Jowonews

Mina Padi Tingkatkan Perekonomian di Masa Pandemi

BANJARNEGARA, Jowonews- Petani Banjarnegara didorong mengembangkan budi daya ikan air tawar di lahan sawah pertanian atau mina padi. “Mina padi dapat memberikan keuntungan bagi petani,” kata Bupati Banjarnegara, Ahad (31/1). Dia menjelaskan bahwa wilayah Banjarnegara sangat potensial untuk pengembangan mina padi karena luasnya lahan pertanian yang bisa dimanfaatkan untuk budi daya tersebut. “Lahan masih sangat luas sehingga potensial untuk dikembangkan. Dengan mengombinasikan pertanian padi dengan budi daya ikan di satu lahan pertanian maka diharapkan petani akan makin sejahtera,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, kata bupati, ketersediaan air juga melimpah sehingga dapat mendukung budi daya mina padi. Pasalnya, kata dia, melalui budi daya tersebut maka pada setiap satu musim panen, petani dapat memiliki dua penghasilan yakni dari hasil pertanian dan dari penjualan ikan. “Petani tidak hanya mendapat keuntungan dari panen padi saja, tetapi bisa juga sekaligus menjual benih atau ikan besar yang dibudidayakan di lahan sawahnya,” katanya. Hal tersebut, kata dia, dapat meningkatkan perekonomian lokal yang mengalami perlambatan akibat Covid-19. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya mendorong petani di wilayah setempat agar dapat mengembangkan budi daya mina padi. Budhi mengatakan upaya pengembangan mina padi di wilayah Banjarnegara telah dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, guna makin mengembangkan sektor pertanian terutama di saat pandemi Covid-19, maka pihaknya kembali mengintensifkan dan menyosialisasikan kepada para petani. Pada 2017 lalu, tambah dia, pihaknya juga telah mengembangkan empat kecamatan di Banjarnegara menjadi sentra mina padi. “Yang dikembangkan adalah Kecamatan Bawang, Mandiraja, Banjarmangu dan juga Susukan,” katanya. Bupati Budhi berharap sektor pertanian di Banjarnegara akan terus mengalami perkembangan yang signifikan terutama di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Hati-hati Melintas Daerah Rawan Longsor Banjarnegara!

BANJARNEGARA, Jowonews- Pengendara yang akan melintas di daerah rawan longsor Banjarnegara diminta waspada, terutama saat hujan deras. “Kami mengingatkan kepada pengendara, khususnya pengemudi roda dua untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di area tebing yang rawan longsor,” kata Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah Budhi Sarwono, Jum’at (15/1), menyikapi bencana alam tebing longsor di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja. Kejadian ini sempat menutup akses jalan penghubung antara Kabupaten Banjarnegara-Kebumen. Bupati mengatakan kewaspadaan sangat diperlukan mengingat ada beberapa daerah di Banjarnegara yang merupakan titik rawan longsor. Karena itu saya mengimbau kepada pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintas di jalur yang rawan longsor. Apalagi, tiga hari terakhir intensitas hujan sangat tinggi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Kejadian tebing longsor di lokasi tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Rabu (13/1). Hingga berita ini diturunkan tim gabungan dari BPBD Banjarnegara dan unsur terkait lainnya masih terus melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana. Kendati demikian, tim gabungan telah berhasil membersihkan material longsor dari badan jalan dan akses lalu lintas pada saat ini sudah kembali normal. Pemkab Banjarnegara terus melakukan koordinasi dengan BMKG setempat untuk mengetahui prakiraan cuaca terkini dan menyosialisasikannya kepada masyarakat. Bupati mengatakan dengan mengetahui perkembangan kondisi cuaca terkini, diharapkan dapat mendukung upaya pengurangan risiko bencana di wilayah setempat. Hujan Meningkat Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara meningkat hingga beberapa hari ke depan. Dia menambahkan bahwa kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Dengan adanya kesiapsiagaan dari masyarakat, kata dia, diharapkan masing-masing individu akan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan kemampuan untuk menghadapi kemungkinan atau ancaman bencana, terutama bagi warga yang tinggal di lokasi rawan bencana, seperti di lereng atau perbukitan dan di bantaran sungai. Ia menambahkan bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini dapat mengikuti media sosial dan laman resmi milik BMKG lainnya.

Bupati Banjarnegara Ajak Warga Intensifkan Siskamling Saat Puncak Musim Hujan

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah Budhi Sarwono mengajak seluruh warga di wilayah setempat untuk mengintensifkan siskamling pada saat puncak musim hujan guna mendukung upaya pengurangan risiko bencana. “Mari bersama-sama kita tingkatkan kewaspadaan dini dengan mengaktifkan kegiatan siskamling, terutama di malam hari pada saat puncak musim hujan ini,” katanya di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin. Dia mengatakan, dengan mengintensifkan kegiatan siskamling maka berbagai informasi mengenai kondisi lingkungan dan potensi bencana dapat segera tersampaikan secara cepat ke seluruh pihak terkait. Selain itu, dia juga mengajak masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. “Selalu tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana dan selalu bersikap tanggap bencana,” katanya. Apalagi, kata bupati, sejumlah desa yang ada di Banjarnegara merupakan wilayah rawan bencana tanah longsor. “Misalkan saja kemarin ini baru terjadi bencana longsor di wilayah Desa Slatri Kecamatan Karangkobar, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dan mengakibatkan tebing tinggi longsor dan materialnya menutup akses jalan provinsi,” katanya. Karena itu, dia meminta mayarakat untuk selalu waspada terutama saat terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang cukup lama. “Hujan lebat dalam waktu yang cukup lama itu dikhawatirkan dapat memicu bencana tanah longsor, angin kencang, dan juga banjir,” kata  Budhi Sarwono. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Arief Rahman menambahkan pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan bencana tanah longsor yang ada di wilayah itu. “Kami telah melakukan pemetaan untuk mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang rawan bencana, khususnya bencana tanah lonsor,” katanya. Dia menyebutkan, pada saat ini ada lima kecamatan yang mendapatkan perhatian khusus karena dikhawatirkan rawan tanah longsor. Lima kecamatan tersebut adalah Wanayasa, Banjarmangu, Susukan, Pagentan dan juga Punggelan, demikian Arief Rachman. (jwn5/ant)