Jowonews

Ruwat Rawat Candi Borobudur Untuk Mengembalikan Makna Spiritualitas Melalui Adat Istiadat

Ruwat Rawat Candi Borobudur

MAGELANG – Menurut General Manager Unit Borobudur, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) Jamaludin Mawardi, aktivitas budaya masyarakat lokal yang dilakukan melalui Ruwat Rawat Borobudur ikut berperan dalam menjaga spiritualitas Candi Borobudur. Mawardi menyatakan bahwa tidak hanya aspek fisik Candi Borobudur yang harus dilestarikan, tetapi juga sisi spiritualitas yang tercermin dalam Ruwat Rawat Borobudur. Hal ini diungkapkannya di Magelang, Jawa Tengah, Senin. Kegiatan Ruwat Rawat Borobudur yang telah berlangsung selama 21 tahun, menurut Mawardi, merupakan salah satu aktivitas budaya yang melengkapi kegiatan wisata di Borobudur dan harus dapat disesuaikan dengan kegiatan masyarakat sekitar. Mawardi menegaskan bahwa Borobudur tidak hanya dilihat dari segi fisik candinya, tetapi juga dari sisi budaya yang menyertainya dan kawasan sekitarnya. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa ekspresi budaya perlu diberikan ruang yang sama dengan pariwisata. Sucoro, yang merupakan inisiator kegiatan Ruwat Rawat Borobudur, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut adalah sarana pertemuan para pecinta seni dan budaya dari berbagai keyakinan, etnis, dan golongan. Sejak tahun 2003, Ruwat Rawat Borobudur secara rutin mengadakan pertemuan melalui kegiatan budaya. Sucoro menambahkan bahwa dengan tema-tema yang terpilih, mereka tetap konsisten dalam menyadari dan menjaga bahwa Borobudur adalah cagar budaya yang memiliki nilai spiritualitas sebagai pusaka budaya bangsa. Dia mengungkapkan bahwa pada agenda ke-21 tahun Ruwat Rawat Borobudur, dipilih tema “Mengembalikan Makna Spiritual Borobudur Melalui Adat Istiadat”. Kegiatan ini telah dimulai sejak 21 Januari 2023 dan akan berakhir pada 30 Oktober 2023, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama telah selesai pada akhir Mei 2023, dengan salah satu kegiatan yaitu pembuatan film cerita anak-anak berjudul “Pustaka Aksara Borobudur”. “Film tersebut diluncurkan pada 9 Februari 2023 dan secara berkala diputar di berbagai acara budaya desa dengan pendampingan acara tradisi,” ujarnya. Sementara itu, bagian kedua kegiatan 21 tahun Ruwat Rawat Borobudur akan dilaksanakan pada Juni-September 2023. Panitia Ruwat Rawat Borobudur akan memulai dengan “Ritual Perjalanan Spiritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal”. Dia menjelaskan bahwa ritual ini bertujuan untuk mengungkap dan memperkenalkan potensi rempah-rempah di kawasan Borobudur. Hal ini terinspirasi dari penggambaran pada relief Candi Borobudur yang merefleksikan masa lalu mengenai tumbuh-tumbuhan berkhasiat untuk kesehatan dan penyembuhan penyakit. “Ritual perjalanan spiritual Bhakti Bumi Usadha Panca Rasa Tunggal akan dipresentasikan dalam bentuk seni pertunjukan oleh para seniman Magelang,” katanya. Foto Dok. Antara Jateng

Antisipasi Erupsi Merapi, Candi Borobudur Ditutup Terpal

MAGELANG, Jowonews- Balai Konservasi Borobudur (BKB) telah menutup sebagian lorong dan puluhan stupa Candi Borobudur untuk mengantisipasi hujan abu jika terjadi erupsi Gunung Merapi. Pamong Budaya Ahli Madya BKB Yudi Suhartono di Magelang, Selasa (24/11), mengatakan sebanyak 56 stupa di lantai 8 dan 9 dan lorong di lantai 3, 4, 5 dan 6 telah ditutup terpal (terpaulin). Yudi menyebutkan stupa yang sudah ditutup terpaulin, yakni lantai 8 ada 32 stupa dan di lantai 9 ada 24 stupa. Sedangkan di lantai 10 terdapat 16 stupa dan stupa induk belum ditutup terpaulin. Lorong lantai yang ditutup terpaulin dengan warna beragam tersebut saat terkena sinar matahari memantulkan cahaya di dinding candi sesuai warna terpal sehingga jika dilihat dari kejauhan seolah dinding candi dicat. Yudi menuturkan lantai candi terpaksa ditutup terpaulin karena dikhawatirkan abu masuk di saluran air dan akan menyulitkan saat pembersihan. Demikian juga penutupan di stupa candi, karena ada lubang-lubang dan jika abu masuk maka menyulitkan dalam pembersihan. “Penutupan stupa dan lorong candi sebagai upaya mitigasi bencana Merapi terhadap bangunan candi untuk meminimalisasi dampak bahaya abu vulkanik terhadap batuan candi, yakni pelapukan,” katanya sebagaimana dilanasir Antara. Menurut dia, penutupan stupa dan lorong dengan terpaulin tersebut belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010 dan Gunung Kelud 2014 yang mengeluarkan abu vulkanik sampai Candi Borobudur. “Abu vulkanik yang bersifat asam tersebut dapat merusak batu candi. Batu akan menjadi lapuk kalau dibiarkan terus-menerus. Pengalaman itu yang membuat kita melakukan penutupan lorong dan stupa candi,” katanya.

