Jowonews

Arus Balik Lebaran di Brebes Masih Padat

Arus Balik Lebaran di Brebes Masih Padat

BREBES – Di Kabupaten Brebes, padatnya arus balik lebaran masih terasa. Kondisi itu menjadi sorotan Komisi A DPRD Provinsi Jateng saat memantau Terminal Tanjung, Kamis (12/5/2022). Dalam pantauan itu, rombongan komisi yang dipimpin Ketua Komisi A, Muhammad Shaleh, didampingi Andry Kuncoro selaku Kasi Lalulintas Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan Wilayah VI Pekalongan Dishub Provinsi Jateng. Terminal Tanjung sendiri merupakan Terminal Tipe B kepunyaan Provinsi Jateng. Di Terminal Tanjung, lalulintas kendaraan arus balik lebih ramai dibandingkan saat mudik. Hal itu terjadi karena Terminal Tanjung menjadi check point PO. Bus Deddy Jaya dan Dewi Sri. Berbeda dengan arus mudik lebaran, tidak ada bus yang masuk Terminal Tanjung. Karena, pemberhentian penumpang sesuai dengan tujuan masing-masing. Keramaian Terminal Tanjung itu terjadi kisaran pukul 05.00 sampai 10.30 WIB dan pada sore hari kisaran 16.00 sampai 20.30 WIB. Keramaian itu diperkirakan akan berlangsung sampai H+15 Lebaran. Keramaian di terminal tersebut sehari-hari mencapai 35 armada bus. Dan, hal itu menjadi kenaikan tarif bus mencapai 50% dibanding tarif hari biasa. Pada 2021, terdapat program peningkatan kualitas jalan dan pengaspalan yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan terminal, termasuk kebersihan dan kenyamanan terminal menjadi lebih baik.  Dalam hal ini, Masruhan Samsuri, Anggota Komisi A, mengatakan perlunya peningkatan kenyamanan dan keamanan di terminal. “Misalnya fasilitas toilet dan juga musholla yang bersih,” kata Masruhan. Menanggapinya, Andry mengatakan semua fasiltas di terminal sudah memenuhi standard operational procedure (SOP) meskipun masih minimalis. Fasilitas umum seperti toilet dan mushola juga sudah disediakan dan kebersihannya terjaga. “Pengelola terminal hendak bersinergi dengan PO. Bus Deddy Jaya dan Dewi Sri agar bersama-sama menciptakan suasana nyaman dan aman di Terminal Tanjung,” kata Andry. Datanya menyebutkan, penumpang Terminal Tanjung menunjukkan peningkatan signifikan selama arus balik & mudik lebaran 2022 ini. Sebelum arus balik, jumlah penumpang di Terminal Tanjung berjumlah kurang dari 50 penumpang per harinya. Selama arus balik ini, jumlah penumpang naik hingga mencapai 200-an lebih penumpang dalam sehari.

Brebes Disekat, Warga Beda Provinsi Tetap Bisa Melintas

BREBES, Jowonews- Petugas penyekatan mudik Lebaran 2021 di Brebes, Provinsi Jawa Tengah, memberikan pengecualian kepada warga lokal untuk bisa melewati pos penyekatan di perbatasan Jateng dan Jawa Barat. Penanggung Jawab Pos Pengamanan Kecipir Ipda Rizky Renandi di Brebes, Kamis, mengatakan petugas tak menghambat perjalanan warga lokal, khususnya dari Losari karena tujuan mereka ke pasar di Cirebon, Jawa Barat. “Mereka belanja kebutuhan dapur di Cirebon karena pasar lebih dekat daripada di Brebes. Kami meloloskan mereka karena melihat lokal wilayahnya,” kata dia sebagaimana dilansir Antara. Dalam menjalankan operasi penyekatan tersebut, petugas melakukan kanalisasi di Terminal Kecipir. Kendaraan diarahkan masuk terminal untuk dipilah antara roda dua dan empat, lalu petugas kesehatan dan Dinas Perhubungan melakukan pengecekan suhu tubuh dan dokumen pengendara. Apabila mereka tidak memenuhi syarat, mereka akan diputarbalikkan kembali ke daerah asal. Selama operasi penyekatan mudik sejak pukul 00.00 hingga 17.00 WIB, petugas penyekatan di Brebes telah memutarbalikkan 369 kendaraan mulai dari kendaraan umum hingga travel. Mayoritas kendaraan yang dipaksa putar balik adalah pengemudi sepeda motor dengan pelat nomor kendaraan dari wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, dan Bekasi.

