kudus, Selasa. Ia mencatat ada warga yang tercatat sebagai penerima menyatakan mengundurkan diri sebelum pembagian karena merasa mampu dan ada pula yang sudah dicukupi oleh keluarganya. Kalaupun ada yang terlanjur ditransfer, kata dia, maka diminta mengembalikan, meskipun sebagian besar terdeteksi sudah mendapatkan bantuan sosial dari program lain sehingga tidak diberikan oleh pemerintah desa. Ratusan nama yang dicoret sebagai penerima BLT dana desa tersebut tersebar di 57 desa dengan jumlah bervariasi. Temuan penerima ganda atau faktor lain terbanyak di Desa Ngangukwali sebanyak 71 nama, sedangkan desa lainnya bervariasi. “Kami juga mencatat 66 desa tidak ada temuan, baik penerima ganda dengan program bantuan lain maupun tergolong keluarga mampu,” ujarnya. Temuan nama yang tidak berhak mendapatkan bantuan langsung tunai dana desa tersebut merupakan hasil pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) saat pencairan BLT dana desa tahap pertama. Untuk pencairan tahap kedua, kata dia, 653 nama tersebut diganti dengan nama warga lain yang dinilai sesuai kriteria sebagai penerima BLT dana desa. Penggantian nama tersebut, tambah dia, merupakan usulan dari masing-masing desa setelah sebelumnya, pihak desa menggelar musyawarah desa (Musdes) terlebih dahulu untuk menentukan siapa penerima yang akan diganti. Agar tidak ada permasalahan lanjutan, kata dia, pemkab masih menunggu hasil evaluasi dari BPKP sebelum menyalurkan BLT dana desa tahap berikutnya. Penerima bantuan BLT dana desa di Kabupaten Kudus sebelumnya tercatat 23.086 keluarga, setelah ada evaluasi jumlahnya berkurang menjadi 22.560 keluarga. Alokasi BLT dana desa di masing-masing desa bervariasi. Untuk pemerintah desa yang dana desanya kurang dari Rp800 juta per tahun maksimal 25 persen dialokasikan untuk BLT. Sementara dana desa antara Rp800 juta sampai dengan Rp1,2 miliar maksimal 30 persen, sedangkan di atas Rp1,2 miliar maksimal 35 persen. (jwn5/ant)

Pemerintah Pangkas Bansos jadi Rp300.000, Diperpanjang Sampai Desember 2020

JAKARTA, Jowonews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemberian Bantuan Sosial (Bansos) untuk mengatasi dampak wabah virus Corona baru (COVID-19) akan diperpanjang hingga Desember 2020, dan dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dilanjutkan hingga September 2020. “Diputuskan dalam sidang kabinet, yakni untuk bansos yang selama ini diberikan dalam bentuk sembako, pertama, bansos ini diperpanjang sampai Desember 2020,” kata Sri Mulyani usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta. Rapat terbatas itu membahas Penetapan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Perubahan Postur APBN Tahun 2020. Di rencana sebelumnya, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk bansos hanya hingga September 2020. Meskipun jangka waktu pemberian bansos diperpanjang, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mengurangi niali nominal bansos. Nilai manfaat bansos untuk penerima di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) turun menjadi Rp300 ribu dari Rp600 ribu per bulan terhitung pada Juli 2020 hingga Desember 2020. Hal itu juga berlaku bagi ketentuan bansos tunai di luar Jabodetabek. “Non-Jabodetabek, juga dilakukan perpanjangan sampai Desember 2020, namun dari Juli-Desember nilai manfaatnya turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu per bulan. Penyaluran bansos ini akan dilakukan secara tunai non-cash. Akan dilakukan transfer ke nama dan akun mereka sesuai dengan data di Kemensos atau kerja sama dengan Pemda,” jelas Menkeu. Sedangkan untuk BLT Dana Desa akan diperpanjang dari Juli hingga September 2020. Namun, penerima manfaat Juli hingga September akan turun dari Rp600 ribu menjadi Rp300 ribu. Dengan begitu, total alokasi BLT Dana Desa akan mencapai Rp31,8 triliun, “Penerima bansos ini adalah mayoritas petani, peternak sebanyak 18,4 juta orang. Pedagang, pekerja sektor swasta 4,2 juta orang, supir, sektor komunikasi 1,3 juta orang, nelayan 900 ribu orang dan sektor lainnya,” demikian Menkeu. (jwn5/ant)