Zona I Candi Borobudur Kembali Dibuka Dengan Protokol Kesehatan Ketat

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Kawasan zona I Candi Borobudur dibuka untuk kunjungan wisatawan mulai Selasa, setelah ditutup sejak 15 Maret 2020 untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19, kata Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Tri Hartono di Magelang, Jawa Tengah. Tri Hartono mengatakan berdasarkan surat dari Bupati Magelang 1 Juli 2020 tentang Izin penyelenggaraan kegiatan/usaha, BKB membuka zona I Candi Borobudur untuk kunjungan wisata. Selain zona I Candi Borobudur, katanya BKB juga melakukan hal yang sama untuk Candi Mendut dan Candi Pawon. Pembukaan tersebut tetap mematuhi surat keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang panduan teknis pencegahan dan pengendalian COVID-19 dan instruksi Bupati Magelang tentang pedoman persiapan menuju tatanan normal baru produktif dan aman COVID-19 di Kabupaten Magelang beserta peraturan pelaksanaannya. “Pembukaan di zona I karena masyarakat perlu mengenal lebih dalam tentang Candi Borobudur ini, tetapi karena kondisi pandemi COVID-19 maka protokol kesehatan tetap dilakukan, antara lain harus pakai masker, pengukuran suhu badan, tidak boleh berkerumun, menyiapkan tempat cuci tangan, dan jaga jarak,” katanya. Ia menyampaikan meskipun zona I sudah dibuka, pengunjung belum bisa naik ke Candi Borobudur dan para wisatawan bisa menyaksikan kemegahan candi Buddha terbesar di dunia tersebut dari halaman candi. Menurut dia  pengunjung hanya bisa sampai di pelataran karena jika naik candi,  lorong-lorong yang ada sulit untuk menjaga jarak satu meter antarpengunjung maka disarankan untuk tetap di halaman candi. “Oleh karena itu kami juga minta harus ada pemandu yang bisa menjelaskan tentang Candi Borobudur ini, meskipun pengunjung hanya di halaman paling tidak bisa menggambarkan situasi sebenarnya atau cerita relief Candi Borobudur itu,” katanya. Pengunjung yang akan naik ke zona I, maksimum 20 orang harus dipandu oleh seorang pemandu dan mereka harus membayar jasa pemandu tersebut Rp100.000 per kelompok. Berdasarkan pemantauan ada pengunjung yang protes dengan kebijakan tersebut, karena merasa tidak mendapatkan penjelasan waktu pembelian tiket yang  harus membayar jasa pemandu jika mau naik ke zona I. Namun sebagian besar pengunjung bisa menerima kebijakan tersebut, karena jika satu kelompok 20 orang maka setiap pengunjung hanya membayar jasa pemandu masing-masing Rp5.000. Seorang pengunjung asal Tegal, Asrul mengampaikan tidak masalah dengan kebijakan untuk membayar pemandu tersebut, meskipun nilainya Rp100.000 tetapi kalau dibagi orang banyak menjadi ringan. “Alhamdulillah hari ini zona I sudah dibuka sehingga kami bisa menyaksikan kemegahan Candi Borobudur dari dekat dan bisa berfoto bersama teman-teman meskipun tidak bisa naik candi,” katanya. (jwn5/ant)

