Jowonews

BPBD Kudus Siap Siaga Penanganan Bencana

BPBD Kudus

KUDUS – Pertemuan Komisi E DPRD Jateng dengan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Senin (6/3/2023) menyepakati akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Sekarang ini, intensitas hujan cukup tinggi termasuk bencana lain seperti tanah longsor, angin kencang, dan banjir. Dalam pertemuan itu, rombongan Komisi E diterima oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus Mundir. Anggota Komisi E Mawahib mengemukakan, kunjungan itu dilakukan untuk mencari data serta masukan terkait identifikasi potensi jenis bencana dan daerah rawan banjir. Jateng tergolong daerah bencana sehingga perlu adanya upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan penangan darurat. “ Maka dari itu, perlu adanya kolaborasi dengan berbagai daerah, karena ini adalah pekerjaan bersama. Daerah lain pun akan siap siaga saling membantu. ” kata Mawahib. Menanggapi hal itu, Mundir menjelaskan, banyak penanganan bencana yang dilakukan oleh BPBD. Semisal dalam penanganan logistik, bantuan sosial (bagi rumah terdampak), rehabilitasi/rekontruksi pasca bencana. Ia juga mengatakan pada 2022 terdapat total 210 kejadian bencana, dan bencana hidrometeorologi menjadi bencana yang dominan terjadi. Sedangkan, update terbaru sejak 23 Februari 2023 malam menyebabkan debit air di beberapa sungai meningkat akibat kiriman air dari hulu. Air melimpas dan menggenangi permukiman warga, persawahan dengan ketinggian 20-30 cm, dan total jiwa terdampak ada 25.786 dan ada 583 jiwa pengungsi. Adapun personel yang terlibat ada pemerintah desa/kecamatan, TNI/POLRI, dinas terkait, PUPR, Baznas, PMI, dan Forum sukarelawan Kudus serta warga sekitar. Menambahkan, upaya BPBD Kabupaten Kudus ialah menyalurkan bantuan ke tempat pengungsian, melakukan assesment data secara periodik, melakukan monitoring, penanggulangan tanggul dan mempersiapkan dapur umum, bantuan logistik serta tempat pengungsi. Jelas Mundir. Kesempatan lain, Kepala BPBD Jateng, Bergas C Penanggulangan mendukung kab/kota terus menambah Destana pada daerah rawan bencana agar dapat meminimalisir dampaknya. (Setwan DPRD Jateng)

Pencari Ikan Tewas Tenggelam di Rawa Kudus

KUDUS, Jowonews- Seorang pencari ikan di kawasan rawa di Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, yang sebelumnya dikabarkan hilang, Kamis (18/2) pagi, ditemukan dalam kondisi meninggal tenggelam di rawa tersebut. “Korban bernama Basiran (59) pada Rabu (17/2) siang memang diketahui oleh keluarganya mencari ikan dengan sampan di rawa yang ada di Dukuh Karang Rawa, Desa Bulung Kulon,” kata Camat Jekulo Wisnu Brata Jayawardhana di Kudus, Kamis (18/2). Akan tetapi, lanjut dia, hingga malam hari belum juga pulang, sehingga keluarganya melaporkan kepada pemerintah desa setempat. Kemudian BPBD Kudus bersama berbagai pihak, termasuk jajaran Kecamatan Jekulo dan aparat keamanan ke lokasi kejadian untuk melakukan pemetaan. Di lokasi tempat korban mencari ikan, juga ditemukan sepeda kayuh dan sampan yang digunakan korban. Kemudian Kamis (18/2) pukul 05.00 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kedalaman rawa tersebut, kata dia, berkisar 1-1,5 meter, menyusul tingginya curah hujan di daerah setempat sehingga semakin menambah ketinggian genangan airnya. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo membenarkan bahwa tim BPBD Kudus sudah melakukan proses pencarian dan penyisiran di lokasi kejadian pada Rabu (17/2) malam. Sementara laporan adanya orang tenggelam di rawa, kata dia, diketahui Rabu (17/2) pukul 19.00 WIB, setelah dihubungi oleh pemerintah desa setempat. “Pencarian korban dilakukan hingga pukul 22.30 WIB. Kemudian Kamis (18/2) sekitar pukul 05.00 WIB ditemukan sehingga operasi pencarian ditutup pukul 06.00 WIB,” ujarnya.