Bupati Cek Kondisi Rumah Penerima BLT di Batang

BATANG, Jowonews.com – Bupati Batang Wihaji bersama Wakil Bupati Suyono mengecek kondisi rumah penerima manfaat bantuan langsung tunai sebagai upaya mengantisipasi bantuan dari pemerintah itu tidak tepat sasaran, Senin. “Saya ingin memastikan warga masak atau tidak dan apakah penerima manfaat BLT benar tepat sasaran atau tidak,” katanya di Batang, Jawa Tengah, Senin. Pada kesempatan itu, Bupati WIhaji bersama Wakil Bupati Suyono juga menggeledah dapur rumah milik Arifin (40), warga Desa Sojomerto, Kecamatan Reban. Hasil pengecekan tersebut, jika melihat kondisi rumah, sebagian besar penerima manfaat memenuhi syarat dan berhak menerima bantuan dari pemerintah. Ia menjelaskan jika berbicara terhadap dampak pandemi COVID-19, hampir semua orang terkena imbasnya namun pemberian bantuan itu harus juga selektif. “Namun, jika ada warga yang tidak bisa makan, laporkan ke pemkab karena kami siap bantu. Demikian pula, bagi warga yang mampu, kami sarankan juga ikut peduli membantu tetangganya yang kekurangan,” katanya. Wihaji minta penerima manfaat BLT menggunakan dana bantuan itu dengan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan. “Kami melarang BLT yang diterima warga untuk membayar utang. Manfaatkan uang itu untuk kebutuhan makan sehari-hari, tidak boleh untuk bayar utang,” katanya. Ia mengatakan pencairan BLT tahap pertama yang dilaksanakan pada Minggu (16/5) dibagikan pada 829 keluarga di 12 desa di Kecamatan Kandeman, 15 desa di Kecamatan Tersono 571 keluarga, 4 desa di Kecamatan Bawang (101 keluarga), 14 desa di Kecamatan Gringsing (1971 keluarga), enam desa di Kecamatan Blado (350 keluarga). Selain itu, lima desa di Kecamatan Banyuputih (617 keluarga), enam desa di Kecamatan Reban (417 keluarga), dan enam desa di Kecamatan Bandar 1.075 penerima. “Jika uang APBD yang kita salurkan untuk BLT tahap I sekitar Rp2,7 miliar. Oleh karena itu, kami juga berpesan warga tetap mematuhi protokol kesehatan, pakai masker, sering cuci tangan dengan menggunakan sabun, dan menghindari kerumunan,” katanya. (jwn5/ant)

Kudus Mulai Salurkan BLT untuk Warga Terdampak COVID-19

KUDUS, Jowonews.com – Bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa untuk masyarakat terdampak penyakit virus corona (COVID-19) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mulai disalurkan secara serempak di belasan desa, Senin. “Hari ini, tercatat ada 11 desa dari 123 desa di Kudus yang mulai menyalurkan BLT yang bersumber dari dana desa,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kudus Adi Sadhono Murwanto di Kudus, Senin. Sementara desa lainnya, kata dia, penyalurannya menyusul dan sudah dijadwalkan. Penyalurannya, kata dia, ada yang melalui Bank Jateng Syariah sebanyak sembilan desa dan dua desa melalui Bank Jateng konvensional. Ia memperkirakan hingga Rabu (20/5) ada 50-an desa yang akan menyalurkan BLT terhadap warga terdampak COVID-19 tersebut, sedangkan desa lainnya setelah libur lebaran akan dilanjutkan seluruh desa yang belum. Penyaluran hari Senin merupakan tahap pertama untuk bulan April 2020, sedangkan rencananya tiga kali untuk bulan Mei dan Juni 2020 dengan besaran BLT untuk setiap bulannya Rp600 ribu per keluarga. Sementara itu, Pelaksa tugas Bupati Kudus M Hartopo berharap bantuan tersebut tepat sasaran dan dapat bermanfaat bagi masyarakat warga yang terdampak pandemi COVID-19. Selain itu, Hartopo juga mengimbau kepada pemangku kepentingan agar selektif dalam mendata bagi warga penerima BLT dana desa di Kabupaten Kudus. Pemerintah desa juga diminta menempelkan daftar nama penerima bantuan agar dapat dibedakan antara penerima bantuan BLT-DD dan penerima bantuan lain dan dapat diketahui siapa yang menerima bantuan. (jwn5/ant)

Mendes: BLT Dana Desa Sudah Cair di 8.157 Desa Se-Indonesia

JaJAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencatat sampai Senin (27/4) sekitar 8.157 desa sudah mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk warga prasejahtera terdampak COVID-19. “Sampai hari ini sudah ada 8.157 desa yang tersebar di 76 kabupaten dan masih terus update, yang sudah pencairan dengan kondisi masing-masing,” kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam temu media yang diselenggarakan via konferensi video di Jakarta, Senin. Dana Desa yang dicairkan untuk BLT dan diberkan kepada masyarakat prasejahtera di 8.157 desa itu sekitar Rp70 miliar. Ia mengatakan bentuk pencairan yang dilakukan via nontunai atau yang langsung ditransfer di rekening bank sesuai kondisi masing-masing dan metode penyerahan uang tunai yang dilakukan kepala desa dengan mendatangi rumah penerima manfaat. Pria yang akrab disapa Gus Menteri itu menegaskan pencairan yang sudah dilakukan ribuan desa itu berhasil dilakukan, meski keputusan untuk menyalurkan BLT dengan menggunakan Dana Desa dilakukan dalam waktu yang singkat oleh pemerintah pusat. Dia juga berterima kasih dengan langkah yang dilakukan para kepala daerah untuk mempermudah pencairan Dana Desa oleh pihak pemerintah desa demi membantu warga prasejahtera terdampak COVID-19. “Sampai hari ini kita belum mendapatkan informasi apapun terkait upaya-upaya untuk menghambat penyaluran Dana Desa dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai,” kata Gus Menteri. Ia meminta agar kebijakan pemerintah terkait penerima jaringan pengaman sosial berupa bantuan tidak tumpang tindih satu dengan lainnya. Para penerima BLT Dana Desa adalah kepala keluarga yang belum menerima bantuan dari kebijakan lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial dan Kartu Prakerja yang baru diluncurkan April ini. Data para penerima BLT Dana Desa harus disesuaikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk menjadi rujukan agar tidak terjadi tumpang tindih penerimaan bantuan. Dana keseluruhan sekitar Rp22,477 triliun dari Dana Desa akan dialokasikan untuk BLT yang menyasar lebih dari 12 juta warga desa prasejahtera terdampak COVID-19. (jwn5/ant)