Mulai Hari ini, Candi Borobudur Uji Coba Operasional Selama Dua Minggu

MAGELANG, Jowonews.com – Taman Wisata Candi Borobudur akan melakukan uji coba operasional selama dua minggu mulai Kamis (25/6) setelah selama pandemi COVID-19 sejak pertengahan Maret 2020 ditutup untuk kunjungan wisatawan. Dirut Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono di Magelang, Rabu, mengatakan sesuai edaran Kementerian BUMN sebagai pemegang saham PT TWC pihak manajemen diminta menyiapkan protokol COVID-19 di kawasan Candi Borobudur. “Protokol tersebut sudah kami siapkan sejak mulai penutupan operasi Candi Borobudur bulan Maret lalu. Selama hampir 2 bulan kami siapkan protokolnya yang semua diawali dengan penyusuanan SOP dan tata kelola penanganan COVID-19 di Candi Borobudur ini dalam bentuk buku panduan,” katanya. Selanjutnya dilakukan simulasi dan secara khusus mengundang Gubernur Jateng sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Bupati Magelang sebagai Ketua Gugus Tugas Kabupaten Magelang untuk melihat secara langsung kesiapan di lapangan. “Dari simulasi tersebut gubernur dan bupati menanggapi positif atas kesiapan yang sudah kami lakukan dan simulasi dilakukan tiga kali dengan mengundang pelaku usaha pariwisata dan stakeholder lainnya,” katanya. Ia menjelaskan simulasi mengundang pelaku usaha pariwisata untuk mengenalkan standar layanan baru supaya nanti para wisatawan lebih bisa mentaati apa yang dibuat ketentuan di taman Wisata Candi Borobudur ini. “Setelah tiga simulasi kita lakukan, kami menyusun laporannya ke gubernur dan bupati untuk dimintakan tanggapan. Atas laporan tersebut gubernur dan bupati memberikan tanggapan positif juga. Oleh karena itu kami diizinkan untuk melakukan tahap uji coba yang akan dilakukan selama 2 minggu dan akan dievaluasi per minggu,” katanya. Ia menuturkan nanti akan ada tim monitoring baik dari provinsi maupun kabupaten akan melihat apa yang kurang untuk bisa disempurnakan sebelum nanti dibuka operasional secara penuh. Dalam masa uji coba, katanya sesuai arahan pemerintah diizinkan untuk kapasitas 50 persen kunjungan. Sesuai data 2019, rata-rata Candi Borobudur dikunjungi 11.000 wisatawan per hari. Namun, dalam rangka kehati-hatian untuk uji coba ini pihaknya memutuskan hanya akan membuka sekitar 10-15 persen atau sekitar 1.500 wisatawan per hari. Ia menyampaikan sesuai dengan kebiasaan, sebagian besar pengunjung, yakni sekitar 80-85 persen biasanya membeli tiket masuk langsung di loket pintu masuk. Edy menyampaikan untuk menghindari terjadi penumpukan antrean maka pihaknya memutuskan membatasi pembelian tiket langsung hanya 70 persen saja, sisanya diberikan akses melalui online. “Dari angka 1.500 pengunjung, hanya 1.000 saja yang bisa membeli tiket di loket, yang 500 tiket dijual melalui sistem online,” katanya. Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Rachmadi mengatakan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Jateng menyampaikan rekomendasi untuk dilaksanakannya uji coba dan ini sejalan dengan kebijakan Bupati Magelang dengan tetap memperhatikan kondisi kontekstual dan lokalitas. “Oleh karena itu rekomendasi kami itu ditindaklanjuti dengan pembukaan uji coba dan dilakukan bertahap dan terbatas. Uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan penilaian pencermatan,” katanya. Menurut dia, uji coba ini akan menjadi gerbang bahwa Candi Borobudur betul-betul siap untuk melaksanakan uji coba menerima wisatawan di era normal baru. “Mudah-mudahan menjadikan inspirasi bagi daya tarik wisata yang lainnya untuk menyiapkan protokol kesehatan, tetap membuka aktivitas secara produktif dan berdamai di dalam konteks pandemi COVID-19,” katanya. (jwn5/ant)