Terendah, Vaksinasi Nakes di Brebes Baru 0,13 %

SEMARANG, Jowonews- Capaian vaksinasi tenaga kesehatan di Kabupaten Brebes tercatat baru 0,13 persen. Persentase di Brebes ini terendah jika dibandingkan dengan daerah lainnya. “Nakes di Brebes baru 20 orang yang disuntik dari 5.591 total sasaran nakes atau 0,13 persen. Saya minta Brebes segera menyesuaikan surat edaran sekda provinsi, di suratnya sudah tegas diharapkan selesai Kamis (28/1) besok, hingga hari ini belum bergerak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo di Semarang, Rabu (28/1). Ia menyebutkan Kota Surakarta menjadi wilayah paling tinggi yang telah melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada nakes dengan capaian 74,63 persen. Disusul Kabupaten Batang 65,86 persen, Kabupaten Cilacap 65,56 persen, Kota Semarang 63,43 persen, dan pada urutan kelima Kota Magelang 63,07 persen. Secara umum, vaksinasi Covid-19 untuk nakes di Jateng telah mencapai 52,4 persen atau sebanyak 86.570 nakes telah disuntik vaksin. “Jumlah sasaran kita adalah 166.104 orang, lalu status vaksinasi ada 101.336 orang, yang sudah disuntik vaksin 86.570 orang. Capaian provinsi 52,4 persen. Sedangkan ada 4.988 orang yang ditunda pelaksanaan vaksinnya. Ini karena tekanan darahnya tinggi, kita tunda dulu tiga hari setelah normal kita lakukan penyuntikan lagi,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, ada juga nakes yang batal vaksinasi karena punya komorbid, seperti hipertensi sebanyak 5.896 orang menyusui 30 orang, dan sedang hamil satu orang. Sehingga status vaksinasi rata-rata sudah sebesar 52,4 persen. Provinsi Jawa Tengah mendapatkan dua kali jatah vaksin Covid-19 yakni termin pertama sebanyak 62.560 dosis untuk 32.973 nakes. Lalu termin dua sebanyak 248.600 dosis untuk 122.617 nakes. Penyuntikan tahap satu termin pertama dilakukan untuk tiga daerah yakni Surakarta, Kota Semarang, dan Kabupaten Semarang pada 14 Januari 2021. Sedangkan termin kedua untuk 32 kabupaten/kota yang dimulai pada 25 Januari 2021.

Batang Inisiasi Pilot Project Bawang Unggul

BATANG, Jowonews- Pemerintah Kabupaten Batang menginisiasi penanaman perdana demplot bawang merah seluas 3 hektare di Desa Banjiran, Kecamatan Warungasem karena proses produksinya lebih hemat air. Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang Heru Yuwono di Batang, Kamis, mengatakan bahwa penanaman perdana bawang merah bekerja sama dengan pengekspor dari Kabupaten Brebes. “Pada tahapan ini, nantinya area lahan masih digarap petani dari Brebes sambil memberikan layanan konsultasi (coaching clinic) kepada petani Batang. pengekspor inilah yang nantinya juga akan membeli hasil tanam bawang merah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, demplot bawang merah di Kecamatan warungasem ini akan dijadikan proyek percontohan (pilot project) di Kabupaten Batang. “Jika berhasil (hasil tanam bawang maksimal) nantinya, kami akan lakukan penanaman bawang merah di beberapa area sawah terdampak tol Trans Jawa di sepanjang wilayah Batang,” katanya. Tanaman bawang merah ini bisa dipanen dalam waktu sekitar 50 hari sampai 60 hari ke depan. “Kemudian setelah sebulan dari penanaman, tanaman bawang merah ini akan ditumpangsarikan dengan cabai,” katanya. Pengekspor asal Brebes Alex mengatakan untuk tanam perdana bawang merah di Desa Banjiran masih bersifat “coaching clinic” dari petani Brebes kepada petani Kabupaten Batang. Pada tahap pertama dan kedua, kata dia, akan dilakukan oleh petani Brebes, kemudian pada tahap tiga serta empat akan diserahkan petani setempat secara bertahap. Pada tahap empat ini, petani Batang secara mandiri menanam bawang merah,” katanya. Ia menambahkan biaya produksi atau modal tanaman bawang merah mencapai sekitar Rp90 juta per hektare dengan asumsi akan menghasilkan sekitar 12 ton bawang merah per hektare.