Gubernur Izinkan Candi Borobudur Lakukan Simulasi New Normal

SEMARANG , Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan izin kepada pengelola Taman Wisata Candi Borobudur untuk melakukan simulasi penerapan protokol kehidupan normal baru setelah obyek wisata budaya itu ditutup sementara akibat pandemi COVID-19. “Konsep simulasi yang diajukan telah kami pelajari, telaah, dan cermati lalu kita ajukan ke Pak Gubernur dan mendapat izin karena memenuhi standar protokol kesehatan pelaksanaan simulasi,” kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Nugroho Rachmadi di Semarang, Senin. Menurut dia, pelaksanaan simulasi dibukanya kembali Taman Wisata Candi Borobudur akan dilakukan pada Rabu (10/6) sekitar pukul 09.00 WIB dengan 50 peserta dan rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. “Kami minta jumlah peserta dibatasi, dan pihak Taman Wisata Candi Borobudur mengatakan ada 50 peserta meliputi manajemen, Pemkab Magelang, Pemprov, rencananya Pak Gubernur juga akan hadir dan pelaku simulator,” ujarnya usai Rapat Evaluasi Perkembangan dan Penanganan COVID-19 di Ruang Rapat Gedung B. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan simulasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penguasaan protokol kesehatan di destinasi wisata dalam menjalani normal baru di tengah pandemi COVID-19. “Yang penting dalam simulasi adalah adanya petugas evaluasi yang akan mengawal proses simulasi itu berjalan sesuai protokol kesehatan. Bukan hanya sekali, tapi simulasi dilakukan minimal dua kali dengan masing-masing dievaluasi dengan cermat dan matang,” katanya. Dirinya berharap pelaksanaan simulasi normal baru di Taman Wisata Candi Borobudur berjalan lancar dan sukses sehingga menjadi proyek percontohan. “Mudah-mudahan simulasi ini menjadi ‘masterpiece piloting’ destinasi wisata lainnya dalam menggunakan protokol kesehatan,” ujarnya. Selain di Candi Borobudur, Disporapar Provinsi Jawa Tengah juga nantinya mendorong wisata-wisata di tingkat desa untuk melakukan simulasi serupa, terutama objek wisata yang ada di zona hijau. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan semua sektor dalam menghadapi penerapan protokol kehidupan normal baru. “Karena ada permintaan banyak soal normal baru, maka saat ini kami sedang menyusun pedoman normal baru. Meski belum dilaksanakan normal baru, setidaknya norma baru yang kita siapkan ini bisa menjadi panduan agar nantinya pelaksanaan normal baru bisa lancar,” katanya. (jwn5/ant)

Usai Tutup 3 Bulan, Taman Wisata Candi Borobudur Akan Dibuka Kembali Juni 2020

MAGELANG, Jowonews.com – Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Jawa Tengah, akan dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan pada Juni 2020 setelah mengalami penutupan kurang lebih selama tiga bulan. Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono di Magelang, Selasa, mengatakan pembukaan ini tentu juga memperhatikan imbauan dari pemerintah pusat khususnya dari Kementerian BUMN dengan menerapkan protokol COVID-19. “Taman Wisata Candi pada saat dibuka nanti telah siap menuju The New Normal pariwisata,” katanya. Ia menuturkan saat ini berbagai persiapan telah dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan standar kualitas pelayanan menuju pariwisata yang bersih, sehat, dan aman untuk menerima seluruh wisatawan yang berkunjung. Hal ini sesuai dengan arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang akan menerapkan program cleanliness, health, and safety (CHS) di setiap destinasi pariwisata. Menurut dia program ini dinilai penting, karena pandemi ini telah membuat perilaku manusia berubah. Masyarakat jauh lebih peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan termasuk dalam melakukan aktivitas berwisata. “The New Normal Pariwisata yang dilakukan di destinasi TWC meliputi seluruh wisatawan yang masuk harus menggunakan masker, dilakukan pengecekan suhu tubuh untuk wisatawan, melakukan manajemen pengunjung yang menerapkan jaga jarak fisik, menyediakan lokasi cuci tangan tiap 100 meter, signage dan information board protocol COVID-19, menempatkan layanan pengunjung yang handal saat bertugas dan aktif mengarahkan wisatawan untuk menjalankan protokol yang sudah ditetapkan,” katanya. Guna mengurangi interaksi antara petugas dan wisatawan, katanya PT TWC menerapkan pembayaran sebagian loket tiket secara nontunai di destinasi wisata kelolaannya. Selain itu, sebagai upaya menjaga kenyamanan dan kebersihan lingkungan pedagang, juga diterapkan protokol COVID-19 di area sekitar kios pedagang di destinasi, serta menyiapkan pelayanan kesehatan yang prima dengan tenaga dan ruang medis yang memadai. Sebelum membuka secara resmi destinasi TWC pada Juni 2020, PT TWC akan melakukan kegiatan preoperasional dengan mengadakan tour bersama media serta agen perjalanan untuk memberikan informasi terkait perubahan yang telah dilakukan di dalam kawasan destinasi. “Dengan telah diterapkannya the new normal pariwisata diharapkan dapat membangun kepercayaan wisatawan, sehingga dunia pariwisata dan perekonomian di kawasan ini dapat bangkit kembali. meskipun kita yakin bahwa ini tidak akan cepat kembali normal seperti sediakala,” kata Edy. Selain persiapan pembukaan destinasi, katanya PT TWC selaku Korwil Satgas Nasional BUMN bersama-sama dengan BUMN wilayah Yogyakarta dan bekerja sama dengan Komisi VI DPR RI turut serta membantu pengentasan pandemi COVID-19 dengan memberikan bantuan alat kesehatan bagi tenaga medis di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, PT TWC juga membantu warga dan para pelaku pariwisata di lingkungan kawasan yang terimbas kondisi pandemi ini dengan memberikan lebih dari 10.000 paket sembako yang dilaksanakan pada 18-19 Mei 2020 di Prambanan Sleman, Prambanan Klaten, dan Borobudur Magelang. (jwn5/ant)

Imbas Corona, Kunjungan Turis Asing ke Candi Borobudur Turun 30 Persen

MAGELANG, Jowonews.com – Kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Februari 2020 turun sekitar 30 persen dibandingkan Februari 2019 akibat merebaknya virus COVID-19. Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko  Emilia Eny Utari di Magelang, Sabtu, menyebutkan kunjungan wisman pada Februari 2019 mencapai 16.642 orang, namun Februari 2020 turun menjadi 11.506 orang. Emilia menyampaikan penyebaran virus corona berdampak penurunan jumlah kunjungan wisman ke Candi Borobudur, termasuk beberapa candi lain yang dikelola TWC. “Dampak (virus corona) terhadap kunjungan, jelas wisman menurun. Penurunan ini tidak hanya terjadi di Borobudur, tetapi juga Prambanan dan Ratu Boko,” katanya. Menurut dia, wisman yang berkunjung saat ini kebanyakan berasal dari Eropa. Sebelumnya wisman yang berkunjung kebanyakan dari China, namun semenjak kasus virus corona tidak lagi ke Candi Borobudur. “Sekarang kebanyakan dari Eropa, karena dari Asia selama ini terbesar wisatawan China tutup, tidak boleh masuk. Korea juga, Singapura mulai begitu, tetapi masih ada beberapa,” katanya. Ia mengatakan upaya yang dilakukan menghadapi penurunan tersebut adalah meningkatkan kunjungan wisatawan domestik. Hal ini, lanjutnya, sesuai anjuran pemerintah agar wisatawan Nusantara tidak berwisata ke luar negeri. “Domestik kita tingkatkan supaya wisatawan domestik tidak usah keluar negeri, mereka di dalam negeri tetap aman,” katanya. Terkait antisipasi penyebaran COVID-19, khusus wisman dilakukan pengecekan suhu tubuh di raung pembelian tiket dan disediakan pembersih tangan. (jwn5/ant)

Ribuan Noda Permen Karet Menempel Kotori Candi Borobudur

MAGELANG, Jowonews.com – Ribuan noda permen karet menempel di bantuan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akibat ulah dari para pengunjung yang tidak bertanggung jawab. “Sampai sekarang di seluruh area Candi Borobudur ada sekitar 3.000 noda permen karet yang secara berangsur-angsur kita hilangkan,” kata Koordinator Pokja Pengamanan Balai Konservasi Borobudur, Hary Setyawan, di Magelang, Kamis. Ia menjelaskan khususnya di stupa teras ataupun stupa induk atau lantai 7,8,9, dan lantai 10, jika dilihat secara detail pada lantai atau stupa akan ada noda putih-putih bulat. Itu adalah noda permen karet. “Perbuatan yang merusak estetika tersebut dilakukan pengunjung yang susah kita kontrol, karena tidak mungkin setiap orang masuk diminta membuka mulutnya untuk diperiksa ada permen karet atau tidak,” katanya. Ia mengatakan petugas yang berjaga di lapangan mungkin bisa mengendalikan tetapi banyak yang sulit terdeteksi. Hary menyampaikan noda permen karet tidak bisa langsung dihilangkan, disikat dengan air tidak akan hilang karena noda itu mungkin sudah terjadi bertahun-tahun. Ia menuturkan permen karet itu memang tidak seperti permen biasa yang keras itu bisa diambil, sedangkan permen karet itu susah diambil dari tempat melekatnya dan untuk membersihkannya mau tidak mau harus menggunakan pelarut dari bahan kimia. “Secara mekanik itu sangat susah, disikat dengan air susah sekali dan membutuhkan waktu yang lama, padahal kalau terlalu lama menyikat malah batunya rusak atau aus. Metode menghilangkannya harus hati-hati sekali supaya tidak merusak batunya termasuk jika menggunakan pelarut bahan kimia,” katanya. (jwn5/ant)